Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMANFAATAN KEMBALI MINYAK JELANTAH MENJADI LILIN SERBAGUNA SEBAGAI MODAL DASAR BERWIRAUSAHA BAGI WARGA RW 07 KELURAHAN DURI PULO, JAKARTA PUSAT Widia Yanti; Pauhesti Pauhesti; Shabrina Sri Riswati; Mixsindo Korra Herdyanti; Djoko Sulistyanto
Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1687.241 KB) | DOI: 10.25105/akal.v3i1.10243

Abstract

Minyak jelantah biasanya dibuang begitu saja ke saluran pembuangan. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang tepat agar minyak jelantah bermanfaat dan tidak menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan. Lokasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini adalah berada di RW 07 Kelurahan Duri Pulo, Jakarta Pusat. Tujuan utama dari kegiatan PKM di lokasi ini adalah untuk memberi pelatihan dan pengetahuan kepada ibu-ibu PKK RW 07 Kelurahan Duri Pulo Jakarta Pusat mengenai pentingnya untuk mengolah limbah minyak jelantah agar memberikan nilai tambah yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Lilin adalah suatu benda yang memiliki peran cukup penting dalam kehidupan keseharian manusia, terutama ketika tidak ada saluran listrik. Sosialisasi dan pelatihan langsung merupakan metode yang dipilih dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Hal ini dikarenakan pembelajaran langsung lebih mudah diingat daripada hanya sekedar penyuluhan. Kegiatan ini berjalan lancar dan mendapat antusiasme yang baik dari para ibu-ibu PKK RW 07 Kelurahan Duri Pulo, Jakarta Pusat. Bahkan ibu-ibu tersebut meminta agar kegiatan seperti ini rutin diselenggarakan dan menyarankan agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemurnian minyak jelantah sehingga aman untuk digunakan kembali layaknya minyak goreng baru.
PENYULUHAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN ALTERNATIF BAHAN BAKAR DARI PROSES PIROLISIS LIMBAH PLASTIK DI DAERAH DURI PULO, JAKARTA PUSAT Puri Wijayanti; Widia Yanti; Onnie Ridaliani; Untung Sumotarto; Zakia Nurfajrin Darajat; Raisha Ummaria; Tia Agusta
Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2170.81 KB) | DOI: 10.25105/akal.v3i1.10610

Abstract

Sampah plastik jika dibakar akan menghasilkan gas hidrogen sulfida (H2S) yang dapat menjadi racun bagi lingkungan, untuk itu perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut. Salah satu solusi yang tepat untuk menanggulangi jumlah sampah plastik diantaranya dengan mengolah sampah plastik sebagai bahan bakar alternatif dengan pirolisis. Pirolisis merupakan suatu proses dekomposisi material dengan temperatur tinggi serta tanpa adanya O2. Salah satu penerapan pirolisis yaitu dengan melakukan pelatihan pengolahan pirolisis limbah plastik bagi warga RW 07, Duri Pulo, Jakarta Pusat. Pelatihan ini bertujuan untuk memanfaatkan dan mengolah limbah plastik yang ada pada bank sampah warga menjadi bahan bakar alternatif yg lebih bernilai, sehingga dapat menaikkan tingkat perekonomian warga. Proses pirolisis ini terdiri dari merancang reaktor pirolisis, mengembangkan prosedur operasi pirolisis, dan mengetahui pengaruh suhu pirolisis terhadap kualitas produk cair. Secara umum limbah dipilih dan digolongkan berdasarkan warna dan jenis plastik penyusunnya, lalu limbah plastik dipotong menjadi pecahan yang kemudian dimasukan ke dalam reaktor dengan suhu 500ºC selama 6 jam. Bahan bakar yang dikeluarkan atau dihasilkan dari proses pirolisis ini dapat digunakan sebagai bahan bakar motor, kompor minyak tanah dan keperluan lainya oleh warga.
PENGARUH PENAMBAHAN GARAM NaCl PADA LUMPUR PEMBORAN BERBAGAI TEMPERATUR Widia Yanti; Abdul Hamid; Ibnu Badar Bajri
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 5 No. 2 (2016): Agustus
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.742 KB) | DOI: 10.25105/petro.v5i2.2509

Abstract

The unidealized of physical and rheological mud can occured when drilling on rock layers with high salt concentrations. It is therefore necessary to add an additive to balance the effect of the salt. The aims of this study is to see the effect of salt addition on various temperature drilling mud.This research will use two types of mud with different oil-water ratio. The drilling mud will be divided into four compositions, ie LA, LB, LC, and LD. LA and LC compositions have an oil-water ratio of 80% oil and 20% fresh water. While LB and LD compositions have oil-water ratio of 75% oil and 25% fresh water. Then the study was conducted at various temperatures, ie 80 °F, 130 °F, 180 °F, 230 °F, 280 °F, and 330 °F. After observing of the physical properties and rheology of drilling mud, it was found that the effect of adding salt NaCl can improve the physical and rheological properties of mud such as density, viscosity, gel strengh, mud cake, and solid content. Conversely, the effect of adding NaCl salt may reduce the nature of electrical stability. While the increasing of the temperature can reduce the physical and rheological properties of mud and on the contrary the loss of water and mud cake will increase.
PELATIHAN DAN PENYULUHAN KESELAMATAN KERJA BAGI PENAMBANG TRADISIONAL DI DESA WONOCOLO CEPU JAWA TIMUR Pauhesti Pauhesti; Lestari Said; Widia Yanti; Djoko Sulistyanto; Aqlyna Fattahanisa; Ghanima Yasmaniar; Alvin Henk
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 1 No 2 (2019): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1313.117 KB) | DOI: 10.25105/jamin.v1i2.5855

Abstract

Lingkungan kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran adalah hal yang diingini oleh setiap perusahaan. Oleh sebab itu dirasa sangat penting, kami para dosen dari Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti, mengadakan penyuluhan dan pelatihan tentang K3 terhadap para penambang tradisional di Desa Wonocolo, Jawa Timur.  Penyuluhan dan pelatihan tersebut bertujuan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja sehingga dapat meningkatkan sistem efisiensi dan produktivitas kerja. Perusahaan di Indonesia secara umum termasuk rendah kepeduliannya tentang K3 dibandingkan dengan negara-negara tetangga lain. Indonesia akan sulit menghadapi pasar global dengan kondisi seperti ini,  karena akan mengalami ketidakefisienan pemanfaatan tenaga kerja disebabkan oleh produktivitas kerja yang rendah. Masalah-masalah yang telah diuraikan sebelumnya diupayakan untuk didekati dengan menggunakan gambar-gambar maupun alat peraga. Dengan adanya penyuluhan dan pelatihan tentang K3, diharapkan dapat mengurangi resiko kecelakaan dan gangguan kesehatan bagi para penambang maupun masyarakat di sekitarnya.
Laboratory Study of Enhanced Oil Recovery with Used Palm Oil Surfactant Injection Puri Wijayanti; Nandito Davy; Onnie Ridaliani; Pauhesti; Samsol; Widia Yanti; Tia Agusta; Rizka Nada Setyani
Journal of Earth Energy Science, Engineering, and Technology Vol. 6 No. 1 (2023): JEESET VOL. 6 NO. 1 2023
Publisher : Penerbitan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jeeset.v6i1.13640

Abstract

Currently the waste generated from public consumption in Indonesia is very high. One such waste is used palm oil from households and food companies. Utilization of this waste in this research is by recycling waste oil into surfactants which will be used in the Enhanced Oil Recovery (EOR) process. The surfactant concentrations used were 1.3%, 1.5%, 2%, 2.2% and 2.5%. The research began with refining used cooking oil with banana peels for 24 hours. In order to make surfactants, the oil is mixed with KOH and distilled water. Additionaly, brine was made with a salinity of 15,000 ppm. With the interfacial tension test, a solution with an optimum surfactant concentration of 2.2% was obtained. The core flooding test was carried out using waterflooding followed by surfactant flooding at a temperature of 70 oC. From the test results obtained an incremental oil recovery factor of 8.57% and a total oil recovery factor of 47.43%.