Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENYULUHAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN ALTERNATIF BAHAN BAKAR DARI PROSES PIROLISIS LIMBAH PLASTIK DI DAERAH DURI PULO, JAKARTA PUSAT Puri Wijayanti; Widia Yanti; Onnie Ridaliani; Untung Sumotarto; Zakia Nurfajrin Darajat; Raisha Ummaria; Tia Agusta
Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2170.81 KB) | DOI: 10.25105/akal.v3i1.10610

Abstract

Sampah plastik jika dibakar akan menghasilkan gas hidrogen sulfida (H2S) yang dapat menjadi racun bagi lingkungan, untuk itu perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut. Salah satu solusi yang tepat untuk menanggulangi jumlah sampah plastik diantaranya dengan mengolah sampah plastik sebagai bahan bakar alternatif dengan pirolisis. Pirolisis merupakan suatu proses dekomposisi material dengan temperatur tinggi serta tanpa adanya O2. Salah satu penerapan pirolisis yaitu dengan melakukan pelatihan pengolahan pirolisis limbah plastik bagi warga RW 07, Duri Pulo, Jakarta Pusat. Pelatihan ini bertujuan untuk memanfaatkan dan mengolah limbah plastik yang ada pada bank sampah warga menjadi bahan bakar alternatif yg lebih bernilai, sehingga dapat menaikkan tingkat perekonomian warga. Proses pirolisis ini terdiri dari merancang reaktor pirolisis, mengembangkan prosedur operasi pirolisis, dan mengetahui pengaruh suhu pirolisis terhadap kualitas produk cair. Secara umum limbah dipilih dan digolongkan berdasarkan warna dan jenis plastik penyusunnya, lalu limbah plastik dipotong menjadi pecahan yang kemudian dimasukan ke dalam reaktor dengan suhu 500ºC selama 6 jam. Bahan bakar yang dikeluarkan atau dihasilkan dari proses pirolisis ini dapat digunakan sebagai bahan bakar motor, kompor minyak tanah dan keperluan lainya oleh warga.
ANALISA PENYEBAB HILANG SIRKULASI LUMPUR PADA PEMBORAN SUMUR X LAPANGAN Y Pradiko Pradiko.Z.H; abdul hamid; puri wijayanti
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 6 No. 3 (2017): OKTOBER
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.044 KB) | DOI: 10.25105/petro.v6i3.4277

Abstract

Lost circulation is one of the major problems in the drilling operation which can lead to not obtaining cutting, stuck pipe, and blow out. Therefore, lost circulation must be addressed because it has a high risk can increase the cpst and time during the drilling process. In general, there are several techniques that can be used to overcome the loss of circulation, one which is the use LCM (lost circulating material).In this thesis will investigate the loss circulation of drilling mud in the X well. The spud process in X well was started in March 2nd 2013, and reached total depth at 8950 ftMD. Drilling process has breakhtrough Lidah, Kawengan, Wonocolo, Ngrayong, and Tuban Karbonat formation and lost circulation was happen in Tuban Karbonat formation. Mud that used in this job was oil base mud and changed to KCL polymer when drilling into production zone.The cause of lost circulation taht occurs in X well because of the formation which has pores large of particle size, so that the mud flow into the formation and pressure in the hole is greater than the formation pressure. The controlling method which is used to handle the problem is using LCM which is Calsium Carbonate (CaCO3) and do Blind Drilling.
DETERMINING OF FORMATION WATER SATURATION TO ESTIMATE REMINING HYDROCARBON SATURATION IN THE X LAYER Y FIELD Ratnayu Sitaresmi; Guntur Herlambang Wijanarko; Puri Wijayanti; Danaparamita Kusumawardhani
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 8 No. 3 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2494.495 KB) | DOI: 10.25105/petro.v8i3.5514

Abstract

Efforts are made to find the remaining hydrocarbons in the reservoir, requiring several methods to calculate the parameters of reservoir rock characteristics. For this reason, logging and core data are required. The purpose of this research is to estimate the Remaining Hydrocarbon Saturation that can be obtained from log data and core data. With several methods used, can determine petrophysical parameters such as rock resistivity, shale volume, effective porosity, formation water resistivity, mudfiltrate resistivity and rock resistivity in the flushed zone (Rxo) and rock resistivity in the Uninvaded Zone which will then be used to calculate the Water Saturation value Formation (Sw) and Mudfiltrat Saturation. (Sxo) In this study four exploratory wells were analyzed. Shale volume is calculated using data from Gamma Ray Log while effective Porosity is corrected for shale volume. Rw value obtained from the Pickett Plot Method is 0.5 μm. The average water saturation by Simandoux Method were 33.6%, 43.4%, 67.0% and 39.7% respectively in GW-1, GW-2, GW-3 and GW-4 wells. While the average water saturation value by the Indonesian Method were 43.9%, 48.8%, 72.3% and 44% respectively in GW-1, GW-2, GW-3 and GW-4 wells. From comparison with Sw Core, the Simandoux Method looks more appropriate. Average mudfiltrate (Sxo) saturation by Simandoux Method were 65.5%, 68.2%, 77.0% and 64.6% respectively in GW-1, GW-2, GW-3 and GW wells -4. Remaining Hydrocarbon Saturation (Shr) was obtained by 34.5%, 31.8, 23%, 35.4% of the results of parameters measured in the flushed zone namely Rxo, Rmf and Sxo data. For the price of Moving Hydrocarbons Saturation or production (Shm) is 31.9%, 24.8%, 10%, 24.9% in wells GW-1, GW-2, GW-3 and GW-4.
STUDI LABORATORIUM PENGARUH PENAMBAHAN BENTONIT TERHADAP TOTAL DISSOLVED SOLID DAN pH AIR FORMASI MULIA GINTING; Puri Wijayanti; Mochamad Alfin Riady
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 10 No. 3 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.125 KB) | DOI: 10.25105/petro.v10i3.10862

Abstract

AbstrakAir formasi yang ikut terproduksi bersama – sama dengan minyak dan gas pada saat kegiatan produksi migas memiliki kandungan kimia  yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan  apa bila dibuang sembarangan. Karena bahaya yang dapat ditimbulkannya, maka perlu  dilakukan pengolahan air atau water treatment sehingga senyawa – senyawa yang berbahaya bagi lingkungan dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan.  Menurut Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2010, Total Dissolved Solid dan pH merupakan salah satu parameter yang menjadi syarat dalam pembuangan air limbah ke lingkungan.Tujuan penelitian ini  adalah menentukan pengaruh penambahan bentonit lokal dan bentonit impor ke dalam  air formasi terhadap Total Dissolved Solid dan pH air formasi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Analisa Fluida Reservoir Universitas Trisakti. Penambahan bentonit lokal dan bentonit impor yang dilakukan adalah 0, 0,5; 0,75 dan 1 gr ke dalam 1000 ml air formasi. Dari setiap penambahan bentonit tersebut diukur Total Dissolved Solid dan pH larutan.Dari hasil  percobaan diperoleh bahwa penambahan bentonit lokal ke air formasi didapatkan penurunan Total dissolved solid. Penambahan bentonit lokal sebanyak  0.5 gram; 0,75 gram ; 1 gram bentonit ke dalam 1000 ml air formasi mengakibatkan Penurunan Total Dissolved Solid berturut-turut adalah  98.03% ; 98.34% dan 98,25%. Sedangkan pada  penambahan bentonit impor sebanyak  0.5 gram; 0,75 gram ; 1 gram bentonit ke dalam 1000 ml air formasi menyebabkan terjadi penurunan Total dissolved solid berturut-turut sebesar  95.08%;  95.14% dan  95.12%Sedangkan pada pengamatan pH air formasi,  penambahan bentonit lokal maupun penambahan bentonit impor ke dalam air formasi tidak menyebabkan perubahan.  pH air formasi tetap  menunjukan pH stabil diangka 9.
PELATIHAN INJEKSI SURFAKTAN DALAM PROSES EOR UNTUK SISWA/I DI SMK CIBINONG, BOGOR Puri Wijayanti; Sugiatmo Kasmuning; Onnie Ridaliani; Mulia Ginting; Arinda Ristawati; Doddy Doddy; Eka Rizky
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 1 No 3 (2019): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.362 KB) | DOI: 10.25105/jamin.v1i3.6048

Abstract

Lapangan migas di Indonesia sudah memasuki tahap tertiary recovery, salah satunya yaitu injeksi surfaktan untuk meningkatkan kembali produksi minyak tersebut. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berupa penyuluhan dan pelatihan injeksi surfaktan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menambah pengetahuan dan pemahaman bagi siswa SMK Cibinong sehingga diharapkan dapat mengetahui dan  menguasai proses EOR, yaitu injeksi surfaktan dalam usaha peningkatan produksi minyak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan selama satu hari berupa praktek injeksi surfaktan dari pemateri, dan peserta dapat terlibat langsung dalam praktek simulasi injeksi surfaktan, lalu adanya tanya jawab langsung oleh peserta. Hasil dari kegiatan ini dapat meningkatan pengetahuan dan keterampilan injeksi surfaktan untuk siswa dan guru SMK Cibinong tentang proses EOR.
Determination of Suitable KCl Polymer Mud Properties for POK Field Puri Wijayanti; Bayu Satiyawira; Andry Prima; Arinda Ristawati; Foggie Sciorra
Journal of Earth Energy Science, Engineering, and Technology Vol. 4 No. 1 (2021): JEESET VOL. 4 NO. 1 2021
Publisher : Penerbitan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.16 KB) | DOI: 10.25105/jeeset.v4i1.9078

Abstract

Most oil and gas wellbores are drilled using water based mud (WBM), but this is the case when drilling through non-reactive formations that does not contain swelling shale. In reactive shale formation, KCl Polymer additive should be added to the mud. It will provide a source of potassium ions which will help stabilizing the reactive shale. So that the swelling process is minimized. The basis of the KCL polymer mud system is the polymer used as a wrapper for rock pieces during borehole cleaning process. In the wells in the POK Field, the use of polymer KCL mud is evaluated on trajectories of 17½", 12¼", and 8½ ". The evaluation process uses parameters that aim to find the suitable mud properties that result in the best drilling performance in each trajectory in the POK Field well. The determination of the best drilling performance is based on drilling time. The parameters used in this research are: rate of penetration, trip time, yield point (YP), K+ content, mud weight (MW), viscosity (m), plastic viscosity (PV), and gel strength (GS), mud cake, pH, and additional parameter (excess cement). Based on analysis and investigation, the best drilling performance for trajectory of 17½" occured in POK 1075 well, while the best performance for the trajectories 12¼” and 8½” occured in POK 1058 well. Therefore the KCl polymer mud properties used in these wells can be used as a reference and basis for planning mud systems for the next wells.
Training on making decorative candles from used cooking oil for unproductive community groups in Penjaringan Village, North Jakarta Rosmalia Dita Nugraheni; Dewi Syavitri; Puri Wijayanti; Nadhia Noor Syarifa; Ratih Yuni Astuti
Community Empowerment Vol 7 No 11 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.7399

Abstract

Used cooking oil has the potential to be recycled into decorative candles. However, the people who live in RT 12/RW 12 Kelurahan Penjaringan Utara, North Jakarta, particularly housewives, do not yet know how to use used cooking oil as a way to improve the family's finances. The purpose of this community service is to provide counseling and education about used cooking oil, including information on its health risks and how to recycle it into decorative candles. The community service approach entails preparation, counseling, and training in how to make decorative candles. The majority of participants used cooking oil more than 15 times in a month and 1-3 times the same cooking oil, according to the program's results. Additionally, there has been a shift in behavior regarding the color-based feasibility limit for used cooking oil, a decline in the number of people who throw used cooking oil down the drain, and increased motivation to recycle used cooking oil into decorative candles that can be sold. From the outcomes of this program, it can be inferred that the residents responded favorably to training on how to make decorative candles from used cooking oil.
A Dampak Sosialisasi Pengolahan Limbah Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Bahan Bakar Alternatif di Kelurahan Sidomukti, Kisaran Barat Yusraida Khairani Dalimunthe; Listiana Satiawati; Puri Wijayanti; Budi Wijaya
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 4 No 2 (2022): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jamin.v4i2.13687

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan tema sosialisasi limbah dari cangkang kelapa sawit yang dijadikan sebagai bahan bakar alternatif di Kelurahan Sidomukti, Kisaran Barat bertujuan agar pengetahuan warga masyarakat di Kelurahan Sidomukti mengenai energi terbarukan seperti biomass dari limbah cangkang kelapa sawit menjadi meningkat. Kegiatan PkM ini sendiri secara luring di kediaman ketua pelaksana dan diikuti oleh warga setempat. Penyebaran angket pra sosialisasi dilakukan di awal untuk melihat bagaimana tingkat pengetahuan warga terkait energi terbarukan sebelum sosialisasi dilaksanakan. Selanjutnya dilaksanakan pemaparan kepada warga mengenai apa itu energi terbarukan, briket serta cara pembuatannya dari limbah cangkang kelapa sawit, kegunaannya hingga nilai ekonominya melalui presentasi dan juga video. Di akhir kegiatan dilakukan kembali pemberian angket guna mengevaluasi sejauh mana peningkatan pengetahuan warga setelah diadakannya sosialisasi. Berdasarkan evaluasi kegiatan, seluruh peserta yang mengikuti kegiatan merasakan manfaat dari peningkatan pengetahuan mereka terkait briket dari limbah cangkang kelapa sawit dan 20 dari 29 responden yang menyatakan keinginannya untuk menerapkan briket ini sebagai pengganti bahan bakar rumah tangga atau bahan bakar di industri makanan dan industri manufaktur lainnya ketika mereka memiliki bisnis terkait di masa depan.
Studi Simulasi Reservoir pada Reservoir Strong Water Drive untuk Meningkatkan Oil Recovery Gorgeous Wenno; Suryo Prakoso; Puri Wijayanti
Journal of Engineering Environmental Energy and Science Vol 2 No 1 (2023): January 2023
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/joes.v2i1.1488

Abstract

Lapangan “DMH” memiliki tenaga dorong utama yang berasal dari lapisan akuifer besar sehingga lapangan ini tergolong sebagai strong water drive reservoir. Jumlah kumulatif produksi minyak lapangan DMH sejak tahun 1998 sebesar 2.796 MMSTB atau sekitar 43,5% dari oil in place. Maksud dilakukannya penelitian ini adalah melakukan pemodelan dinamik reservoir X lapangan DMH adapun tujuannya adalah mendapatkan skenario pengembangan lapangan yang paling memungkinkan diterapkan untuk memperoleh incremental recovery yang paling optimum. Pemodelan reservoir dinamik dilakukan menggunakan simulator dengan menggunakan metode Fully Implicite. Penelitian ini dimulai dengan mempersiapkan beberapa data yang dibutuh-kan untuk diinput ke dalam simulator, yaitu data PVT, data core, data tekanan, dan data histori produksi. Kondisi kesetimbangan awal dibangun dengan menginput pressure pada datum tertentu dan distribusi saturasi air di bangun menggunakan tekanan kapiler dan relative permeability. Setelah seluruhnya diper-siapkan dan diinputkan ke dalam simulator, selanjutnya dilakukan inisialisasi untuk mendapatkan OOIP dengan kontrol OOIP volumetrik. Selanjutnya history matching dilakukan untuk menyelaraskan produksi hasil simulasi dan histori data produksi untuk sumur dan lapangan. Adapun konstrain yang digunakan untuk his-tory matching adalah produksi liquid. Setelah dilakukan inisialisasi dan history matching, kemudian dipersiapkan beberapa skenario injeksi air dengan pola injeksi dan sensitivitas laju injeksi yang bervariasi. Parameter sensitivitas yang digunakan pada penyusunan skenario ialah pola injeksi dan laju injeksi air. Pola injeksi dibagi menjadi enam pola dengan memanfaatkan sumur eksisting lapangan, sementara laju injeksi air bervariasi antara 150 – 3500 bwpd. ada pola injeksi A, skenario injeksi paling optimal dengan nilai RF dan rasio INC/WI tertinggi ialah skenario injeksi A4 dengan RF sebesar 49,5% dan nilai INC/WI sebesar 0,002198. Pada pola injeksi B, skenario yang paling optimal ada-lah skenario B3 dengan RF sebesar 50,152% dan rasio INC/WI sebesar 0,0036. Pada pola injeksi C, skenario injeksi yang paling optimal adalah skenario C1 dengan RF sebesar 49,288% dan rasio INC/WI sebesar 0,0076. Pada pola injeksi D, skenario injeksi yang paling optimal adalah skenario C1 dengan RF sebesar 49,79% dan rasio INC/WI sebesar 0,00233. Pada pola injeksi E, skenario injeksi yang paling optimal adalah skenario E dengan RF sebesar 49,16% dan rasio INC/WI sebesar 0,0078. Pada pola injeksi F, skenario injeksi yang paling optimal adalah skenario F2 dengan RF sebesar 48,95% dan rasio INC/WI sebesar 0,00349. Skenario injeksi terbaik dengan efisiensi penginjeksian tertinggi terdapat pada skenario injeksi E1 dengan pola injeksi E dan sensitivitas laju injeksi 150 bwpd. 
Laboratory Study of Enhanced Oil Recovery with Used Palm Oil Surfactant Injection Puri Wijayanti; Nandito Davy; Onnie Ridaliani; Pauhesti; Samsol; Widia Yanti; Tia Agusta; Rizka Nada Setyani
Journal of Earth Energy Science, Engineering, and Technology Vol. 6 No. 1 (2023): JEESET VOL. 6 NO. 1 2023
Publisher : Penerbitan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jeeset.v6i1.13640

Abstract

Currently the waste generated from public consumption in Indonesia is very high. One such waste is used palm oil from households and food companies. Utilization of this waste in this research is by recycling waste oil into surfactants which will be used in the Enhanced Oil Recovery (EOR) process. The surfactant concentrations used were 1.3%, 1.5%, 2%, 2.2% and 2.5%. The research began with refining used cooking oil with banana peels for 24 hours. In order to make surfactants, the oil is mixed with KOH and distilled water. Additionaly, brine was made with a salinity of 15,000 ppm. With the interfacial tension test, a solution with an optimum surfactant concentration of 2.2% was obtained. The core flooding test was carried out using waterflooding followed by surfactant flooding at a temperature of 70 oC. From the test results obtained an incremental oil recovery factor of 8.57% and a total oil recovery factor of 47.43%.