Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ZONASI KONDISI AIR TANAH TERHADAP GERAKAN TANAH DAERAH MADUKARA – BANJARNEGARA PROVINSI JAWA TENGAH Abdurrachman Asseggaf; Supandya Nandiwardhana; Arini Dian Lestari
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 2, AGUSTUS 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1392.027 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i2.10051

Abstract

Besarnya jumlah air sangat mempengaruhi oleh kondisi topografi, litologi permukaan, dan hidrogeologi. Kondisi geologi Banjarnegara sangat bervariasi dan mempunyai karakterisasi sendiri, dengan demikian jumlah air juga sangat bervariasi. Hal ini disebabkan kondisi litologi tertentu mampu menampung air dalam jumlah yang tertentu pula. Perbedaan ini menyebabkan hidrogeologi Banjarnegara mempunyai perbedaan pula, hal ini diyakini telah mengalami perubahan dari kondisi alamiahnya, sebagai akibat pengambilan airtanah selama ini. Pergerakan tanah juga bisa dipengaruhi oleh kondisi airtanah pada daerah Banjarnegara Kecamatan Madukara karena memiliki karakteristik batuan yang berbeda dimana batuan pada daerah ini tidak memiliki karakteristik yang sama semua dan memiliki perbedaan karakteristik, perbedaan karakteristik ini yang bisa menyebabkan pergerakan tanah yang dipengaruhi kondisi airtanah.Pada daerah penelitian berada didaerah banjarnegara kecamatan madukaran dimana dekat dengan daerah wisata dieng yang terletak pada titik koordinat 109°45'36" BT - 109°45'3.6" BT dan 7°21'46.8" LS - 7°22'19.2" LS dilakukan penelitian tentang kerentanan gerakan tanah yang dipengaruhi oleh pengaruh kondisi airtanah, tujuannya untuk mengetahui airtanah terhadap Gerakan tanah pada daerah penelitian. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode zonasi, metode scoring, metode overlay terdapat 5 faktor yaitu litologi batuan, hidrogeologi, kemiringan lereng, curah hujan, dan dari tata guna lahan. Ke lima faktor ini memiliki kaitan yang erat dalam mempengaruhi kerentanan gerakan tanah pada daerah yang diteliti. Dilakukan anisis dari data sekunder yang kemudian dilakukan pembobotan pada setiap faktor yang ada dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan software arcgis. Setiap faktor dibuat peta penyebarannya dan dari kelima peta tersebut dilakukan overlay sehingga menghasilkan zonasi kerentanan gerakan tanah. Dari analisis yang telah dilakukan didapatkan peta zonasi kerentanan gerakan tanah yang dibagi menjadi 4 yaitu berpotensi rawan, berpotensi sedang, berpotensi aman, berpotensi sangat aman.
PENENTUAN ZONASI GERAKAN TANAH DAERAH PAGENTAN BANJARNEGARA: DETERMINATION OF SOIL MOVEMENT ZONATION PAGENTAN AREA BANJARNEGARA sigit binangkit; Abdurrachman Asseggaf; Muhammad Adimas Amri; Suherman Dwi Nuryana
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 4, NOMOR 1, FEBRUARI 2023
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jogee.v4i1.14417

Abstract

Litologi dapat dihubungkan dengan bencana gerakan tanah dan gempa bumi. Daerah pelaksanaan riset ada di Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa. Wilayah memiliki berbagai litologi yang beragam atau tidak sama atas kemiringan datar hingga terjalnya, dan diberi pengaruh dari litologi yang bervariasi, maka pelaksanaan riset diselenggarakan supaya memahami litologi yang mempengaruhu gerakan tanah pada daerah penelitian. Dalam mendalami masalah maka digunakan beberapa metode yaitu, metode pembobotan, scoring, overlay, dan zonasi. Dengan menggunakan data kelurusan hasil analisis demnas data curah hujan, data kemiringan lereng(%) data litologi, dan data tataguna lahan. Data yang digunakan merupakan data skunder. Diketahui daerah yang mempunyai densitas lineasi yang cukup tinggi serta berpotensi sedang sampai tinggi agar terjadi gerakan tanah.
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LONGSOR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CILIWUNG, KECAMATAN PASAR MINGGU, KOTA JAKARTA SELATAN DAN SEKITARNYA, PROVINSI DKI JAKARTA: IDENTIFICATION OF CHARACTERISTICS OF AVAILABILITY IN THE CILIWUNG RIVER FLOW (DAS) AREA, PASAR MINGGU DISTRICT, SOUTH JAKARTA CITY AND SURROUNDINGS, DKI JAKARTA PROVINCE Faruq Daniswara; Imam Setiaji Ronoatmojo; Abdurrachman Asseggaf
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 4, NOMOR 1, FEBRUARI 2023
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jogee.v4i1.14437

Abstract

Tanah longsor adalah bentuk dari gerakan tanah atau batuan yang keluar atau menuruni lereng akibat terganggunya kestabilan lereng tersebut. Wilayah Jakarta Selatan dan sekitarnya memiliki elevasi rata-rata 26,2 meter Mdpl. Berdasarkan daerah lembar jakarta, morfologi nya adalah dataran pantai yang dicirikan dengan kemiringan lereng 0-7%. Secara Administratif Lokasi penelitian terletak pada koordinat 106°48'31.00" - 106°51'32.34" dan 6°16'10.96" -6°17'59.57" LS. Dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik dan jenis longsor. Oleh karena itu, disajikan dalam bentuk peta geologi, peta zona kerentanan gerakan tanah dan Faktor keamanan lereng. Tahapan yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini adalah membuat peta geologi, peta zona kerentanan gerakan tanah, peta permeabilitas tanah, faktor keamanan lereng dan pengambilan sample tanah secara Undistrub untuk kemudian dilakukan uji laboratorium sifat fisik tanah untuk mendapatkan permeabilitas tanah, ukuran sifat fisik, kadar air. Uji mekanika tanah dengan uji geser langsung untuk mendapatkan nilai kohesi, sudut geser dalam dan derajat tingkat pelapukan berdasarkan International for Rock Mechanic (ISRM, 1978).
ANALISIS KUALITAS AIR TANAH SUMUR GALI DI DESA KARANGTENGAH, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT: DUG WELL GROUNDWATER ANALYSIS IN KARANGTENGAH VILLAGE, BOGOR DISTRICT, WEST JAVA PROVINCE Abdurrachman Asseggaf; Dannum Sekar Arum; Arini Dian Lestari
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 4, NOMOR 2, AGUSTUS 2023
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jogee.v4i2.18079

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang krusial keberadaannya dalam kehidupan. Pada makalah ini akan dibahas secara lebih terperinci kualitas air tanah yang didapatkan dari pembuatan sumur gali pada Desa Karangtengah, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pada penelitian ini melibatkan pengambilan sampel air pada dua buah sumur gali yang nantinya akan dianalisa lebih lanjut di laboratorium sesuai dengan ketentuan Permenkes No.32 Tahun 2017 mengenai standar baku air bersih, juga mengetahui asal dari air tanah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dan analisis hidrogeologi mengenai akuifer yang menyimpan air tanah. Hasil uji laboratorium menunjukan bahwa kedua sumur tersebut tidak memenuhi standar baku mutu air bersih. Air sumur gali 1 memiliki pH sebesar 6,02 sedangkan air sumur gali 2 memiliki kandungan MBAS (Methylene Blue Active Surfactant) sebesar 0,134 yang melebihi batas baku mutu. Air tanah berasal dari akuifer tertekan yang terdiri atas satuan batulempung dan sisipan batupasir. Water is one of the basic human needs that is crucial for its existence in life. This paper will discuss in more detail the quality of groundwater obtained from the construction of dug wells in Karangtengah Village, Bogor Regency, West Java Province. This research involves taking water samples from two dug wells which will be further analyzed in the laboratory in accordance with the provisions of the Minister of Health Regulation No. 32 of 2017 concerning the standard of clean water, as well as knowing the origin of the groundwater. The methods used in this research are laboratory experiments and hydrogeological analysis of aquifers that store groundwater. The results of laboratory tests showed that the two wells did not meet the clean water quality standards. Dug well water 1 has a pH of 6.02 while dug well water 2 has an MBAS (Methylene Blue Active Surfactant) content of 0.134 which exceeds the quality standard limit. Groundwater comes from a confined aquifer consisting of claystone units and sandstone inserts.