Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Indeks Massa Tubuh (Imt) Dengan Kejadian Dismenorea Di Kabupaten Bulukumba Jusni Jusni; Kurniati Akhfar; Arfiani Arfiani; Nadiatul Khaera
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 4 No. 1 (2022): Edisi May 2022
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.124 KB) | DOI: 10.57170/jmns.v4i1.86

Abstract

Masa remaja merupakan masa yang kritis dalam siklus kehidupan manusia. pada masa ini, remaja mengalami perubahan, Salah satu perubahan pada remaja putri ketika menuju dewasa adalah terjadinya menstruasi. Meskipun menstruasi ialah proses alamiah yang dialami oleh perempuan. Namun saat menstruasi dapat terjadi beberapa gangguan menstruasi. Salah satu gangguan yang terjadi saat menstruasi yang menyebabkan ketidaknyamanan fisik yaitu nyeri haid atau dismenorea. Berdasarkan data WHO (world health organization) angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar rata rata dari 50% perempuan disetiap negara mengalami nyeri haid. Menurut penelitian Lestari dkk (2018), prevalensi dismenore di Indonesia sebesar 64,25%, terdiri dari dismenore primer sebesar 54,89% dan 9,36% mengalami dismenore sekunder. Salah satunya penyebab terjadinya dismenorea adalah status gizi. Status gizi seseorang dapat diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian dismenore di Kabupaten Bulukumba. Desain penelitian adalah deskriptif cross-sectional dengan uji chi square. Populasi adalah mahasiswi Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba kabupaten Bulukumba, dengan 48 sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian analisis univariat didapatkan bahwa indeks massa tubuh dengan kategori normal 64.6%, 35.4% yang indeks massa tubuh tidak normal, yang mengalami dismenorea sebanyak 54.2% sedangkan yang tidak mengalami dismenorea 45.8%. Dengan Menggunakan uji chi square menunjukkan ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian dismenorea (p=0,001).Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dismenorea lebih banyak didapatkan pada indeks massa tubuh tidak normal yang berada diklasifikasi underweight,overweight dan obesitas dengan jumlah 15 mahasiswa (88.2%) sedangkan indeks massa tubuh normal normal yang mengalami dismenorea terdapat 11 mahasiswa (35.5%). Setelah dilakukan uji chi square didapatkan nilai p=0,001 yang berarti ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan dismenorea.
PERILAKU SEXTING PADA REMAJA DI MA “X” BULUKUMBA DI MASA PANDEMI COVID-19 Arfiani; Jusni; Husnul Khatima; Nadiatul Khaera
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 4 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v4i2.98

Abstract

Indonesia sebagai salah satu negara yang berkembang, mempunyai penduduk berusia remaja yang cukup besar. World Health Organization (WHO) tahun 2014 mengemukakan bahwa remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2014. Namun Salah satu perkembangan revolusi industri 4.0 merupakan sebuah lompatan besar di sektor teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi di kalangan remaja selama pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) penggunaan Smartphone yang cukup meningkat sehingga dapat berpengaruh terhadap perilaku remaja, dimana remaja juga berpartisipasi dalam perilaku Sexting sehingga menyebabkan kekhawatiran diberbagai kalangan. Sexting juga digunakan untuk memberikan kepuasan hasrat seseorang dalam berhubungan Long Distance Relationship (LDR) misalnya ketika jarang bertemu orang yang LDR biasanya tetap bisa memberi kepuasan seksual kepada pasangannya dengan cara sexting. Istilah sexting mengacu pada pengiriman dan penerimaan gambar secara seksual melalui beberapa bentuk pesan virtual yang dimana seseorang mengirimkan pesan atau materi berupa gambar dan video secara elektronik terutama melalui smartphone, internet dan media elektronik lainnya (Andrea 2017). Dengan semakin meningkatnya jumlah remaja dan diikuti permasalahan remaja yang sangat kompleks, terutama yang paling menonjol adalah masalah perilaku seks remaja, yang merupakan awal terjadinya permasalahan kesehatan reproduksi remaja, maka peneliti tertarik melakukan penelitian perilaku sexting pada remaja di MA “X” Bulukumba di masa pandemi COVID-19. Pemilihan lokasi ini karena berdasarkan informasi yang diperoleh saat studi pendahuluan, bahwa perilaku seks remaja di MA “X” ini cukup mengkhawatirkan. Hasil Berdasarkan hasil penelitian bahwa didapatkan dari 35 responden yang berperilaku sexting lebih tinggi yaitu 26 (74,3%) responden dibandingkan yang tidak berperilaku sexting sebanyak 9 (25,7%). Hasil uji ini sejalan dengan beberapa teori dimana perilaku sexting dapat disebabkan karena berbagai faktor antara lain adalah perkembangan teknologi dimana masalah sexting muncul seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi digital yang bercampur dengan hormon remaja yang bergejolak. Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa ada 74,3% perilaku sexting.
Hubungan Indeks Massa Tubuh (Imt) Dengan Kejadian Dismenorea Di Kabupaten Bulukumba Jusni Jusni; Kurniati Akhfar; Arfiani Arfiani; Nadiatul Khaera
JMNS Vol. 4 No. 1 (2022): Edisi May 2022
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v4i1.86

Abstract

Masa remaja merupakan masa yang kritis dalam siklus kehidupan manusia. pada masa ini, remaja mengalami perubahan, Salah satu perubahan pada remaja putri ketika menuju dewasa adalah terjadinya menstruasi. Meskipun menstruasi ialah proses alamiah yang dialami oleh perempuan. Namun saat menstruasi dapat terjadi beberapa gangguan menstruasi. Salah satu gangguan yang terjadi saat menstruasi yang menyebabkan ketidaknyamanan fisik yaitu nyeri haid atau dismenorea. Berdasarkan data WHO (world health organization) angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar rata rata dari 50% perempuan disetiap negara mengalami nyeri haid. Menurut penelitian Lestari dkk (2018), prevalensi dismenore di Indonesia sebesar 64,25%, terdiri dari dismenore primer sebesar 54,89% dan 9,36% mengalami dismenore sekunder. Salah satunya penyebab terjadinya dismenorea adalah status gizi. Status gizi seseorang dapat diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian dismenore di Kabupaten Bulukumba. Desain penelitian adalah deskriptif cross-sectional dengan uji chi square. Populasi adalah mahasiswi Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba kabupaten Bulukumba, dengan 48 sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian analisis univariat didapatkan bahwa indeks massa tubuh dengan kategori normal 64.6%, 35.4% yang indeks massa tubuh tidak normal, yang mengalami dismenorea sebanyak 54.2% sedangkan yang tidak mengalami dismenorea 45.8%. Dengan Menggunakan uji chi square menunjukkan ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian dismenorea (p=0,001).Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dismenorea lebih banyak didapatkan pada indeks massa tubuh tidak normal yang berada diklasifikasi underweight,overweight dan obesitas dengan jumlah 15 mahasiswa (88.2%) sedangkan indeks massa tubuh normal normal yang mengalami dismenorea terdapat 11 mahasiswa (35.5%). Setelah dilakukan uji chi square didapatkan nilai p=0,001 yang berarti ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan dismenorea.
PENYULUHAN PENTINGNYA PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DAN MANFAATNYA PADA IBU DAN BAYI DI DESA SOPA KECAMATAN KINDANG KABUPATEN BULUKUMBA Husnul Khatimah; Kurniati Akhfar; Nadiatul khaera
JCS Vol. 3 No. 3 (2021): Edisi October 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jcs.v3i3.17

Abstract

Exclusive breastfeeding is breastfeeding during the .first 6 months of a baby's life without food or other drinks except vitamins, drugs and ORS. Breast milk functions as an antibody, fulfilling the nutritional intake of the baby and reduces the rate of morbidity and infant mortality. Breast milk is the best food for the baby when he/she was born. Many researches prove that breast milk is the best and primary food for the baby because in the breast milk contain an antibody that the baby need to resist any kind of disease. The excellence of breast milk has been prove, however the tendency of the mother not to give an exclusive breast milk to their baby is bigger. It is influenced by some factors, such as occupation, age, and education.This studyisto know the relation between the knowledge of the mother about usefulness of the breast milk for the baby with exclusive breast milk. The method used in this community service is to conduct counseling and distribute leaflets to find out the differences in mother's knowledge about exclusive breastfeeding