Penyiraman terhadap tanam-tanaman pada umumnya dilakukan pada waktu pagi dan sore hari. Penyiraman dilakukan berdasarkan asumsi bahwa tanaman membutuhkan tambahan air pada waktu-waktu tersebut. Jika proses penyiramannya tidak memperhatikan faktor: jenis tanaman, kelembapan tanah dan kadar air yang dibutuhkan maka akan mempengaruhi kesuburan dari tanaman itu sendiri. Solusi agar penyiraman yang dilakukan tepat waktu dengan memperhatikan kelembapan tanah dan kadar air yang dibutuhkan, penulis membuat aplikasi penyiram tanaman otomatis dan kelembapan tanah menggunakan Node Mcu V3. Aplikasi ini berbasis IoT yang mengotomatisasi proses penyiraman tanaman. Dalam perancangannya aplikasi ini menggunakan metodologi prototype yang terdiri dari tahapan listen to customer, build/revise mock up, dan customer test-drives. Tahapan-tahapan tersebut kemudian diuraikan lagi menjadi tujuh tahapan yaitu pengumpulan kebutuhan sistem, membangun prototyping, evaluasi prototyping, mengkodekan sistem, menguji sistem, evaluasi sistem dan menggunakan sistem. Alat penyiram otomatis ini berfungsi baik pada jenis tanaman sawi yang masa tumbuhnya lebih cepat. Proses pengujian dilakukan selama 3 bulan dari hari pertama dengan hasil pengamatan yang dicatat.