Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EVALUASI DAN OPTIMASI HIDROLIKA LUMPUR PEMBORAN PADA SUMUR BGS LAPANGAN PRY Bagus Prasetya
Jurnal Eksakta Kebumian Vol. 1 No. 2 (2020): Vol 1, No 2 (2020): JURNAL EKSAKTA KEBUMIAN (JEK)
Publisher : Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.639 KB) | DOI: 10.25105/jek.v1i2.10804

Abstract

Dalam operasi pemboran sering ditemukan berbagai macam masalah, salah satunya adalah dalam proses pengangkatan serbuk bor yang tidak maksimal. Pengangkatan serbuk bor yang tidak sempurna ini akan mengakibatkan masalah – masalah yang diantaranya adalah pembentukan gumbo yang berasal dari serbuk bor yang tidak terangkat, menumpuknya serbuk bor pada pahat sehingga mengakibatkan bit balling dan juga terjadinya pipa terjepit (stuck pipe) yang diakibatkan oleh proses pembersihan lubang yang tidak maksimal. Maka untuk meminimalisir terjadinya berbagai macam masalah tersebut, diperlukan optimasi hidrolika lumpur pemboran yang tepat. Evaluasi hidrolika memerlukan data hidrolika pemboran dan sifat fisik lumpur seperti laju alir (Q), densitas lumpur (ρ), plastic viscosity (PV), yield point (YP) dan data pemboran lainnya. Maksud dan tujuan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu untuk mengetahui keefektifan sistem hidrolika lumpur pada sumur BGS lapangan PRY.Pada evaluasi dan optimasi hidrolika fluida pemboran sumur BGS lapangan PRY dilakukan dengan menggunakan metode BHHP. Evaluasi dan optimasi dilakukan dengan menganalisis jenis aliran yang terjadi baik di dalam pipa maupun di anulus, dengan membandingkan kecepatan kritis dan kecepatan rata-rata fluida pemboran maka dapat diketahui jenis alirannya. Lalu selanjutnya dengan menghitung kehilangan tekanan yang terjadi pada surface connection, drill pipe, dan anulus. Pada perhitungan aktual hidrolika trayek 17 ½ sumur BGS dengan densitas lumpur 10,1 ppg, laju alir 1000 pm, dan TFA 1,42 in2, didapatkan Pbit 460,99 psi. Pada trayek 12 ¼ dengan densitas 11,7 ppg, laju alir 800 gpm, dan TFA 1,37 in2 didapatkan Pbit 365,29 psi, dan pada trayek 8 ½ dengan densitas 10,5 ppg, laju alir 500 gpm, dan TFA 0,6627 in2 makadidapatkan Pbit 550,49 psi. Setelah di optimasi pada trayek 17 ½ didapat laju alir 1174,73 gpm dan TFA 0,88 in2, trayek 12 ¼ dengan laju alir 1003,08 dan TFA 0,90 in2, serta trayek 8 ½ dengan laju alir 557,66 dan TFA 0,57 in2. Kata kunci: Hidrolika Lumpur Pemboran, Cutting Transport Ratio, BHHP, ECD, PBI.
Radio Copywriting Style Winda Kustiawan; Muhammad Imam Malik; Muhammad R Fachlevi Nasution; Fauzan Hazim Tanjung; Bagus Prasetya; Daffaul Haqqi
Jutkel: Jurnal Telekomunikasi, Kendali dan Listrik Vol 3 No 2 (2022): Jutkel: Jurnal Telekomunikasi, Kendali dan Listrik
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Parepare kerjasama P3M STKIP Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radio merupakan media yang memiliki jangkauan selektif terhadap segmen pasar tertentu. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya. Radio copywriting adalah kegiatan menulis teks pemasaran atau iklan dengan tujuan mempersuasi atau membujuk konsumen untuk melakukan action sesuai dengan goals yang ingin dicapai atau penulisan naskah iklan dalam promosi produk atau jasa yang merupakan bagian tekstual dalam sebuah iklan. Dalam penerapan copywriting radio merupakan penyebarluasan informasi kepada khalayak sedangkan tujuan dari iklan ialah memperkenalkan produk yang diinformasikan untuk meningkatkan penjualan.
Analysis of Islamic Communication in Improving a Positive Public Image on Ustad Felix Siauw's Instagram Account Fariz Rizwan Siregar; Nurhanifah Nurhanifah; Bagus Prasetya; M. Al Amin; Ridho Khairul Imam
Jurma : Jurnal Program Mahasiswa Kreatif Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : LPPM UIKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jurma.v7i1.1633

Abstract

The positive image of a person's branding is a legacy that mainly influences his career. A good image is not only to attract consumers in this case mad'u, but also for revision material and mad'u satisfaction. Each da'i has its distinctive characteristics in broadcasting Islamic teachings. Ustadz Felix Siauw uses social media, especially Instagram, to spread his da'wah by using photos, videos, colors, and infographics. This is a combination of creative forms with conservative substance. It was with this matter that Felix succeeded in attracting the attention of young people. Communicants who use Instagram no longer need to use the old method to obtain data or Islamic da'wah from selected preachers. Instagram gives the option to get data for followers. This research uses a qualitative descriptive approach, which has the aim of summarizing and describing various situations, conditions, or phenomena of social reality that exist and are interwoven in society which will become the object of research and try to draw that reality to the surface as a characteristic, character, personality, characteristic, model or reflection of the atmosphere, circumstances, or a particular phenomenon. Ustadz Felix Siauw, who is aware of the rapid development of this era, chose to use Instagram as a medium for preaching. The use of Instagram by Ustadz Felix Siauw as a da'wah media is considered successful in building a positive image in the public. The forms of communication used by Ustadz Feliz Siaw in preaching on Instagram include using captions for each article, preaching through novels, aesthetic photographs, and videos accompanied by preaching in them and using animation as an attraction in conveying the message of da'wah in it. These four forms of communication are used by Ustadz Felix Siauw in reaching out to the Islamic communication process so that the preaching messages that are informed can be accepted and understood by the public.
Makna Pesan Dakwah Komunikasi Visual Pada Akun Instagram “@qomikin” (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce) Bagus Prasetya; Rubino Rubino; Andini Nur Bahri
Tabsyir: Jurnal Dakwah dan Sosial Humaniora Vol. 4 No. 4 (2023): Oktober: Jurnal Dakwah dan Sosial Humaniora
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/tabsyir.v4i4.337

Abstract

This study aims to determine the meaning of visual communication da'wah messages contained in uploads of the Instagram account @qomikin in terms of Charles Sanders Peirce's semiotic analysis in which there are 3 illustrative images of each of the main messages of da'wah namely faith, sharia, and morality so that the total images studied totaling 9 illustrative images. The type and research approach used is a qualitative method with a semiotic analysis approach. The data analysis technique used is Charles Sanders' semiotic analysis. The systematics of analyzing illustrative images includes the selection of illustrative images and then used as signs, then the signs found are then used as objects, and finally the objects that have been found in the illustrative images are interpreted and conclusions are drawn about the meaning of the da'wah messages. Aqidah includes the problem of monotheism which doubts Allah SWT as the provider of sustenance for His servants, thinks too much about worldly problems so that they forget to remember death, and finally, humans are sinners and Allah SWT's forgiveness is so wide for His servants who want to repent. Then the sharia-themed da'wah messages include riya issues or showing off good deeds to others through social media, always being tabayyun towards all news or information received, and finally, gentleness is a measure of the quality of a human being. Then lastly, the moral-themed da'wah message includes the problem of a person whose prayers want to be answered immediately but his obligations to God are not carried out optimally, humans as creatures who like to complain but are in a hurry and are even reluctant to pray, and lastly, the luck of humans who do tahajud and the virtues or benefits derived from the midnight prayer. The illustration images and subheadlines used by the Instagram account @qomikin are interrelated and very relevant to the da'wah message conveyed by the da'wah account owner.
PERENCANAAN ULANG BANGUNAN PELIMPAH (SPILLWAY) PADA BENDUNGAN BAGONG KABUPATEN TRENGGGALEK Bagus Prasetya; Agus Suhardono; Bobby Asukmajaya
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 2 No. 3 (2021): SEPTEMBER 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendungan Bagong adalah bendungan bertipe urugan batu yang dibangun untuk pengendali banjir di kabupaten Trenggalek dan sebagai cadangan air irigasi pada musim kemarau. Dalam perhitungan ini didapat analisis penelusuran debit banjir Q100 = 164,742 m3/detik, Q1000 = 182,419 m3/detik, dan QPMF = 394,425 m3/detik, dengan elevasi air di atas mercu +328,67 meter. Pelimpah ini direncanakan dengan tipe pelimpah langsung yang meliputi dari saluran peluncur, dan saluran peredem energi menggunakan kolam olak USBR tipe III. Dengan hasil analisis saluran peluncur ketinggian air maksimum terjadi pada kala ulang QPMF sebesar 2,355 meter dengan kecepatan aliran maksimum 22,78 m2/detik dan nilai froude di akhir saluran sebesar 7,126. Analisis Stabilitas bangunan pelimpah dikontrol menggunakan kontrol guling, kontrol geser, dan kontrol terhadap daya dukung tanah yang semua kontrol tersebut aman untuk bangunan pelimpah. Selanjutnya untuk penulangannya dinding dan lantai saluran menggunakan dinding yang paling tinggi yaitu pada dinding peredam energi setinggi 8 meter dan pada dinding saluran didapat besar tulangan D13-200 yang dikontrol dalam keadaan saluran kosong dan banjir. Sedangkan untuk lantai salurannya didapat besar tulangan D13-300 yang diasumsikan dalam keadaan banjir. Biaya konstruksi untuk pembangunan bangunan pelimpah sebasar Rp. 241.483.929.346.