Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENDAMPINGAN RANCANGAN PENYUSUNAN PERATURAN DESA DI DESA AIR SATAN KECAMATAN MUARA BELITI KABUPATEN MUSI RAWAS Hartawan; Wendi Aji Saputra; Muhammad Dimas Rizqi; Amra Muslimin
Jurnal Masda Vol. 1 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : LPPM UNMURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (942.943 KB) | DOI: 10.58328/jm.v1i2.83

Abstract

Abstrak Pendampingan penyusunan peraturan desa di Desa Air Satan, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas dilaksanakan karena kebutuhan untuk aturan maupun pengelolaan desa masih belum cukup memadai. Dengan pendampingan penyusunan ini diharapkan kemampuan maupun keterampilan yang dimiliki oleh para pemangku kepentingan dapat tercapai. Sehingga para stakeholder mampu mengimplementasikan peraturan dan pengelolaan secara mandiri, dimana hal itu merupakan bentuk pengaplikasian dari otonomi desa. Dalam pendampingan ini tim pelaksana menggunakan beberapa metode pelaksanaan, seperti persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Ketiga proses tersebut digunakan karena cukup ideal dalam melaksanakan pengampingan tentang penyusunan peraturan desa. Selain itu, berkenaan dengan peraturan yang berada di atasnya laporan ini menjelaskan juga tentang telaah peraturan perundang-undangan, baik mengkomparasikan studi terdahulu maupun melihat gap antara peraturan desa dengan peraturan di atasnya. Kata kunci: Pemangku Kepentingan; Penyusunan Peraturan Desa; Partisipatif; Demokratis Abstract Assistance in the preparation of village regulations in Air Satan Village, Muara Beliti District, Musi Rawas Regency was carried out because the need for rules and village management was still insufficient. With the assistance of this preparation, it is hoped that the abilities and skills possessed by the stakeholders can be achieved. So that stakeholders are able to implement regulations and manage independently, which is a form of application of village autonomy. In assisting the implementation team, several implementation methods were used, such as preparation, implementation and evaluation. The third process is used because it is quite ideal in carrying out assistance regarding the preparation of village regulations. In addition, with regard to the regulations above it, this report also explains the review of statutory regulations, both comparing previous studies and looking at the gaps between village regulations and regulations above them. Keywords: Stakeholders; Compilation of Village Regulations; Participatory; Democratic
Strategi Penanganan Illegal Loging Dengan Penguatan Jalur Koordinatif Lintas Sektoral (Studi Wilayah-XIII Lakitan Bukit Cogong Kabupaten Musi Rawas) Mardi Murahman; Muhammad Dimas Rizqi
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 7, No 1 (2023): Pebruari, 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v7i1.2023.194-204

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana strategi penanganan illegal logging dengan penguatan jalur koordinatif lintas sectoral. Dengan memperhatikan kaidah konsep strategi dan jalur koordinatif lintas sectoral diharapkan dapat meminimalisir dan mengantisipasi terjadinya illegal logging di wilayah XIII Lakitan Bukti Cogong Kabupaten Musi Rawas. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder dan untuk mengumpulkan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Serta untuk menganalisis data penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) kebijakan yang tepat dan baik akan menghasilkan penanganan illegal logging dengan indikator ketepatan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, 2) strategi penanganan illegal logging melalui penguatan jalur koordinatif lintas sectoral dengan dukungan internal dan dukungan masyarakat, 3) komunikasi sebagai strategi penanganan illegal logging dengan indikator masukan informasi dan keputusan yang responsif. Oleh karena itu, strategi penanganan illegal logging melalui jalur koordinatif lintas sectoral harus diterapkan dan diharapkan dapat tercapai dan sesuai dengan tujuan yang ada.
Pengaruh Program Bedah Rumah Terhadap Kelayakan Hunian di Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas Riedho Azis; Juliman Juliman; Muhammad Dimas Rizqi
Jurnal Pemerintahan dan Kebijakan (JPK) Vol 4, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jpk.v4i2.16471

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh program bedah rumah terhadap kelayakan hunian di Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas. Metode Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode pengumpulan data yaitu angket, observasi dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kecamatan  Muara Beliti  berjumlah 8.375 orang. Sampel penelitian 99 orang yang diambil secara purposive random sampling yaitu dengan cara pengambilan sampel yang dilakukan secara acak. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Program Bedah Rumah (X) dan variabel terikat Kelayakan Kehunian (Y). Hasil Penelitian menunjukan T tabel = t (a/2;n-k-1), dimana  k adalah jumlah variabel bebas atau independen Progam Bedah Rumah (X) dan n adalah jumlah responden (99 orang). Maka menghasikan t tabel= (0.05/2 ; 99-1-1) = (0.025; 97). Angka ini menjadi acuan dalam untuk mencari nilai t tabel adalah sebesar 1.985. Diketahui nilai signifikan untuk pengaruh X terhadap Y adalah sebesar 0.259 0.05 dan nilai t hitung -1.135 t tabel 1.985 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Program Bedah Rumah (X) terhadap Kelayakan Hunian (Y). Perhitungan koefisien korelasi diperoleh besarnya nilai R (koordinasi terhadap Kelayakan Hunian) adalah 0,114, yang berarti sangat kuat hubungan antara variabel koordinasi terhadap kelayakan hunian menunjukan hubungan yang baik dan nilai korelasi positif sebesar 11,4%, Hubungan antara variabel Progam Bedah Rumah terhadap Kelayakan Hunian menunjukan hubungan yang baik dan nilai korelasi positif sebesar11,4%.  Abstract: This study aims to determine the effect of the home-improvement program on the feasibility of housing in Muara Beliti District, Musi Rawas Regency. The research method used was quantitative. Data collection methods included questionnaires, observation, and documentation. The population in this study was 8,375 people of Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) in Muara Beliti District. The research sample was 99 people taken by purposive random sampling. In this study, the independent variable was the Home Improvement Program (X) with indicators such as Indonesian Citizens, Low-Income Communities with fixed or irregular income, Families, owning land rights, Not yet owning a house or owning a house but not livable, Never received Housing Stimulant Assistance from the Ministry of Public Housing, people who wished to improve the quality of their homes and prioritize those empowered through the National Program for Community Empowerment (PNPM). The dependent variable involved Residential Feasibility (Y) with indicators such as security, health, comfort, beauty/compatibility/order, flexibility, and environmental criteria. The results showed that the effect of house renovation (X) on the feasibility of housing (Y) had a significant effect, which was 0.259 0.05. In addition, the relationship between the variables of the Home Improvement Program on Residential Feasibility showed a good relationship and a positive correlation value of 11.4%. With these findings, the house renovation program must continue to positively impact people who do not have uninhabitable homes to become livable.
KEBIJAKAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK DI DESA AIR SATAN KECAMATAN MUARA BELITI KABUPATEN MUSI RAWAS Muhammad Dimas Rizqi; Hartawan; Wendi Aji Saputra; Umi Fitriana Lestari
Jurnal Masda Vol. 2 No. 1 (2023): MEI 2023
Publisher : LPPM UNMURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pupuk organik dibuat dari penguraian tanaman, hewan, atau sampah organik oleh mikroorganisme aktif. Permasalahan yang dihadapi masyarakat adalah ketergantungan terhadap pupuk kimia,minimnya pengetahuan tentang bahaya pupuk terhadap unsur hara pada tanah. Tujuan PKM untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih ke pupuk organik.Metodologi PKM ini terdiri dari tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap persiapan dilakukan sosialisasi, dan penyiapan materi Tahap pelaksanaan, dilakukan penyampaian materi kebijkan penggunaan pupuk organik. Tahap ketiga adalah evaluasi dengan tanya jawab tentang materi dan penggunaan pupuk organik. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta dapat mengaplikasikan pupuk organik pada tanaman, meningkatkan kesadaran peserta tentang pentingnya penggunaan pupuk organik, sehingga bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia di masyarakat Desa Air Satan .
Menggali Hubungan antara Media Sosial dan Kebijakan Pemerintah: Pendekatan Bibliometrik dan Tinjauan Pustaka Muhammad Dimas Rizqi; Wendi Aji Saputra; Mardi Murahman
Jurnal Kawistara Vol 13, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.78591

Abstract

Tujuan pada penelitian ini adalah untuk menggali hubungan media sosial dan kebijakan pemerintah dengan pendekatan studi literatur dan bibliometrik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode bibliometrik dan data atau jurnal yang diambil pada publish or perish sebanyak 97 jurnal dari tahun 2012-2022 dan diambil 50 jurnal sebagai sampel yang sesuai dengan penelitian ini. Selain itu, VOSviewer yang berfungsi untuk menentukan gap antara penelitian dari jurnal atau artikel terdahulu baik dari tahun 2012-2022. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah dari 50 jurnal yang digunakan didapatkan 605 cites dan 137,41 cites per year. Kemudian, dari analisis menggunakan VOSviewer ditemukan 1) adanya Network Visualization  yang terlihat antar co-word baik dari government, public policy, social media dan lain sebagainya, 2) adanya Overlay Visualization untuk melihat jurnal dari yang lama sampai yang terbaru ditandai dengan warna biru gelap sampai dengan warna kuning terang (2012-2022), 3) adanya Density Visualization bahwa warna kuning pada diameter lingkaran terbesar berarti kata kunci lebih padat dan lebih sering muncul, dan semakin terang warnanya, semakin jarang menyatu dengan latar belakang hijau. Sehingga jika dieksplorasi lebih mendalam secara keseluruhan maka co-word media sosial memiliki hubungan yang kuat dalam perumusan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.