Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM PENDIDIKAN KARAKTER DI SD NEGERI GURABUNGA, TIDORE, MALUKU UTARA Faisal Saleh; M. Dede Adnan Fahmi; Junanah
At-Thullab : Jurnal Mahasiswa Studi Islam Vol. 4 No. 2 (2022): Ahwal Syakhsiyah, Pendidikan Agama Islam, Ekonomi Islam
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/tullab.vol4.iss2.art5

Abstract

Pendidikan karakter sebagai bahan ajar untuk mempersiapkan generasi dimasa yang akan datang. Pendekatan yang digunakan juga sangatlah beragam salah satunya adalah dengan nilai-nilai kearifan lokal yang sangat beragam di Indonesia. Permasalahan yang ditimbulkan saat ini adalah kurangnya apresiasi dan minat untuk mengetahui dan mengamalkan nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari melainkan lebih senang dan bangga menggunakan budaya barat yang banyak menyimpang dan berbeda dengan struktur masyarakat. Penelitian ini akan mendeskripsikan Implementasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Pendidikan Karakter Di SD Negeri Gurabunga, Tidore, Maluku Utara. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis analisis deskriptif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapaun kesimpulan dari penelitian ini adalah Pada penelitian ini penulis dapat menyimpulan bahwa pada pengimplemetasian nilai-nilai kearifan lokal dalam membentuk pendidikan karakter yaitu melalui mata pelajaran muatan lokal yang mengajarkan borero-borerogosimo, bahasa, tarian dan adat se atorang. Khsusunya di SD Negeri Gurabunga sangat ditekankan pada borero gosimo dan adat se atorang. Dan juga pada implementasi nilainilai kearifan lokal pada pendidikan karakter yang dilakukan yaitu pada mata pelajaran terkait seperti mata pelajaran muatan lokal dan pendidikan kewarganegaraan.
PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DI KALANGAN SANTRIWATI PONDOK AL-HIDAYAH DI DUSUN KARANG SARDONOHARJO NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA Vita Lastriana Candrawati; Zikry Septoyadi; Junanah
At-Thullab : Jurnal Mahasiswa Studi Islam Vol. 4 No. 1 (2022): Ahwal syakhshiyah, Pendidikan Agam Islam, Ekonomi Islam
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/tullab.vol4.iss1.art1

Abstract

Pondok pesantren merupakan institusi pendidikan keagamaan paling tua yang tumbuh secara swadaya dan berkembang di kalangan masyarakat Islam di Indonesia. Tujuan utama pendidikan pesantren tidak semata-mata untuk memperkaya pikiran murid dengan penjelasan-penjelasan, tetapi juga untuk meningkatkan moral, melatih dan mempertinggi semangat, menghargai nilai-nilai spiritual dan mengajarkan sikap dan tingkah laku yang jujur dan bermoral, serta menyiapkan para santri diajar mengenai etika agama diatas etika-etika yang lain. Dengan tetap mempertahankan sistem pengajian dan juga dilengkapi dengan bentuk madrasah atau sekolah formal dengan mengadopsi kurikulum pemerintah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Kepala Pengasuh dan Santriwati Pondok Al-Hidayah. Objek penelitian ini merupakan Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Akhlak di Kalangan Santriwati Pondok Al-Hidayah di Dusun Candi Karang Sardonoharjo Ngaglik Sleman. Teknik yang digunakan dalam menentukan subjek penelitian ini menggunakan Teknik Purposive Sampling yaitu memilih subjek penelitian berdasarkan tujuan tertentu. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan teknik Triangulasi. Proses penanaman nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada di Pondok Al-Hidayah di lakukan dengan dua cara yaitu: (1) Dengan memberikan materi-materi pendidikan akhlak dan metode pembentukan akhlak. Selain hal tersebut pembiasaan nilai-nilai pendidikan akhlak juga dilakukan, yang mana dengan dilakukannya hal tersebut dapat menumbuhkan akhlak santriwati merupakan implementasi dari materi-materi pendidikan akhlak yang diajarkan pendidik kepada santriwati Pondok Al-Hidayah. (2) Dengan adanya pembiasaan yang dilakukan para santriwati inilah yang kemudian menjadi tradisi. Tradisi yang dimaksud disini adalah prilaku yang sudah menjadi kebiasaan dalam keseharian yang senantiasa dilakukan, diamalkan dan dilestarikan di Pondok Al-Hidayah, seperti halnya pembiasaan shalat berjamaah, membaca al-Qur‟an dan membersihkan lingkungan.
WAHID HASYIM: REVITALISASI KEMANUSIAAN DAN KEBANGSAAN BERBASIS NILAI-NILIA KE-ISLAMAN Albar - Rahman; Junanah
At-Thullab : Jurnal Mahasiswa Studi Islam Vol. 5 No. 1 (2023): Ahwal Syakhsiyah, Pendidikan Agama Islam, Ekonomi Islam
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/tullab.vol5.iss1.art3

Abstract

Penelitian ini membahas peran yang penting dari Wahid Hasyim dalam merevitalisasi kemanusiaan dan kebangsaan dengan fondasi nilai-nilai ke-Islaman. Dengan menggunakan pendekatan studi pustaka, penelitian ini menganalisis pandangan Wahid Hasyim tentang sebuah hubungan erat antara ke-Islaman, kemanusiaan, dan kebangsaan. Hasil penelitian ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana penerapan nilai-nilai ke-Islaman dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai masyarakat yang adil, harmonis, dan berkeadilan sosial. Pendekatan kepustakaan digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan dan menganalisis berbagai sumber informasi yang relevan dengan kehidupan dan pemikiran Wahid Hasyim. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan arahan bagi upaya revitalisasi kemanusiaan dan kebangsaan di era yang penuh tantangan ini. Wahid Hasyim merupakan figur yang signifikan dalam usaha merevitalisasi kemanusiaan dan kebangsaan di Indonesia melalui pengembangan nilai-nilai ke-Islaman. Beliau hadir dengan keteladan dan gagasan. Pemikiran dan tindakan beliau memberikan inspirasi dan pedoman bagi masyarakat dalam membangun harmoni, keadilan, dan kesetaraan dalam konteks kebangsaan yang beragam. Dalam era yang kompleks ini, pemahaman dan implementasi nilai-nilai ke-Islaman dalam kehidupan sehari-hari memiliki peran sentral dalam mencapai masyarakat yang harmonis dan adil. Tokoh bangsa, teladan bangsa tidak hanya bagi santri tapi juga cendikiawan bahkan bagi insan dan generasi bangsa bagi sebuah peradaban yang lebih tinggi tentang diskurksus Ke-Islaman, kemanusiaan dan kebangsaan. Kata kunci: Wahid Hasyim, revitalisasi kemanusiaan, kebangsaan, nilai-nilai ke-Islaman, keadilan sosial.
Nilai-Nilai Sosial di Dalam Pendidikan Pemuda Perspektif Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthani (Telaah Kitab Al Hadyu An Nabawi fi Tarbiyah al Aulad fi Dhau Al-Kitab Wa As-Sunnah) Hanif Fitrianto; Junanah
SALIHA: Jurnal Pendidikan & Agama Islam Vol. 6 No. 2 (2023): SALIHA : Jurnal Pendidikan dan Agama Islam
Publisher : STAI Terpadu Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54396/saliha.v6i2.676

Abstract

The young generation has contributed to achieve the glory of a nation, even history has recorded youth figures who were becoming key persons in achieving that glory. Provising young generation education contained social values, especially related to national culture, is urgently needed in order prevent them from cultures those can damage national identity. Today the young generation are being influenced by a destructive culture which has an impact on their identities and impacts on social life. Instilling social values is needed to re-connect youth with society. Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, a muslim educator in the Middle East has written hundreds of books related to Islamic teachings, one of these books entitled by Al Hadyu An Nabawi fi Tarbiyah al Aulad fi Dhau Al-Kitab Wa As-Sunnah as a guide in Islamic education including youth. With the formulation of the problem, what are the social values contained in youth education on the perspective of Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani? Using qualitative research through literature study and analysis with content analysis it was concluded that youth education on the perspective of Sa'id bin Ali bin Wahf Al Qahthani contains social values in the form of; caring, kindship, mutual help, empathy, justice, cooperation, and democracy.