Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Keamanan Fisik Teknologi Informasi: Desain Lingkungan Utomo, Hadi Prasetyo; Setiawan, Awan
Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I) 2015
Publisher : Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.381 KB)

Abstract

Keamanan fisik fasilitas teknologi informasi menjadi semakin populer beberapa tahun belakangan ini. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya kesadaran institusi teknologi informasi terhadap pentingnya keamanan fasilitas fisik mereka. Keamanan fisik mempunyai cakupan yang sangat luas, meliputi hak akses, lingkungan dan juga infrastruktur. Banyak institusi tidak mempunyai pilihan dalam membangun keamanan fisiknya sendiri. Karena mayoritas infrastuktur yang digunakan merupakan infrastruktur yang sudah siap pakai. Hal ini tentu saja sangat membatasi kebijakan keamanan fisik yang ingin diterapkan. Selain aspek infrastruktur, ada aspek lain yang sering terabaikan, yaitu manusia yang terlibat di dalamnya. Manusia dapat melakukan kejahatan dengan berbagai kondisi. Maka dari itu, keamanan fisik juga harus mempertimbangkan motif dan situasi yang dapat memicu terjadinya kejahatan oleh manusia. Bahkan orang yang sangat dipercayapun mampu melakukan kejahatan jika motif dan situasinya mendukung. Dalam tulisan ini akan dibahas beberapa alternatif penanganan keamanan fisik berdasarkan CPTED (Crime Prevention Through Environmental Design) serta standarisasi infrastruktur berdasarkan TIA-942. Konsep dasar dari CPTED adalah bahwa lingkungan fisik dapat diubah dan berdampak pada berkurangnya tindak kejahatan. CPTED berfokus pada empat area untuk mencapai tujuannya, yaitu pengendalian akses, pengawasan pasif, kegiatan pendukung, dan motivasi. Sedangkan TIA-942 adalah standar yang dikeluarkan oleh Telecommunications Industry Association untuk infrastruktur teknologi informasi.
PENGARUH SUHU PENDINGINAN UMPAN PADA PROSES REFRIGERATION TERHADAP PRODUK LEAN GAS DI UNIT LPG PLANT DI PT GASUMA FEDERAL INDONESIA (GFI) SOKO - TUBAN Achmad Salman Almujahidi; Dwina Moentamaria; Hadi Prasetyo Utomo
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.116

Abstract

Distribusi gas alam merupakan bagian yang penting dalam menunjang kegiatan industri saat ini. Dengan kemajuan teknologi yang ada, maka beberapa metode rekayasa telah dikembangkan dalam perancangan fasilitas untuk memproduksi gas alam. PT Gasuma Federal Indonesia (GFI) merupakan perusaahan swasta nasional dalam bidang pengolahan gas alam. Karena kondisi plant dalam keadaan running dan tiba tiba berhenti secara mendadak (blackout), Maka perlu dilakukan trial ulang untuk mencari kondisi operasi suhu pada unit Refrigeration System, laju alir dan konsentrasi produk lean gas (C1 dan C2) yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh PT GFI. Analisis GC dilakukan setiap kenaikan suhu operasi pada unit Refigeration System. Dalam pemurnian lean gas didapatkan kondisi terbaik pada suhu -30 oF dengan konsentrasi produk C1 dan C2 (lean gas) sebesar 96,2% dan laju alir massa sebesar 2585 kg/jam.
MIDI Command Formula Design for Chord Based Music Applications Hadi Prasetyo Utomo
Jurnal Tiarsie Vol 15 No 1 (2018): Jurnal TIARSIE 15.1
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.953 KB) | DOI: 10.32816/tiarsie.v15i1.26

Abstract

Secara umum, permainan musik bernada dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara melodi dan chord. Chord adalah harmonisasi tiga nada atau lebih yang dibunyikan secara bersamaan. Pada MIDI, satu perintah dikhususkan hanya untuk membunyikan satu nada saja. Sehingga untuk chord, dibutuhkan minimal tiga perintah MIDI yang dijalankan bersamaan. Jika diimplementasikan pada sebuah aplikasi, diperlukan formulasi agar perintah MIDI dapat di-generate oleh program tanpa harus menuliskan perintah MIDI satu per satu secara manual. Hasil formulasi kemudian diuji menggunakan bahasa pemrograman Java. Berdasarkan hasil pengujian, formula sudah sesuai dengan teori musik chord dan dapat diimplementasikan pada aplikasi sejenis.
Desain Keamanan Fisik Teknologi Informasi: Studi Kasus: Universitas Langlangbuana Hadi Prasetyo Utomo
Jurnal Info Secure Vol 1 No 1 (2020): JISEC
Publisher : Jurnal Info Secure

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.942 KB)

Abstract

Keamanan fisik fasilitas teknologi informasi menjadi semakin populer beberapa tahun belakangan ini. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya kesadaran institusi teknologi informasi terhadap pentingnya keamanan fasilitas fisik mereka. Keamanan fisik mempunyai cakupan yang sangat luas, meliputi hak akses, lingkungan dan juga infrastruktur. Banyak institusi tidak mempunyai pilihan dalam membangun keamanan fisiknya sendiri. Karena mayoritas infrastuktur yang digunakan merupakan infrastruktur yang sudah siap pakai. Hal ini tentu saja sangat membatasi kebijakan keamanan fisik yang ingin diterapkan. Selain aspek infrastruktur, ada aspek lain yang sering terabaikan, yaitu manusia yang terlibat di dalamnya. Manusia dapat melakukan kejahatan dengan berbagai kondisi. Maka dari itu, keamanan fisik juga harus mempertimbangkan motif dan situasi yang dapat memicu terjadinya kejahatan oleh manusia. Bahkan orang yang sangat dipercayapun mampu melakukan kejahatan jika motif dan situasinya mendukung. Dalam tulisan ini akan dibahas beberapa alternatif penanganan keamanan fisik berdasarkan CPTED (Crime Prevention Through Environmental Design) serta standarisasi infrastruktur berdasarkan TIA-942. Konsep dasar dari CPTED adalah bahwa lingkungan fisik dapat diubah dan berdampak pada berkurangnya tindak kejahatan. CPTED berfokus pada empat area untuk mencapai tujuannya, yaitu pengendalian akses, pengawasan pasif, kegiatan pendukung, dan motivasi. Sedangkan TIA-942 adalah standar yang dikeluarkan oleh Telecommunications Industry Association untuk infrastruktur teknologi informasi.
Pengujian dan Penilaian Kerentanan E-Learning Universitas Langlangbuana Menggunakan Metode STRIDE dan DREAD Mokhamad Hendayun; Hadi Prasetyo Utomo; Dandi Pardamean Nababan
Jurnal Info Secure Vol 2 No 2 (2021): JISEC
Publisher : Jurnal Info Secure

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.14 KB)

Abstract

Sistem e-learning Universitas Langlangbuana Bandung merupakan platform pembelajaran berbasis web, yang proses kegiatan belajar mengajarnya dilakukan secara online dan memberi kemudahan layanan kepada dosen dan mahasiswa yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Namun karena kemudahannya, layanan tersebut masih terdapat banyak beberapa masalah pada celah keamanan. Oleh karena itu peneliti melakukan identifikasi mengenai celah keamanan web elearning.unla.ac.id serta melakukan pengujian dan penilaian menggunakan metode STRIDE dan DREAD untuk meminimalisir risiko keamanan yang mungkin kembali terjadi. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, didapatkan hasil security report yang berisikan tentang deskripsi ancaman, tingkat ancaman, target ancaman, jenis serangan yang terjadi, serta pencegahannya.
IMPLEMENTASI SECURE HASH ALGORITHM-256, RIVEST SHAMIR ADLEMAN, DAN QUICK RESPONSE CODE PADA DIGITAL SIGNATURE UNTUK MENENTUKAN KEABSAHAN DOKUMEN PROPOSAL DAN SURAT Lestari Aghnia Rahma; Aisyah Nuraeni; Hadi Prasetyo Utomo
Jurnal Info Secure Vol 3 No 1 (2022): JISEC
Publisher : Jurnal Info Secure

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3329.799 KB)

Abstract

Penandatanganan dokumen proposal dan surat merupakan suatu hal yang sering digunakan di Universitas Langlangbuana khususnya di Lembaga Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik. Namun pada penggunaannya banyak dokumen yang disahkan menggunakan tanda tangan manual hasil scan dan mudah untuk dicopy paste, sehingga sering dipertanyakan keabsahannya. Masalah lain yaitu jika pihak yang harus melakukan pengesahan tidak berada bersamaan di kampus, sehingga permohonan tanda tangan ini dapat menghabiskan waktu yang lama. Dengan perkembangan sistem kriptografi terdapat fasilitas tanda tangan digital yang dapat memberikan layanan keamanan sehingga tidak akan terjadi pemalsuan tanda tangan. Berdasarkan uraian tersebut maka dibuatlah aplikasi untuk tanda tangan digital yang dibangun dengan menerapkan fungsi hashing yaitu Secure Hash Algorithm (SHA)-256 dan algoritma asimetris yaitu Rivest Shamir Adleman (RSA), serta penggunaan Quick Response Code (QR-Code) sebagai penentuan keabsahannya. Penelitian ini juga menggunakan metode rekayasa forward engineering dan metode pengembangan sistem yaitu model waterfall.
PENGARUH SUHU PENDINGINAN UMPAN PADA PROSES REFRIGERATION TERHADAP PRODUK LEAN GAS DI UNIT LPG PLANT DI PT GASUMA FEDERAL INDONESIA (GFI) SOKO - TUBAN Achmad Salman Almujahidi; Dwina Moentamaria; Hadi Prasetyo Utomo
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 6 No. 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.116

Abstract

Distribusi gas alam merupakan bagian yang penting dalam menunjang kegiatan industri saat ini. Dengan kemajuan teknologi yang ada, maka beberapa metode rekayasa telah dikembangkan dalam perancangan fasilitas untuk memproduksi gas alam. PT Gasuma Federal Indonesia (GFI) merupakan perusahaan swasta nasional dalam bidang pengolahan gas alam. Karena kondisi plant dalam keadaan running dan tiba tiba berhenti secara mendadak (blackout), Maka perlu dilakukan trial ulang untuk mencari kondisi operasi suhu pada unit Refrigeration System, laju alir dan konsentrasi produk lean gas (C1 dan C2) yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh PT GFI. Analisis GC dilakukan setiap kenaikan suhu operasi pada unit Refrigeration System. Dalam pemurnian lean gas didapatkan kondisi terbaik pada suhu -30 oF dengan konsentrasi produk C1 dan C2 (lean gas) sebesar 96,2% dan laju alir massa sebesar 2585 kg/jam.
PENILAIAN RISIKO KEAMANAN INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SIAKAD) DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK NIST-SP 800 30 Sulaeman, Hena; Utomo, Hadi Prasetyo; Suryana, Agus Iim
Naratif (Jurnal Nasional Riset, Aplikasi Dan Teknik Informatika) Vol 5 No 2 (2023): NARATIF : Jurnal Nasional Riset Aplikasi dan Teknik Informatika
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53580/naratif.v5i2.254

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi banyak kejahatan cyber yang sangat meresahkan terhadap data yang ada di suatu organisasi atau perusahaan, hal penting yang harus menjadi focus utama terhadap data dan informasi adalah melindungi informasi yang bersifat rahasia agar tidak bocor ke public atau segelintir orang yang tidak berkepentingan. Dengan meningkatnya insiden keamanan cyber berupa perusakan situs web (web defacement), peretasan (hacking) dan perangkat lunak berbahaya keamanan informasi harus menjadi fokus utama yang harus di selesaikan terutama di sector pendidikan hal ini merujuk pada Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 11 Tahun 2022 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi pada Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Sistem keamanan informasi seperangkat kebijakan, prosedur, teknologi, dan praktik yang dirancang untuk melindungi, mengamankan, dan menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data dan informasi dalam suatu organisasi. Penggunaan Framework NIST-SP 800-30 sebagai panduan dalam manajemen risiko keamanan informasi bertujuan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan mengelola potensi risiko yang dapat membahayakan organisasi. Dengan demikian, organisasi dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian yang signifikan. Tujuan akhirnya adalah melindungi proses bisnis organisasi dari berbagai ancaman keamanan, meminimalkan potensi kerugian, dan mencegah terjadinya gangguan serius terhadap sistem dan teknologi informasi yang digunakan oleh organisasi. Penelitian ini berfokus pada penilaian risiko aset system informasi yang terkait dengan system informs akademik (SIAKAD) yang didasarkan pada panduan NIST-SP 800-30. Penilaian risiko bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi tingkat kerentanan dari aset Teknologi Informasi (TI) yang dapat mempengaruhi proses bisnis. Hasil dari evaluasi risiko digunakan sebagai landasan untuk merencanakan langkah-langkah pengamanan yang disesuaikan dengan tingkat risiko yang telah diidentifikasi dan direkomendasikan. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memastikan bahwa rekomendasi kontrol keamanan yang di sarankan akan efektif dalam mengurangi risiko yang mungkin timbul dari aset TI yang berdampak pada proses bisnis.
Edukasi Perlindungan Anak Melalui Layanan Kesehatan dalam Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Kelurahan Sukamulya Syarkani, Yofy; Awan Setiawan; Fajar Eryanto; Siti Maryati; Yeti Rohaeti; M. Rifki; Hadi Prasetyo Utomo; Deni Sopiyan; Riris Risnayanti Rahmat; Yeti Kurniati; Ahmad Nada Kusnendar
Academica : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2024): Academica : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Pusat Studi Sosial dan Humaniora [LPS2H]

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13734538

Abstract

perlindungan anak melalui layanan kesehatan dalam pencegahan dan penananggulangan stunting di kelurahan sukamulya yang belum tersosialisasi di Indonesia tidak terkecuali di Kelurahan Sukamulya Kota Bandung. Hal ini terjadi oleh karena masih rendahnya pengetahuan keluarga dan masyarakat terhadap stunting. Temuan ini menjadi suatu kendala dalam mewujudkan pencegahan stunting. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan edukasi dan pemahaman kepada Masyarakat Kelurahan Sukamulya tentang pentingnya penanggulangan dan pencegahan stunting. Pelaksanaan kegiatan berupa pemberian edukasi kesehatan tentang pencegahan stunting yang dilakukan dengan menggunakan metode ceramah interaktif dan tanya jawab serta juga menggunakan media pembelajaran berupa leaflet. Hasil edukasi menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat menjadi meningkat setelah diberikan edukasi dan pembagian leaflet. Untuk itu disarankan kepada seluruh Masyarakat Kelurahan Sukamulya untuk berupaya melakukan pencegahan stunting. Pemberian edukasi tentang aspek pencegahan stunting perlu dilakukan secara kontinyu sebagai upaya penyebaran informasi tentang stunting kepada masyarakat luas.
Comparison of Support Vector Machine and Naïve Bayes to Sentiment Analysis of Military Barracks Program Nurzanah, Salsabilla Choerunnisa; Armilah, Mila Siti; Arianto, Fajar; Supriadi, Supriadi; Utomo, Hadi Prasetyo
Journal of Computer Networks, Architecture and High Performance Computing Vol. 7 No. 3 (2025): Articles Research July 2025
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/cnahpc.v7i3.6515

Abstract

Sentiment analysis is a study that analyzes a person's emotions about a problem. The military barracks program proposed by the Governor of West Java has drawn pros and cons from the community, especially in application X. Some people consider this program to be the right solution to discipline and shape the character of students, others think that the program can take away children's freedom and rights and does not guarantee any change in character after the students leave the military barracks. Therefore, a sentiment analysis was conducted with the aim of understanding public sentiment and comparing the accuracy of the SVM and Naïve Bayes in predicting public sentiment towards the military barracks program. The method in this study begins with data crawling, data selection, labeling, data preprocessing (data cleaning, normalization, case folding, stopword removal, tokenizing, stem), TF-IDF, Word Cloud, classification with Naïve Bayes and SVM, ending with a Confusion Matrix. In contrast to SVM, which revealed that 1429 tweets had positive sentiment and 447 had negative sentiment, Naïve Bayes results indicated that 1309 tweets had positive sentiment and 567 had negative sentiment. The accuracy value of the Naïve Bayes was 91.24%, the precision was 99.73%, and the recall was 82.94%. In contrast, the SVM achieved 92.16%, the precision was 97.86%, and the recall was 86.40%. Based on these findings, it can be said that the SVM  is more accurate than Naïve Bayes and that the public generally has a favorable opinion of the military barracks program.