Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peningkatan Kualitas Garam Bledug Kuwu Melalui Proses Rekristalisasi dengan Pengikat Pengotor CaO, Ba(OH)2, dan (NH4)2CO3 Maulana, Khoironni Devi; Jamil, Muhammad Mu'min; Putra, Priyus Eka Manunggal; Rahmawati, Rahmawati; Rohmawati, Baiti
Journal of Creativity Student Vol 2, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Journal of Creativity Student

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.388 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai peningkatan kualitas garam bledug kuwu menggunakan metode rekristalisasi. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas garam bledug kuwu menjadi garam konsumsi. Kualitas garam ditinjau dari kadar NaCl yang terkandung dalam garam. Peningkatan kualitas dilakukan melalui pemurnian menggunakan metode rekristalisasi. Rekristalisasi dilakukan dengan bantuan bahan pengikat pengotor. Bahan pengikat pengotor yang digunakan yaitu CaO, Ba(OH)2, dan (NH4)2CO3. Garam bledug kuwu dilarutkan kedalam air panas kemudian ditambahakan bahan pengikat pengotor yang terakhir diuapkan pelarutnya sehingga berbentuk kristal. Terbentuk kristal garam sebanyak 4,3175 g dan didapatkan rendemen sebesar 86,35 %. Kadar kemurnian garam ditentukan melalui metode titrasi menggunakan AgNO3. Didapatkan hasil kadar kemurnian garam sebelum dan setelah rekristalisasi berturut-turut 78,92% dan 89,44 %. Garam mengalami peningkatan kemurnian sebesar 10,52 % dan belum memenuhi standar mutu garam SNI.
Peningkatan Kualitas Garam Bledug Kuwu Melalui Proses Rekristalisasi dengan Pengikat Pengotor CaO, Ba(OH)2, dan (NH4)2CO3 Maulana, Khoironni Devi; Jamil, Muhammad Mu'min; Putra, Priyus Eka Manunggal; Rahmawati, Rahmawati; Rohmawati, Baiti
Journal of Creativity Student Vol 2, No 1 (2017): January 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jcs.v2i1.13237

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai peningkatan kualitas garam bledug kuwu menggunakan metode rekristalisasi. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas garam bledug kuwu menjadi garam konsumsi. Kualitas garam ditinjau dari kadar NaCl yang terkandung dalam garam. Peningkatan kualitas dilakukan melalui pemurnian menggunakan metode rekristalisasi. Rekristalisasi dilakukan dengan bantuan bahan pengikat pengotor. Bahan pengikat pengotor yang digunakan yaitu CaO, Ba(OH)2, dan (NH­4)2CO3. Garam bledug kuwu dilarutkan kedalam air panas kemudian ditambahakan bahan pengikat pengotor yang terakhir diuapkan pelarutnya sehingga berbentuk kristal. Terbentuk kristal garam sebanyak 4,3175 g dan didapatkan rendemen sebesar 86,35 %. Kadar kemurnian garam ditentukan melalui metode titrasi menggunakan AgNO3. Didapatkan hasil kadar kemurnian garam sebelum dan setelah rekristalisasi berturut-turut 78,92% dan 89,44 %. Garam mengalami peningkatan kemurnian sebesar 10,52 % dan belum memenuhi standar mutu garam SNI.
SINTESIS DAN KARAKTERISTIK TiO2 DAN SiO2 SERTA APLIKASINYA TERHADAP KADAR Fe DALAM AIR SUMUR Wening Dwi Prastiwi; Khoironni Devi Maulana; Emas Agus Prastyo Wibowo; Navela Rahma Aji; Atik Setyani
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 17 Nomor 1, April 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.612 KB) | DOI: 10.35799/jis.17.1.2017.15220

Abstract

SINTESIS DAN KARAKTERISTIK TiO2 DAN SiO2 SERTA APLIKASINYA TERHADAP KADAR Fe DALAM AIR SUMURABSTRAK Air merupakan kebutuhan yang terpenting dalam kehidupan manusia. Air berperan banyak dalam berbagai kegiatan manusia oleh karena itu kandungan yang ada di air harus bermanfaat bagi manusia. Banyak kandungan yang terdapat di air yang sangat bermanfaat, tetapi bayak juga kandungan air yang mungkin tidak bermanfaat bahkan bahaya jika digunakan oleh manusia, salah satunya yaitu kandungan logam berat terutama Fe (besi).  Sehingga tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui penurunan kadar Fe (besi) dalam air sumur yang di lakukan dengan fotokimia dengan TiO2 dan SiO2 serta dapat mengidentifikasi karakteristik dari TiO2 dan SiO2. Sampel yang digunakan yaitu air sumur 300 m dibagi menjadi tiga masing-masing 100 ml dengan perlakuan yang berbeda. Pada sampel 100 ml pertama tidak diberikan perlakuan dan juga penambahan. Sampel 100 ml kedua diperlakukan dengan penambahan SiO2 dan pengadukan selama 1 jam, dan untuk sampel 100 ml ketiga diperlakukan dengan penambahan TiO2 dan pengadukan selama 1 jam. Ketiga sampel dengan perlakuan yang berbeda tersebut di analisis dengan menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) di Laboratorium Kimia Universitas Negeri Semarang. Hasil penelitian Analisis menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) menunjukkan hasil kadar Fe meningkat pada saat penambahan SiO2 dan TiO2 terhadap sampel yang tidak mendapatkan perlakuan tambahan. kadar Fe pada sampel yang tanpa penambahan sebanyak 0,206 mg/L, kemudian kadar Fe pada sampel yang ditambahkan SiO2 sebenyak 0,225 mg/L, dan kadar Fe pada sampel dengan penambahan TiO2 sebanyak 0,214 mg/L. Hal ini dikarenakan bentuk TiO2 dan SiO2 berupa suspensi. Kelemahan sistem suspensi ini adalah pemisahan partikel TiO2 memerlukan waktu yang lama dan biaya yang sangat mahal,serta daya tembus sinar sinar UV yang terbatas karena absorbsi yang kuat oleh TiO2 (efek bayangan) dan spesies organik terlarut. Kata Kunci: air sumur, TiO2, SiO2, Logam besi (Fe).  SYNTHESIS AND CHARACTERISTICS OF TiO2 AND SiO2 APPLICATION TOWARD LEVELS OF Fe IN THE WELL WATERABSTRACTWater is the most important need in human life. Also, water has many contributions in many human activities. Therefore, the existing content in the water must be beneficial for human. However, material contained in water may be beneficial yet dangerous for human as well, for instance heavy metals content, especially Fe (iron). The main objective of this study is to determine decreasing levels of Fe (iron) in the well water that is done by photochemical reaction using TiO2 and SiO2, and identify the characteristics of TiO2 and SiO2. Samples of well water used is 300 ml divided into three part, and every part of 100 ml water will be given different treatment. First 100 mL sample is not given any treatment and addition. Second 100 mL samples treated with the addition of SiO2 and stirring for an hour, and the third sample of 100 mL is treated with the addition of TiO2 and stirring for an hour. All of three samples with different treatments are analyzed using AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) in the Chemistry Laboratory Semarang State University. The research result of analysis using AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) shows Fe content increased as the addition of SiO2 and TiO2 in the samples than the sample without any additional treatment. Fe content in the sample without addition is 0.206 mg/L, while Fe content in the sample with addition of SiO2 is 0.225 mg/L, and Fe content in the sample with the addition of TiO2 is 0.214 mg/L. This caused by the form of TiO2 and SiO2 is a suspension. The weakness of this suspension system is the TiO2 particle separation takes a long time, very expensive, and also limited UV rays penetrating power because of the strong absorption by TiO2 (shadow effect) and may dissolved organic species. Keywords: well water, TiO2, SiO2, metals iron (Fe).
PREPARASI DAN KARAKTERISASI NANOSILIKA DARI JERAMI PADI Emas Agus Prastyo Wibowo; Adi Wahyu Arzanto; Khoironni Devi Maulana; Aden Dhana Rizkita
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 18 Nomor 1, April 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.432 KB) | DOI: 10.35799/jis.18.1.2018.19089

Abstract

PREPARASI DAN KARAKTERISASI NANOSILIKA DARI JERAMI PADIABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik silika yang diekstraksi dari jerami padi yang diperoleh dari wilayah usaha tani padi Pekalongan. Silika diperoleh dengan metode sol-gel, yang melibatkan ekstraksi silika dengan larutan alkali dan gelasi silika menggunakan larutan asam. Ditemukan bahwa hasil tertinggi diperoleh dari ekstraksi menggunakan larutan KOH 5% dengan waktu ekstraksi 60 menit, dan pH gelasi 7.0. Persiapan berhasil diproduksi dengan memanaskan jerami padi pada suhu 10 °C/menit dan menahannya pada suhu 500°C untuk memudahkan penguraian dan pengadopsian bahan organik sambil menghindari pengapian otomatis. Komposisi kimia SiO2 diperkuat oleh EDS dan FTIR dan sifat amorf oleh XRD.Serbuk nanosilika dengan ukuran pori rata – rata 45,3869 nm dan memiliki permukaan spesifik (94,761 m2/g).Kata kunci: Jerami padi; Nanopartikel silika, Sol gel PREPAPARATION AND CHARACTERIZATION NANOSILICAFROM RICE STAWABSTRACTThis study was carried out to investigate the characteristics of silica extracted from rice straw obtained from rice farming region of Pekalongan. The silica was obtained using sol-gel method, which involves extraction of silica using alkalis solution and gelation of the silica using acid solution. It was found that the highest yield was obtained from the extraction using 5% KOH solution with the extraction time of 60 minutes, and gelation pH of 7.0. Preparation was successfully produced by heating rice straw at 10 °C/min and holding at 500°C to facilitate decomposition and gasification of the organics while avoiding auto-ignition. The SiO2 chemical composition was confirmed by EDS and FTIR and the amorphous nature by XRD. Nanosilica powders with a 45,3869 nm average pore size and have specific surface (94,761 m2/g).Keywords: Rice straw; Silica nanoparticles, Sol gel
Jumlah dan Motilitas Spermatozoa Tikus Putih (Rattus Norvegicus) yang Dipapari Obat Nyamuk Elektrik Berbahan Aktif D-Allethrin Naim, Fatchun; Krismawati, Windi Tri; Maulana, Khoironni Devi
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.478 KB)

Abstract

Obat nyamuk merupakan salah satu obat yang digunakan untuk membasmi nyamuk dalam suatu ruangan. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi dan daya tarik tersendiri bagi habitat nyamuk. Akibatnya, tidak jarang masyarakat Indonesia menggunakan obat nyamuk untuk membasmi serangan nyamuk. Saat ini obat nyamuk yang beredar di pasaran sangat beragam. Misalnya obat nyamuk berbentuk semprot, bakar, oles maupun elektrik. Produk obat nyamuk umumnya memiliki zat tambahan tertentu misalnya senyawa d-alletrin yang dapat merugikan kesehatan. Oleh sebab itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah dan motilitas spermatozoa tikus jantan galur wistar umur 2-3 bulan yang dipapari obat nyamuk eletrik yang berbahan aktif d-allethrin dengan durasi waktu yang berbeda. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu post test randomized control design dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 12 ekor tikus (Rattus norvegicus) jantan galur wistar berumur 3 bulan yang terpapar allethrin yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok kotrol, pemaparan 4 jam, 8 jam serta 12 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian waktu pemaparan obat nyamuk dengan kandungan bahan aktif d-allethrin dapat mempengaruhi terhadap kualitas spermatozoa dalam hal ini jumlah spermatozoa untuk semua kelompok perlakuan 135, 67, 130, 117.3 dan 101 (juta/ml ejakulat). Sedangkan motilitas spermatozoa tikus dalam bilik hitung Neurbaeur (%) untuk semua kelompok perlakuan masing masing 77.3, 68, 65.7 dan 49,7. Semakin lama waktu pemaparan obat nyamuk d-alletrin semakin tinggi pengaruhnya terhadap jumlah dan motilitas spermatozoa tikus jantan.