Farihah Septina
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEKTIFITAS EKSTRAK TEH PUTIH (camellia sinensis) SEBAGAI PENGHAMBAT PEMBENTUKAN BIOFILM Aggregatibacter actinomycetemcomitans SECARA IN VITRO: Indonesia Moch. Irfan Hilmi Mubarok; Rudhanton Rudhanton; Diah Diah; Farihah Septina
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2022.006.01.1

Abstract

Periodontitis adalah peradangan pada jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh kelompokmikroorganisme tertentu salah satunya adalah bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans, yangmenyebabkan kerusakan ligamen periodontal dan tulang alveolar. Penelitian ini bertujuan untukmembuktikan apakah ekstrak teh putih efektif menghambat pembentukan biofilm bakteriAggregatibacter actinomycetemcomitans secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode dilusitabung guna mendapatkan persentase efektif zona hambat pembentukan biofilm serta penentuankuantitatif menggunakan program Adobe Photoshop CSS yakni Mean Gray Value. Konsentrasi ekstrakteh putih yang digunakan adalah 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5%. Dalam hal ini 0% sebagai kontrol.Pada konsentrasi 5% menunjukkan daya penghambatan pembentukan biofilm paling efektif. Analisisdata menggunakan one way Anova menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada perubahankonsentrasi ekstrak teh putih (Camellia sinensis) terhadap zona hambat pembentukan biofilm padaAggregatibacter actinomycetemcomitans (p<0,05). Uji korelasi Pearson menunjukkan adanyahubungan yang kuat dan arah positif yang menunjukkan semakin meningkatnya konsentrasi maka dayahambat pembentukan biofilm semakin efektif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak teh putih(Camellia sinensis) mempunyai efek sebagai penghambat pembentukan biofilm pada Aggregatibacteractinomycetemcomitans secara in vitro.
PREVALENSI IMPAKSI MOLAR KE TIGA RAHANG BAWAH DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2018 Farihah Septina; Wildana Atika Apriliani; Irwan Baga
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2021.005.02.1

Abstract

Gigi impaksi merupakan gigi yang gagal erupsi secara utuh pada posisi yang seharusnya disebabkan karena kurangnya ruang pada lengkung rahang atau terhalang oleh gigi di dekatnya atau terhalang oleh jaringan patologis. Molar ketiga merupakan gigi paling terakhir erupsi serta gigi yang lebih sering mengalami impaksi dibandingkan dengan gigi yang lain karena seringkali tidak cukup ruangan yang tersedia untuk erupsi. Pemeriksaan radiografi pada impaksi gigi molar ketiga rahang bawah, dapat membantu dokter gigi dalam menentukan lokasi dan bentuk gigi, menentukan teknik pencabutan yang akan digunakan dan menentukan struktur anatomis yang harus dihindari saat tindakan. Selain itu, dokter gigi dapat mengevaluasi posisi dan jenis impaksi dari radiograf. Tujuan: Untuk mengetahui jumlah impaksi molar ketiga rahang bawah berdasarkan pengamatan pada radiograf panoramik pasien yang dirawat di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya tahun 2018 sesuai klasifikasinya. Metode Penelitian: Penelitian observasional dengan menggunakan data sekunder berupa radiograf panoramik pasien yang kemudian di klasifikasikan menurut klasifikasi impaksi Pell & Gregory dan George Winter. Hasil: Jumlah sampel radiograf panoramik yang dikumpulkan sebanyak 160 radiograf, dimana 97 pasien mengalami impaksi dan 63 tidak mengalami impaksi dan perempuan lebih banyak mengalami impaksi dibandingkan laki-laki. Kesimpulan: Prevalensi  impaksi molar ketiga rahang bawah di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya tahun 2018 adalah sebesar 60,6%. Klasifikasi impaksi Pell dan Gregory yang paling banyak adalah Kelas II dan Posisi A. Klasifikasi impaksi George Winter yang paling banyak adalah horizontal.
Peran Pendidikan Klinik terhadap Pencapaian Kompetensi Radiologi Kedokteran Gigi pada Mahasiswa Profesi: Sebuah Tinjauan Literatur: Indonesia Naadhira Musfira; Farihah Septina; Tubagus Agnizarridlo
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2022.006.01.8

Abstract

Latar Belakang: Pendidikan klinik sudah dirancang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dalamilmu kedokteran dan kedokteran gigi serta keterampilan dalam bidang kedokteran gigi. Kompetensi radiologikedokteran gigi merupakan salah satu capaian yang harus dipenuhi guna mencetak dokter gigi yang berkualitas.Mahasiswa profesi perlu mencapai kompetensi radiologi kedokteran gigi agar memperkecil kesalahan dankegagalan yang terjadi. Dalam menentukan diagnosis diperlukan kualitas radiograf yang baik, agar diagnosis tepatdan akurat. Namun, kesalahan dan kualitas radiograf yang kurang baik masih sering ditemukan sehinggamenyebabkan pengambilan radiograf ulang. Hal ini secara signifikan menambah kontak pasien dengan radiasi yangtidak sesuai dengan asas ALARA (As Low As Reasonably Achievable). Institusi memiliki peran penting dalammenanamkan pengetahuan pada mahasiswa sehingga frekuensi kegagalan radiograf dapat dikurangi. Maka,evaluasi dalam pendidikan kedokteran gigi perlu dilakukan untuk melihat tingkat kinerja sistem dan perencanaanmodifikasi sesuai kebutuhan teknis apabila diperlukan. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan klinikterhadap pencapaian kompetensi radiologi kedokteran gigi pada mahasiswa profesi. Metode: Jenis penelitian yangdigunakan adalah Study Literatur Review (SLR). Metode SLR digunakan untuk mengidentifikasi, mengkaji,mengevaluasi, dan menafsirkan semua temuan literatur secara sistematis, yang pada setiap prosesnya mengikutilangkah-langkah atau protokol yang telah ditetapkan. Hasil: Tinjauan literatur ini membuktikan bahwa terdapatpengaruh pendidikan klinik terhadap pencapaian kompetensi radiologi kedokteran gigi pada mahasiswa profesi.Pendidikan klinik terbukti memberikan dampak positif dan pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatanpemahaman interpretasi radiograf, peningkatan pemahaman optimalisasi dosis, dan penurunan presentasekesalahan pembuatan radiograf.
PERBEDAAN POLA SIDIK BIBIR METODE DOMIATY BERDASARKAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA: - Astika Swastirani; Eriko Prawestiningtyas; Farihah Septina; Riska Yanti
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2023.007.01.4

Abstract

Background: Crime or criminal action is an act of harming someone. Criminal action is contrary to legal, social or religious norms. Based on the data from the Central Statistics Agency (CSA), generally, crime cases in Indonesia increased in the 2014-2016 period. Lip prints can be used for forensic identification to resolve criminal cases. Lip prints are a pattern of wrinkles and fissures on the surface of the lip mucosa. The pattern on the lip is different for each individual because it is influenced by factors of gender, race and age. Purpose: The purpose of this study is to determine the differences between lip prints pattern using Domiaty method on sexual dimorphism of students of Faculty of Dentistry Brawijaya University. Methods: The sample used is taken from 80 people. The subjects’ lip is applied by lipstick then sticked with sticky tape to get lip prints pattern, to be analyzed using Adobe Photoshop CC 2015 software, then classified with Domiaty type. Results: The data is analyzed by using Fisher exact test. The result obtained is a significance value of p <0.05. Conclusion: The conclusion from this study is there are differences in lip print patterns between men and women. The dominant lip print pattern found in men is type C, whereas the dominant pattern in women is type H.