Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gerakan Literasi dan Hibah Buku di Desa Citasuk, Padarincang, Serang, Banten Yusyama, Asep Yana; M. Ridwan; Puspita Maelani
Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 8 No 2 (2025): Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/mapnj.v8i2.7182

Abstract

This community service program is motivated by the low literacy rate in rural areas, including in Citasuk Village, Padarincang District, Serang Regency of Banten province. This is caused by various factors, ranging from a lack of awareness of reading to the difficulty of accessing reading materials. In addition, the role of the government is still limited to provide reading materials, both in terms of budgeting and policies to promote literacy. As a result, the cultural factor considering literacy less important thing as well as the inability to read and write cause low awareness of literacy in the community. The purpose of community service is to increase awareness of reading and literacy. This community development program was arranged by a Participatory Action Research (PAR) method. The results show that interest of participant member in reading is increasing either for children group or adult group. It should also be noted that carrying out literacy activities in the village library environment is interesting due to the fact that it encourages children to access reading materials at the library freely and easily.Keywords: literacy, library, illiteracy eradication. Abstrak Program pengabdian kepada masyarakat ini dilatar belakangi karena tingkat literasi di pedesaan masih rendah, tidak terkecuali di desa Citasuk, kecamatan Padarincang, kabupaten Serang. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kurangnya kesadaran membaca, serta faktor sulitnya akses buku bacaan di masyarakat. Selain itu, peran pemerintah yang masih memiliki keterbatasan, baik dari segi anggaran ataupun kebijakan yang masih tumpang tindih. Selain itu, faktor budaya masyarakat yang menganggap literasi bukan faktor yang penting karena tidak terbangunnya budaya membaca dan menulis, serta masih terdapat sebagian kecil masyarakat yang tidak bisa membaca dan menulis sehingga mengakibatkan sulitnya membangun kesadaran pentingnya literasi di masyarakat. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran membaca serta pentingnya literasi. Pengabdian masyarakat ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR). Hasilnya menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan minat baca anak usia setelah disediakannya bahan bacaan atau buku yang menarik sesuai minat anak. Selain itu keberhasilan juga terlihat untuk usia lansia telah mengalami kemajuan, walaupun tidak terlalu seignifikan. Akan tetapi terlihat dari minat belajar cukup tinggi. Selain memberikan pemahaman tentang pentingnya literasi, bentuk konkrit yang harus dilakukan ialah dengan turun langsung ke lapangan dan memberikan pelatihan literasi digital, terlibat dalam upaya peningkatan literasi, termasuk pemberantasan buta aksara. Melaksanakan kegiatan literasi di lingkungan perpustakaan desa yang mendorong anak untuk menjadikan kegiatan literasi sebagai kebutuhan dan budaya, serta memperindah perpustakaan untuk memudahkan masyarakat mengakses membaca untuk meingkatakan literasi di tingkat desa. Kata kunci: literasi, perpustakaan, pemberantasan buta aksara.
SME Performance: Ability to prepare financial reports based on SAK ETAP and financial literacy (Empirical study of SMEs in the city of Serang) Puspita Maelani; Najmudin; Asep Yana Yusyama; Mohamad Husni
International Journal of Innovation in Enterprise System Vol. 8 No. 1 (2024): International Journal of Innovation in Enterprise System
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/ijies.v8i01.227

Abstract

The background of this research is that SME managers in preparing financial reports based on SAKETAP, the managers are given training and assistance by the Department of Cooperatives, SMEs,Industry and Trade of Serang City, but the managers still focus on production without payingattention to recording financial transactions, thus hindering the managers in carrying outdevelopment, evaluation, and decision making. The formulation of the research problem is whetherthere is an influence between the ability to prepare financial reports based on SAK ETAP on theperformance of SMEs and financial literacy as a moderating variable. The aim of this research isto test and analyze whether there is an influence between the ability to prepare financial reportsbased on SAK ETAP on performance and financial literacy as a moderating variable. The researchmethod uses quantitative methods, the SMEs population in Serang City was taken using purposivesampling, hypothesis testing used PLS. The finding that the ability to prepare financial reportspossessed by managers in Serang City affects performance, this is due to the intensive training andmentoring carried out by the cooperative, SMEs, industry and trade services but SMEs managershave not been able to prepare it. general financial reports with financial literacy awareness. Thisresearch concludes that the ability to prepare financial reports and financial literacy have a positiveinfluence on SMEs performance, while the ability to prepare financial reports mediated byfinancial literacy has no effect on financial literacy.