Deasy Wahyu Hidayati
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kritik Hamka Terhadap Masalah Integrasi Sosial Budaya dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Deasy Wahyu Hidayati; Indah Rahmayanti; Egi Nusivera
Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/imajeri.v5i1.9290

Abstract

Dalam karya-karyanya, Hamka sering menuangkan gagasan kebangsaan dan nasionalisme. Banyak kritik-kritik yang dia tujukan guna menggubah rasa kesadaran bangsa agar dapat bersatu dan tidak terpecah belah oleh sistem-sistem kebudayaan yang dapat membelenggu. Salah satu karya fenomenal Hamka yang sarat dengan pesan-pesan persatuan adalah novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Dalam novel tersebut, Hamka seakan menyindir adat istiadat dan kebudayaan bangsa kita yang terkesan mengotak-kotakkan bangsa sehingga memunculkan disintegrasi sesama anak bangsa. Oleh karena itu, masalah pada penelitian ini adalah pada kritik Hamka terhadap masalah integrasi sosial budaya yang bertujuan untuk menganalisis secara mendalam masalah tersebut yang terkandung dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah novel karya Hamka berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hamka melalui novel ini berpesan bahwa Indonesia perlu meminggirkan egosentrisme kesukuan. Kebanggaan-kebanggaan terhadap budaya sendiri dan merasa lebih besar daripada budaya lain, hanya akan menjadi belenggu kebebasan bangsa untuk maju dan merdeka. Hamka menuangkan gagasannya bahwa adat-adat istiadat yang menjadi penghalang persatuan bangsa sebaiknya diperbaharui atau direduksi sehingga bangsa ini dapat menjadi bangsa yang kuat. Tanpa berintegrasinya suku-suku di Indonesia pada saat itu, Indonesia hanya akan menjadi bangsa yang terpecah belah dan mudah untuk ditaklukkan oleh ancaman-ancaman luar.
GAYA BERILOKUSI USTAD ADI HIDAYAT PADA VIDEO CERAMAH “DZIKIR PENUNTAS KEGELISAHAN” DI MEDIA DIGITAL YOUTUBE (USTAD ADI HIDAYAT'S ILLOCUTIONAL STYLE ON THE VIDEO OF THE “DZIKIR PENUNTAS KEGELISAHAN” ON YOUTUBE) Deasy Wahyu Hidayati
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 13, No 1 (2023): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbsp.v13i1.13740

Abstract

AbstractUstad Adi Hidayat's Illocutional Style On The Video Of The “Dzikir Penuntas Kegelisahan” On Youtube. Ustad Adi Hidayat (UAH) is one of the popular lecturers who conveys religious ideas in a gentle and tolerant manner so that many people like him. UAH and the team manage YouTube as a medium for lectures on a digital platform. Therefore, this study will analyze UAH's illocutionary style in his video lectures on the official YouTube channel "Adi Hidayat Official". The research method is qualitative with a naturalistic approach. The naturalistic approach means that the research process is carried out naturally. The data source used was a UAH video lecture entitled "Dzikir Penuntas Kegelisahan" with the data collection technique used was the note-taking technique, namely listening to the UAH video lecture and noting important points related to the research data. The technique of data analysis was carried out by examining based on the theory of illocutionary speech acts, including assertive, directive, expressive, commissive, and declarative in UAH lectures. The results showed that predominantly, UAH used an assertive illocutionary style as information to the speech partner in order to reveal a bond of truth based on what was said with certain references. In addition to assertive speech acts, the second dominant is directive speech acts. In this speech, UAH uses the form of a directive to give advice to his interlocutors about what to do in the practice of worship. These results indicate that Ustad Adi Hidayat's illocutionary style prioritizes assertive and directive forms in his lectures rather than expressive, commissive, and declarative illocutionary.Keywords: Illocution Style, Ustad Adi Hidayat, YouTubeAbstrakGaya Berilokusi Ustad Adi Hidayat pada Video Ceramah “Dzikir Penuntas Kegelisahan” Di Media Digital Youtube. Ustad Adi Hidayat (UAH) adalah salah satu penceramah populer yang menyampaikan gagasan-gagasan keagamaan secara lembut dan toleran sehingga banyak disukai oleh masyarakat. UAH bersama tim mengelola YouTube sebagai media ceramah dalam platform digital. Oleh karena itu, penelitian ini akan menganalisis gaya berilokusi UAH dalam video ceramahnya di kanal YouTube resmi “Adi Hidayat Official”. Metode penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan naturalistik. Pendekatan naturalistik berarti proses penelitian dilaksanakan secara alamiah/natural. Sumber data yang digunakan adalah satu video ceramah UAH berjudul “Dzikir Penuntas Kegelisahan” dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tenik simak-catat, yaitu menyimak video ceramah UAH dan mencatat poin penting terkait data penelitian. Tenik analisis data dilakukan dengan mengkaji berdasarkan teori tindak tutur ilokusi antara lain asertif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklaratif pada ceramah UAH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara dominan, UAH menggunakan gaya berilokusi asertif sebagai informasi kepada mitra tutur guna mengungkapkan sebuah ikatan kebenaran berdasarkan dari apa yang dituturkan dengan referensi-referensi tertentu. Selain tindak tutur asertif, yang terdominan kedua adalah tindak tutur direktif. Pada tuturan ini, UAH menggunakan bentuk direktif untuk memberikan saran kepada para mitra tuturnya tentang apa-apa yang harus dilakukan dalam praktik beribadah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa gaya berilokusi Ustad Adi Hidayat mengutamakan bentuk asertif dan direktif dalam ceramah-ceramahnya dibanding ilokusi ekspresif, komisif, dan deklaratif.Kata-kata kunci: Gaya ilokusi, Ustad Adi Hidayat, YouTube
Pola Bertutur Direktif Warganet di Media Sosial Tentang Penghentian TV Analog Rahmi Amelia Sholekha; Deasy Wahyu Hidayati
Jurnal Sinestesia Vol. 13 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pemberitaan di berbagai media baik media sosial maupun media massa, berita terkait tentang penghentian Tv analog ke Tv digital sangat menggemparkan masyarakat. Hal ini mengakibatkan adanya komentar-komentar yang dihadirkan oleh masyarakat diberbagai media sosial dan melahirkan tutur bahasa yang tidak santun dalam berkomentar terkait dengan perpindahan Tv Analog ke Tv Digital. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola bertutur direktif warganet dalam media sosial Twitter @detikcom dan @kemkominfo mengenai penghentian Tv analog penelitian ini. Metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Pendekatan pragmatik berarti mempelajari hubungan antara konteks luar bahasa dan maksud tuturan melalui penafsiran terhadap situasi penuturnya. Sumber data yang digunakan berupa tuturan direktif dalam komentar masyarakat di media sosial Twitter @detikcom dan @kemkominfo dengan menggunakan teori tindak tutur direktif Searle. Hasil penelitian ditemukan ada empat jenis tindak tutur direktif pada komentar waarganet di media sosial Twitter @detikcom dan @kemkominfo mengenai penghentian Tv analog; Pertama, tuturan direktif perintah sebanyak (2 data); Kedua, tuturan direktif permintaan sebanyak (5 data); Ketiga, tuturan direktif kritikan sebanyak (14 data) hal ini menjadikan tuturan direktif kritikan menjadi tuturan yang paling mendominasi; Keempat, tuturan direktif nasihat sebanyak (9 data).