Rina Amelia
Department Of Community Medicine, Faculty Of Medicine, Universitas Sumatera Utara, Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pencegahan Tingginya Angka Stunting Pada Usia Balita Dengan Pola Asuh Yang Baik Juliandi Harahap; Lita Sri Andayani; Nenni Dwi Aprianti Lubis; Dina Keumala Sari; Rina Amelia
Journals of Ners Community Vol 13 No 6 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i6.2313

Abstract

Pada masa kehamilan gizi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan janin. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi dan kebutuhan gizi selama proses kehamilan. Kekurangan gizi saat hamil dapat menyebabkan berbagai risiko komplikasi pada ibu hamil, seperti anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan juga resiko melahirkan bayi dengan masalah gizi yang menjadi faktor resiko kejadian stunting di masa mendatang. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis Hubungan Pengetahuan ibu hamil tentang gizi wanita hamil dan status gizi dengan hb ibu hamil di Kota Medan.Disain penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang berada di beberapa wilayah di Kota Medan dengan jumlah sampel sebanyak 157 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling yaitu yang memenuhi kriteri inklusi dan eklusi. Penentuan pengetahuan menggunakan instrument tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi, untuk penilaian status gizi yaitu dengan antropometri berdasarkan Berat badan dan Tinggi badan pasien, untuk pemeriksaan hb menggunakan intrumen pemeriksaan hb portable. Analisis data menggunakan Uji Chi square dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian: pengetahuan Ibu hamil tentang gizi wanita hamil adalah baik sebanyak 112 orang (71.3%), 22 orang ibu hamil yang mengalami anemi (14,0%), status gizi ibu hamil mayoritas gizi normal sebanyak 80 orang (59.3%). Hasil Uji chi square menyatakan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan Hb ibu (p<0.05), tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan anemi pada ibu hamil (p>0.05)
Hambatan Pengelolaan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Alisarjuni Padang; Mula Tarigan; Rina Amelia
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 4 No 2 (2022): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v4i2.3233

Abstract

This study explores various barriers to managing Blood Sugar Levels (KGD) in type 2 DM patients. The method used is a systematic review by browsing articles in the ScienceDirect, Ebsco, PubMed, CINAHL and PMC databases selected based on the PRISMA diagram. The results showed that some barriers to blood sugar management were related to limited costs, poor medication adherence, common knowledge and management of type 2 diabetes, patient psychosocial factors and patient activity factors. In conclusion, the type of obstacle that is most often found related to the management of diabetes mellitus is the lack of knowledge about DM and its management, both patients and health workers. Keywords: Type 2 DM, Management Barriers, Knowledge Improvement
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Stunting Dan Pencegahannya Pada Ibu Memiliki Balita Di Kota Medan Juliandi Harahap; Lita Sri Andayani; Nenni Dwi Aprianti Lubis; Dina Keumala Sari; Rina Amelia
Journals of Ners Community Vol 13 No 6 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i6.2419

Abstract

Anak pendek atau stunting adalah gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh kekurangan asupan nutrisi dalam jangka waktu yang lama yang menimbulkan dampak jangka pendek dan jangka panjang bagi kondisi kesehatan anak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu-ibu dengan balita tentang stunting dan pencegahannya di Kota Medan. Populasi adalah ibu dengan balita dengan sampel sebanyak 160 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner, pengolahan data menggunakan SPSS dengan menggunakan statidtik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu tentang stunting adalah baik (45%). Edukasi bersimabung perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman ibu dan aplikasi pencegahan stunting
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dan Status Gizi Dengan Hemoglobin Ibu Hamil Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Di Kota Medan Juliandi Harahap; Lita Sri Andayani; Nenni Dwi Aprianti Lubis; Dina Keumala Sari; Rina Amelia
Journals of Ners Community Vol 13 No 6 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i6.2421

Abstract

Pada masa kehamilan gizi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan janin. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi dan kebutuhan gizi selama proses kehamilan. Kekurangan gizi saat hamil dapat menyebabkan berbagai risiko komplikasi pada ibu hamil, seperti anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan juga resiko melahirkan bayi dengan masalah gizi yang menjadi faktor resiko kejadian stunting di masa mendatang. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis Hubungan Pengetahuan ibu hamil tentang gizi wanita hamil dan status gizi dengan hb ibu hamil di Kota Medan.Disain penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang berada di beberapa wilayah di Kota Medan dengan jumlah sampel sebanyak 157 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling yaitu yang memenuhi kriteri inklusi dan eklusi. Penentuan pengetahuan menggunakan instrument tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi, untuk penilaian status gizi yaitu dengan antropometri berdasarkan Berat badan dan Tinggi badan pasien, untuk pemeriksaan hb menggunakan intrumen pemeriksaan hb portable. Analisis data menggunakan Uji Chi square dengan menggunakan SPSS. Pengetahuan Ibu hamil tentang gizi wanita hamil adalah baik sebanyak 112 orang (71.3%), 22 orang ibu hamil yang mengalami anemi (14,0%), status gizi ibu hamil mayoritas gizi normal sebanyak 80 orang (59.3%). Hasil Uji chi square menyatakan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan Hb ibu (p<0.05), tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan anemi pada ibu hamil (p>0.05)
Perbandingan derajat nyeri setelah pemberian Gabapentin dan Amitriptilin sebagai adjuvan analgetik pasien nyeri kanker Farlin Subeki; Dadik Wahyu Wijaya; Chrismas Gideon Bangun; Rina Amelia
Jurnal Anestesi Perioperatif Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15851/jap.v11n2.3000

Abstract

Penggunaan opioid tunggal pada nyeri kanker kurang efektif sehingga perlu dikombinasikan dengan analgetik non opioid. Tujuan penelitian adalah membandingkan derajat nyeri pada pemberian gabapentin dengan amitriptilin sebagai adjuvan analgetik pasien nyeri kanker. Desain penelitian ini menggunakan uji klinis acak tersamar ganda, subjek penelitian adalah pasien poli nyeri RSUP H. Adam Malik dengan derajat nyeri berat yang dibagi 3, yaitu kelompok gabapentin, amitriptilin, dan plasebo sebagai adjuvan. Penelitian dilakukan selama periode April–Juni 2022. Sampel dievaluasi derajat nyeri, pain DETECT dan efek samping hari 1 (T1), hari 3 (T2), dan hari 7 (T3). Derajat nyeri berat pengukuran T1 pada grup gabapentin didapatkan 1,8%, amitriptilin 10,5% dan plasebo 7%. Pada T2, T3 tidak didapatkan derajat berat pada semua kelompok. Pemeriksaan pain DETECT dijumpai rerata 29,4±5,3. Pada T1 dan T2 tidak terdapat perbedaan bermakna. Pada T3 terdapat perbedaan bermakna dengan nilai p 0,003 antara penggunaan gabapentin dan plasebo. Pada penelitian ini didapatkan penurunan NRS secara klinis pada penggunaan adjuvan analgetik dibanding dengan plasebo, tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik. Pada pain DETECT ditemukan perbedaan bermakna setelah pemberian adjuvan gabapentin setelah hari ke-7 dibanding dengan plasebo. Simpulan penelitian ini terdapat penurunan derajat nyeri secara klinis penggunaan adjuvan analgetik dibanding dengan plasebo, tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik. 
Simplified Kinetic Model of Heart Pressure for Human Dynamical Blood Flow Saktioto Saktioto; Defrianto Defrianto; Andika Thoibah; Yan Soerbakti; Romi Fadli Syahputra; Syamsudhuha Syamsudhuha; Dedi Irawan; Haryana Hairi; Okfalisa Okfalisa; Rina Amelia
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Informatics (IJEEI) Vol 11, No 3: September 2023
Publisher : IAES Indonesian Section

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52549/ijeei.v11i3.3473

Abstract

The blood flow that carries various particles results in disturbed physical flow in the heart organ caused by speed, density, and pressure. This phenomenon is complicated resulting in a wide variety of medical problems. This research provides a mathematical technique and numerical experiment for a straightforward solution to cardiac blood flow to arteries. Finite element analysis (FEA) is used to study and construct mathematical models for human blood flow through arterial branches. Furthermore, FEA is used to simulate the steady two-dimensional flow of viscous fluids across various geometries. The results showed that the blood flow in the carotid artery branching is simulated after the velocity profiles obtained are plotted against the experimental design. The computational method's validity is evaluated by comparing the numerical experiment with the analytical results of various functions.
Perbedaan kadar oksigen serebral (RSO2) pada penggunaan sevofluran dan isofluran sebagai anestesi inhalasi dengan pengukuran Near Infrared Spectroscopy (NIRS) pada pasien laparatomi Rian Army; Yutu Solihat; Andriamuri P. Lubis; Rina Amelia
Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan Vol 5, No 1 (2023): Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/gikes.v5i1.1357

Abstract

Background: Changes in cerebral oxygen are due to the effect of inhalation anesthesia on cerebral blood flow, which can reduce cerebral oxygenation if cerebral blood flow decreases. This study aims to analyze the difference in cerebral oxygen levels in sevoflurane compared to isoflurane as an inhalation anesthetic.Objective: The study aims to analyze the difference in cerebral oxygen levels in using sevoflurane versus isoflurane as an inhalation anesthetic.Methods: This study is a double blind Randomized Controlled Clinical Trial. This study was conducted at Haji Adam Malik Hospital Medan. This study was conducted in August 2022. The research sample was patients with Laparotomy surgery at the Haji Adam Malik Medan Central General Hospital who met the research criteria. The number of subjects who met the inclusion criteria was 26 patients, with 13 patients in the group receiving sevoflurane and 13 patients receiving isoflurane. Data to be collected were analyzed with statistic-independent T-test and Mann-Whitney.Results: Of the 26 patients 13 patients in the group received sevoflurane, and 13 patients in the group received isoflurane. Furthermore, the two groups were randomized to obtain a balanced group of 13 patients per group. In this study, it was found that the cerebral saturation value of rSO2 in the sevoflurane group before induction (T) compared to 5 minutes after induction (T1) or after surgery (T2) showed no statistically significant difference, while the cerebral saturation value of rSO2 in the isoflurane group there was a significant change in rSO2 value (p<0,05) before induction (T) compared to 5 minutes after induction (T1) or after surgery (T2). In this study, it was found that the comparison of the rSO2 values of the sevoflurane and isoflurane groups showed significant differences at the time of examination of the rSO2 value 5 minutes after induction (T1) and after surgery (T2).Conclusion: The role of sevoflurane as an inhalation drug in Laparotomy surgery is more to maintain cerebral oxygenation than isoflurane, as indicated by the rSO2 value on NIRS, which does not have a significant decrease for surgery.