Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Leadership of Public Bureaucracy in Soppeng Harbani Pasolong; Aisyah Aisyah; Andi Yahya
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 3 (2022): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i3.6287

Abstract

The result of the research aimed to described the application of leadership style in public bureaucracy. The method used is the combination of quantitative and qualitative research (triangulation) by using the surfeited sampling of the whole population with 48 people. The result showed that the dominant leadership used in Soppeng is “sarong pawo” where all the decisions or policies were determined by the elite/leader, in this case the leader tends to give instruction to the subordinate. The implementation of sarong pawo influenced by the environment and cronology of the royal traditional culture which adopted the royal culture system into the government system. The internalitation of royal cultural values into the birocraty brings the character that tends to put himself to the higher degree than any other people and also in the relationship hierarchy influenced by the patterns of client patron relationship with the leader. The sorong pawo leadership takes place for 657 years, because no one dare to resist or refuse even they’re right or wrong because the truth as tradition in royal system.
PERAN MAHASISWA DALAM PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DI DESA SABURA, KECAMATAN BULO, KABUPATEN POLEWALI MANDAR Harli A Karim; Gustiani Gustiani; Andi Yahya
SIPISSANGNGI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2022): Sipissangngi Volume 2, Nomor 3, September 2022
Publisher : Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/sipissangngi.v2i3.3350

Abstract

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam bentuk Program Unasman Membangun Desa (PUMD) yang dilaksanakan dalam kurung waktu 40 hari. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran masiswa dalam pemanfaatan lahan pekarangan rumah yang berlokasi di Desa Sabura, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini ialah melakukan observasi, melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar, mengadakan pertemuan, serta melakukan kegiatan pembersihan lahan pekarangan. Di Desa Sabura sendiri sebagian besar masyarakat selain sebagai ibu rumah tangga mereka juga banyak yang melakoni tugas sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Salah satu kegiatan pertanian tersebut ialah melakukan kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan rumah. Pemanfaatan lahan pekarangan rumah dilakukan dengan tujuan pemberdayaan Kelompok Tani (KT).
Penerapan Kepemimpinan Karismatik Pada Kepala Puskesmas Bontonompo I Kabupaten Gowa Multazam, Muh; Harbani; Andi Yahya
Liquidity Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis Vol 3 No 2 (2025): JULI 2025
Publisher : Prodi Manajemen Universitas Syekh Yusuf Al Makassari Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muh. Multazam, Penerapan Kepemimpinan Karismatik Pada Kepala Puskesmas Bontonompo I Kabupaten Gowa. Dibimbing oleh Harbani Pasolong dan Andi Yahya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan kepemimpinan karismatik pada Kepala Puskesmas Bontonompo I Kabupaten Gowa. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang didukung data kualitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu seluruh populasi dijadikan sampel sebanyak 31 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, kuesioner dengan skala Guttman, serta wawancara. Analisis data menggunakan tabulasi frekuensi dan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kepemimpinan karismatik pada Kepala Puskesmas Bontonompo I dapat dikategorikan “Tidak Baik”. Dari tujuh indikator yang digunakan yaitu: memiliki pengaruh luar biasa, kepercayaan pengikut, mengedepankan tujuan bersama, visioner, keteladanan, komunikatif atas harapan bersama, dan motivator, diperoleh rata-rata total skor sebesar 71,55% yang termasuk dalam kategori “Tidak Baik”. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik kepemimpinan karismatik Kepala Puskesmas masih belum sepenuhnya dirasakan oleh pegawai, terutama dalam hal motivasi, komunikasi, serta pemberian keteladanan. Oleh karena itu, Kepala Puskesmas perlu meningkatkan gaya kepemimpinannya agar tercipta lingkungan kerja yang lebih efektif, partisipatif, dan inspiratif.