NI WAYAN SADRI
Universitas Hindu Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RELASI PSIKOLOGI DAN AKTIVITAS RITUAL DALAM PENGUATAN SRADHA BHAKTI UMAT HINDU I GUSTI KETUT WIDANA; NI WAYAN SADRI; I GDE WIDYA SUKSMA; PUTU DIA ANTARA
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol. 5 No. 2 (2022): Vidya Wertta: Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/vw.v5i2.3408

Abstract

Obsesi tertinggi umat Hindu adalah mencapai Moksa, saat mana Sang Atman meninggalkan materi ketubuhan untuk kembali “menyatu” pada Brahman, sumber asal muasal semua ciptaan. Disebut juga mencapai suka tanpawali duka, kebahagiaan kekal-abadi, tidak lagi mengalami reinkarnasi. Dalam ajaran Hindu, upaya ke arah itu hanya bisa dicapai dengan meningkatkan kualitas sradha bhakti hingga mencapai tingkatan samadhi. Jika kemudian ternyata mengalami kelahiran kembali (numadi), sejatinya hal itu dapat disebut sebagai “kejatuhan”, turun kembali ke dunia lantaran Sang Atman gagal melepaskan diri dari belenggu materi. “Kejatuhan” karena kelahiran kembali ke dunia materi inilah yang disebut sebagai samsara. Usaha mengelak dari samsara yang secara sakala identik dengan keadaan sengsara, antara lain dilakukan melalui aktivitas ritual yang secara psikologi dapat mensublimasi umat mencapai atau menikmati rasa suka/senang, tenang, tentram, bahkan bahagia. Artikel ini hendak mengungkap permasalahan tersebut melalui pendekatan psikologi dengan menggunakan kajian kualitatif deskriptif interpretatif.
AKTIVITAS RITUAL SEBAGAI MEDIA MEMBANGUN RELASI SOSIOLOGIS i gusti ketut widana; i ketut winantra; I Putu Diantra; I Gde Widya Suksma; Ni Wayan Sadri
WIDYANATYA Vol 5 No 1 (2023): WIDYANATYA: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA DAN SENI
Publisher : UNHI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bagi umat Hindu pelaksanaan aktivitas ritual, tidak semata-mata dilandasi oleh konsep teologi, filosofi dan mitologi, tetapi didasari juga oleh dorongan psikologi dan sosiologi. Landasan teologi dan filosofi membuat umat Hindu begitu tunduk dan taat atas kuasa dan ajaran Tuhan. Landasan mitologi menjadikan umat Hindu merasa takut jika melanggar ketentuan Tuhan. Sedangkan landasan psikologi mendorong umat Hindu dapat merasakan ketenangan, ketenteraman dan kebahagiaan. Sementara itu melalui landasan sosiologi mengarahkan umat Hindu agar senantiasa membangun dan menjalin relasi sosial, oleh sebab tidak ada ritual apapun yang dapat dilaksanakan tanpa solidaritas sosial. Artikel ini hendak mengungkap bahwa terdapat hubungan erat antara aktivitas ritual dengan upaya membangun relasi sosial di tengah kehidupan masyarakat Hindu berbasis tradisional yang bersifat komunal dan kolegial. Kata kunci : ritual, media, sosial Abstract For Hindus, the implementation of ritual activities is not solely based on theological, philosophical and mythological concepts, but also based on psychological and sociological motivations. Theological and philosophical foundations make Hindus so submissive and obedient to God's power and teachings. The basis of mythology makes Hindus feel afraid if they violate God's provisions. While the psychological basis encourages Hindus to feel calm, peaceful and happy. Meanwhile, through a sociological basis directing Hindus to always build and establish social relations, because there is no ritual that can be carried out without social solidarity. This article wants to reveal that there is a close relationship between ritual activities and efforts to build social relations in the midst of communal and collegial Hindu community life. Keywords : Ritual, Media, sosial