Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SKRINING PERKEMBANGAN BAYI MELALUI PELAYANAN BABY MASSAGE Nelly Apriningrum; Sri Rahayu; Rohanah Rohanah
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan tumbuh kembang bayi menyebabkan berbagai kendala pada fase selanjutnya. Data nasional menunjukkan terdapat 36,8 % balita mengalami stunting dan 16 % balita mengalami gangguan perkembangan. Kementerian kesehatan membuat program Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang bayi balita yang terkoordinasi dengan keluarga, masyarakat, tenaga kesehatan untuk mengatasinya. Studi pendahuluan didapatkan data 2,2 % balita mengalami stunting dan gizi kurang pada tahun 2019 di desa Telagasari Kabupaten Karawang serta balita usia 2 tahun dan 3 tahun yang belum mampu berjalan. Dominasi layanan pemantauan pertumbuhan bayi balita di posyandu menjadi bagian permasalahan yang perlu penanganan. Berdasarkan uraian permasalahan maka diperlukan pengabdian masyarakat berupa skrining perkembangan bayi melalui pelayanan baby massage. Kegiatan pengabdian menggunakan metode penyuluhan. Kegiatan pengabdian diikuti oleh 20 partisipan dengan memperhatikan protokol kesehatan, sosialisasi dan penyuluhan skrining perkembangan dan cara melakukan baby massage dilakukan di aula desa, sedangkan monitoring pelayanan dan pendampingan baby massage dilakukan dengan metode home visit setiap 1 minggu sekali selama 4 minggul dan pada minggu ketiga dan keempat ibu partisipan sudah mampu melakukan pemijatan pada bayinya. Rata -rata perkembangan bayi sebelum intervensi 8,45 dan setelah intervensi 9,6. Kegiatan pengabdian ini memberikan manfaat bagi partisipan dan ibu sehingga perlu pengembangan pengabdian di desa lain. Kata kunci : Bayi, pelayanan, perkembangan, pijat, skrining ABSTRACT Growth problems in babies could lead to various obstacles in the next phase. National data shows that 36.8% of children under five are stunted and 16% of children under five have growth problems. The Ministry of Health has created a stimulation program for early intervention and detection on the growth and development of infants under five which is coordinated with families, communities, health workers to deal with it. The preliminary study showed that 2.2% of children under five were stunted and malnourished in 2019 in Telagasari Village, Karawang Regency and children aged 2 years and 3 years were not able to walk. The dominance of infant growth monitoring services at posyandu (Integrated Health Service for infant) is part of the problem that needs to be addressed. Based on the description of the problem, it is necessary to have community service in the form of screening for infant development through baby massage services. Community service activities was implemented through counseling program. While adhering to health protocols, the service activity carried out in the village community hall was attended by 20 participants focusing on the socialization and counseling on baby development screening as well as how to do baby massage. Monitoring services and baby massage assistance were carried out by home visit once a week for 4 weeks and by the third week all four participating mothers were able to massage their babies. Average growth of infants before intervention was 8.45 and after intervention was 9.6. As this service activity offers some benefits for participants and mothers, therefore it is necessary to develop community service in other villages. Keywords: Babies, service, development, massage, screening
ANALISIS EFEKTIVITAS BABY MASSAGE TERHADAP KUALITAS TIDUR DAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 3-12 BULAN DI PMB Hj, SM, S.Keb TAHUN 2022 Dessi Juwita; Rohanah Rohanah; Vinka Agustina
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 1 (2023): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v15i1.1009

Abstract

Background : Baby massage is a fun way to relieve tension and fussiness. Because a gentle massage will help relax his muscles, so he becomes calm and asleep. Research Objectives: To determine the effect of baby massage on baby's sleep quality and weight gain of babies aged 3-12 months. Research Methods: The sample in this study were 30 infants aged 3-12 months in PMB Hj, S.M S.Keb Tangerang-Banten City in 2022. Types of research conducted The research used is analylic method with Cross Design sectional. The results of the study: After being controlled by the variables of baby's sleep quality before baby massage, baby's sleep quality after baby massage, weight gain before baby massage, baby's weight gain after baby massage. The results showed that there was an influence between baby's sleep quality after baby massage (p-value 0,011), baby's weight gain after baby massage (p-value 0,020). Conclusion: Based on the results of the study, it can be concluded that there arethe relationship between the quality of infant sleep and the increase in infant sleep after a baby massage was performed at PMB Hj, S.M S.Keb in 2022.
Buah naga (hylocereus polyrhizus) dan buah bit (beta vulgaris) terhadap peningkatan kadar hemoglobin Rohanah Rohanah; Ratumas Ratih Puspita; Rafika Dora Wijaya; Rita Dwi Pratiwi; Jelika Avelia Hareva
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 6 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i6.11800

Abstract

Background: Adolescents experience menstruation, have unhealthy eating habits, and cannot provide enough nutrients needed by the body to maintain Hb formation. If this happens for a long time, it will reduce Hb levels and cause anemia. So it can be seen that young women are the group most at high risk of experiencing anemia.Purpose:  To determine the effectiveness of giving dragon fruit and beetroot juice on hemoglobin levels in anemic adolescents.Method: A quasi-experimental design with a two-group pre-test and post-test design. We collected data through Hb examination before and after the intervention—the sample of 60 early adolescent participants who experienced anemia. The collecting sample was by purposive sampling.Results: Statistical test using the Wilcoxon test obtained an average hemoglobin level after administration of Dragon Fruit juice 13.03 ± 1.27g/dl and an average hemoglobin level after administration of beetroot juice 12.03 ± 0.32g/dl and difference in the difference in hemoglobin levels after administration of Dragon Fruit juice and Beet Fruit juice 1 ± 0.95 g/dl. Statistical test results obtained p-value = 0.001, ɑ: 0.05) p-value (0.001) < (0.05), its means that there is an effect of giving dragon fruit and beetroot juice to anemic adolescents.Conclusion: Dragon fruit and beetroot juice can increase Hb levels in anemic adolescents.Suggestion: For early adolescents is essential to prevent anemia, including consuming foods high in hemoglobin, such as dragon fruit and beetroot.Keywords: Adolescent; Anemia; Beetroot; Dragon Fruit; HaemoglobinPendahuluan: Remaja putri pada dasarnya mengalami menstruasi dan memiliki perilaku kebiasaan makan yang tidak sehat dan tidak mampu mencukupi zat makanan yang di butuhkan oleh tubuh untuk proses sistensis pembentukan Hb. Jika terjadi dalam waktu yang lama akan mengakibatkan kadar Hb berkurang dan menyebabkan anemia. Maka dapat dilihat bahwa remaja putri merupakan kelompok yang paling berisiko tinggi mengalami anemia.Tujuan: Mengetahui efektivitas pemberian jus buah naga dan buah bit terhadap kadar hemoglobin pada remaja anemia.Metode: Quasi eksperiment dengan rancangan two group pre-test and post-test design, data yang dikumpulkan dengan cara pemeriksaan Hb sebelum dan sesudah intervensi. Jumlah sampel sebanyak 60 partisipan remaja awal yang mengalami anemia diambil dengan tehnik purposive sampling.Hasil: Uji statistic dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh rata-rata kadar hemoglobin sesudah pemberian jus Buah Naga 13,03 ± 1,27g/dl dan rata-rata kadar hemoglobin sesudah pemberian jus Buah Bit 12,03 ± 0,32g/dl dan perbedaan selisih kadar hemoglobin sesudah pemberian jus Buah Naga dan jus Buah Bit 1 ± 0,95g/dl. Hasil uji statistic diperoleh nilai (p-value=0,001, ɑ: 0,05) nilai p (0,001)< (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian jus buah naga dan buah bit terhadap peningkatan kadar HB  pada remaja anemiaSimpulan: Jus buah naga dan buah bit dapat meningkatkan kadar Hb pada remaja anemia.Saran: Bagi remaja awal penting untuk mencegah anemia salah satunya dengan mengkonsumsi zat makanan yang tinggi haemoglobin seperti buah naga dan buah bit.
PENERAPAN ISOMETRIC HANDGRIP EXERCISE DALAM UPAYA PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI KOMUNITAS Nurhayati Nurhayati; Erni Rahmawati; Dedi Muhdiana; Lily Herlinah; Uswatul Khasanah; Rohanah Rohanah; Dheni Wahyudi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27589

Abstract

Abstrak: Hipertensi pada lansia terjadi pada proses penuaan yang berhubungan dengan peningkatan umur seseorang. Dampak hipertensi pad lansia menyebabkan komplikasi stroke yang menyebabkan kematian. Maka diperlukan penatalaksanaan terapi yang tepat secara farmakologi dan non farmakologi dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi, dengan cara meningkatkan aktivitas fisiknya melakukan latihan isometric. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penatalaksanaan hipertensi pada lansia dan melakukan isometric handgrip exercise terkini. Metode pengabdian ini menggunakan edukasi, demonstrasi isometric handgrip exercise dan cek tekanan darah pada lansia di Wilayah Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat. Kegiatan dilakukan pada hari Rabu 3 Juli 2024 di RPTRA Harapan Mulia diikuti oleh 36 lansia. Hasil pemeriksaan didapatkan terdapat penurunan tekanan darah pada sistolik (p=0.011) dan diastolik (p=0.017). Dengan demikian sangat dianjurkan penderita hipertensi dengan menggunakan isometric handgrip exercise untuk menurunkan tekanan darah baik dilakukan sendiri. Isometric handgrip exercise sangat baik dilakukan pada lansia yang mengalami hipertensi sehingga dapat mempertahankan tekanan darah secara mandiri dan terkontrol.Abstrak: The elderly with Hypertension occurs to aging process associated with an increase in a person's age. The impact of hypertension in the elderly causes stroke complications that cause death. So it is necessary to manage the right therapy pharmacologically and non-pharmacologically can be done to reduce blood pressure in elderly hypertension, by increasing physical activity doing isometric exercises. The purposed of this community service was to increase knowledge of hypertension management to elderly and perform latest isometric handgrip exercise. This community service method used education, demonstration of isometric handgrip exercise and blood pressure checks to the elderly in the Kemayoran District, Central Jakarta. The activity was carried out on Wednesday, July 3, 2024 in RPTRA Harapan Mulia followed by 36 elderly people. The examination results showed a decrease in blood pressure in systolic (p=0.011) and diastolic (p=0.017). Thus it is highly will recommend for people with hypertension to use isometric handgrip exercise to lower blood pressure either done alone. Isometric handgrip exercise Will be very good to do in the elderly who experience hypertension so that they can maintain blood pressure independently and controlled.