Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN NILAI TUKAR RUPIAH ATAS DOLAR TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) TAHUN 2014-2016 (STUDI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK CANDISARI KOTA SEMARANG) Diah Yuliana; Marhamah Marhamah; Sutrisno Sutrisno
JURNAL STIE SEMARANG Vol 9 No 3 (2017): Vol 9 No 3 (2017): VOLUME 9 NOMOR 3 EDISI OKTOBER 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penghindaran pajak adalah pengaturan untuk meminimalkan atau menghilangkan beban pajak dengan mempertimbangkan konsekuensi pajaknya. Penghindaran pajak bukanlah pelanggaran undang-undang perpajakan agar pembayar pajak usaha mengurangi, menghindari, meminimalisir atau meringankan beban pajak yang dilakukan dengan cara yang dimungkinkan oleh Undang-Undang Pajak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh Kepemilikan Institusional, Persentase Dewan Komisaris Independen, Jumlah Dewan Komisaris, Mutu Audit, Komite Audit, dan besarnya Perseroan atas Penghindaran Pajak Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 - 2012 Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 - 2012. Sampelnya dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling untuk mendapatkan sebanyak 72 emiten. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Institutional Ownership, Quality Audit, Komite Audit dan berpengaruh signifikan terhadap Penghindaran Pajak. Sedangkan persentase Komisaris Independen, Jumlah Dewan Komisaris, dan ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Penghindaran Pajak. Koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,347. Artinya, variabel Kelembagaan Kepemilikan, Persentase Dewan Komisaris Independen, Jumlah Dewan Komisaris, Mutu Audit, Komite Audit dan Ukuran Perusahaan, 34,7% memiliki peran bersama untuk dapat menjelaskan atau mendeskripsikan variabel Penghindaran Pajak.
Strategi Penguatan BUMDes Diah Yuliana; Ariyani Indriastuti
JURNAL STIE SEMARANG Vol 12 No 2 (2020): Volume 12 No 2 Edisi Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33747/stiesmg.v12i2.422

Abstract

Wujud nyata semangat kemandirian desa menuju perekonomian yang kuat adalah dengan mendirikkan badan usaha milik desa atau dikenal sebagai BUMDes. Di desa Sidokumpul Kecamatan guntur Kabupaten Demak telah berdiri Badan Usaha Milik Desa yaitu BUMDes Sidorukun. Selain itu di desa bakalrejo Kecamatan Guntur Kabupaten Demak juga telah beridiri Badan Usaha Milik Desa yaitu BUMDes Sumber Lancar. Kedua BUMDes tersebut belum berkembang baik. BUMDes Sumber Lancar di desa Bakarejo berada pada posisi macet karena kegiatan usaha sudah tidak berjalan lagi. Penelitian ini adalah deskriptif yang menggunakan data primer . Populasi penelitian ini adalah BUMDes Sidorukun dan BUMDes Sumber Lancar. Metode pengambilan data adalah wawancara. Hasil penelitian menemukan bahwa Usaha BUMDes Sidorukun di desa Sidokumpul dalam penyediaan air bersih sudah berhasil memperoleh laba dan telah berkontribusi pada pendapatan pemerintah desa Sidokumpul. Akan tetapi BUMDes Sidorukun belum mampu memnuhi kebutuhan seluruh warga desa Sidokumpul sehingga sebagian warga masih mengambil sumber air dari desa lain. Oleh karena itu pelatihan peningkatan SDM dan tambahan permodalan sangat diperlukan. BUMDes Sumber Lancar menjalankan kegiatan usaha simpan pinjam dan kegiatan persewaan alat-alat pertanian. BUMDes Sumber Lancar belum bisa memperoleh laba. Usaha simpan pinjam macet, usaha persewaan alat-alat pertanian sudah tidak berjalan lagi. BUMDes Sumber lancar membutuhkan standar pengelolaan usaha, suntikan modal baru, pelatihan peningkatan SDM, pelatihan sistem manajemen usaha, perlu dibentuk tim pengawasan dan pengendalian.
Strategi Penguatan BUMDes Sidorukun Desa Sidokumpul dan BUMDes Sumber Lancar Desa Bakalrejo Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Diah Yuliana; Ariyani Indriastuti
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 2 (2019): Tantangan Implementasi Hasil Riset Perguruan Tinggi untuk Industrialisasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

BUMDes adalah badan usaha milik desa sebagai wujud nyata semangat kemandirian desa menuju perekonomian yang kuat. Di wilayah kecamatan Guntur Kabupaten Demak sudah berdiri 2 BUMDes yaitu BUMDes Sidorukun di desa Sidokumpul dan BUMDes Sumber Lancar di desa Bakalrejo. Kondisi dua BUMDes ini belum berkembang dengan baik. Bahkan BUMDes Sumber Lancar mengalami kebangkrutan karena kegiatan usaha tidak berjalan dengan baik. Penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan data primer. Populasi penelitian adalah BUMDes Sidorukun dan BUMDes Sumber Lancar. Metode pengambilan data adalah wawancara. Hasil penelitian menemukan bahwa potensi desa Sidokumpul dan desa Bakalrejo adalah Potensi pertanian potensi peternakan potensi perdagangan dan potensi SDM yang memadai. BUMDes Sidorukun didirikan dengan modal Rp. 200.000.000-, Struktur BUMDes Sidorukun adalah Penanggungjawab, Pengawas, Pengurus, Tenaga lapangan. Usaha BUMDes sidorukun adalah penyediaan air bersih. BUMDes Sidorukun sudah berhasil memperoleh laba dan berkontribusi pada pendapatan pemerintah desa Sidokumpul.Kurangnya modal menjadi hambatan usaha sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan seluruh warga.BUMDes Sidorukun perlu mendapatkan pelatihan peningkatan SDM dan tambahan permodalan. BUMDes Sumber Lancar didirikan dengan modal Rp. 200.000.000,- untuk kegiatan usaha simpan pinjam dan kegiatanpersewaan alat-alat pertanian. Struktur BUMDes Sumber Lancar adalah Penanggungjawab, Pengurus, dan seksi teknis. BUMDes Sumber Lancar belum bisa memperoleh laba. Usaha simpan pinjam macet, usaha persewaan alat-alat pertanian sudah tidak berjalan lagi. BUMDes Sumber lancar memerlukan standar pengelolaan usaha, suntikan modal baru, sangat membutuhkan pelatihan peningkatan SDM, pelatihan sistem manajemen usaha, perlu dibentuk tim pengawasan dan pengendalian.Kata kunci: Strategi, penguatan, BUMDes