Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Production of 3 Varieties of Rice (Oryza sativa L.) on Soilless Farming System Based on Intermittent Irrigation as Urban Farming Method Tirto Wahyu Widodo; Damanhuri Damanhuri; Ilham Muhklisin; Indra Alief Titale
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3352

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk Indonesia menjadi salah satu sebab kebutuhan beras meningkat sekaligus menjadi alasan utama berkurangnya lahan sawah akibat alih fungsi lahan. Masalah tersebut memicu petani untuk melakukan budidaya padi tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam, khususnya di daerah perkotaan (urban farming). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan produksi 3 varietas padi pada sistem budidaya soilless dengan irigasi intermittent sebagai metode urban farming. Percobaan disusun menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu varietas padi yang terdiri atas Ciherang, IR 64, dan Mapan 05, sedangkan faktor kedua yaitu jenis media tanam soilless yang terdiri atas tanah topsoil+sekam+non intermittent, air+sekam+non intermittent, air+ non intermittent, dan air+intermittent 1 hari sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Mapan 05 memiliki respon terbaik pada panjang malai (22,57 cm), jumlah gabah per malai (113,97 bulir), jumlah gabah bernas per malai (100,35 cm), dan berat gabah per rumpun (47,48 g). Sedangkan media tanah topsoil+sekam+non intermittent berpengaruh terbaik pada panjang malai (23,14 cm), panjang akar (37,28 cm), jumlah gabah per malai (111,48 bulir), jumlah gabah bernas per malai (97,31 bulir), dan berat 1000 bulir (32,63 g). Terdapat interaksi yang nyata antara varietas padi dan media tanam soilless terhadap variabel pengamatan rasio pucuk dan akar. Penambahan sekam pada media tanam diduga mampu membuat media tanam berada kondisi yang dikehendaki tanaman sehingga unsur hara, oksigen, dan kebutuhan lainnya dapat diperoleh tanaman dengan mudah yang berakibat pada tingginya produksi.