Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Strategi Pendidikan Islam Menghadapi Kemajuan Iptek Yahya, M Slamet
INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan Vol 11 No 1 (2006)
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1446.751 KB) | DOI: 10.24090/insania.v11i1.99

Abstract

Nowadays, Islamic education experience functional degradation because unable to show itsreal spirit. Islamic education just only can adapt to the education orienting at materialistic (pragmatic and practical) aspect, so that unable to determine its step independently. In order to follow science and technology development, there’s three aspects, namely knowledge oriented, skill oriented, and values oriented. Thereby the target of short-range (world bliss) and long-range target (akherat bliss) of Islamic education can be reached. Here also conducted comparative analysis to thought of education figures (especially Islamic education) so that we can found concept or theory of Islamic education which not only orienting at cognitive aspect, but also orienting at student moral aspect, and also can keep abreast of the science and technology, and keep stand on Islamic values.
Pendidikan Islam dan Pluralisme Beragama yahya, m slamet
INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan Vol 13 No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1774.527 KB) | DOI: 10.24090/insania.v13i1.280

Abstract

Islam is a religion that has prophetic mission, namely rahmatan lil ‘alamin, blessing to universe. To realize this mission, Islamic education must able to produce outputs that have inclusive character, pluralist, and appreciative to pluralism. Pluralism in Islam not only normatively supported by religious texts, but also on praxis-empiric level. Islam also has practiced life orientation that reflected religious plurality. Therefore, on global scale, acknowledgment to religious plurality became essential and significant matter. To realize this, it’s urgently needed wisdom to suppress emotional and radical attitude on everyday life. 
PENDIDIKAN ISLAM DALAM KONSTELASI ERA GLOBAL: STUDI KASUS DI MTS YAPIKA TANJUNGSARI PETANAHAN KEBUMEN Yahya, M Slamet
Jurnal Penelitian Agama Vol 20 No 1 (2019)
Publisher : IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.706 KB) | DOI: 10.24090/jpa.v20i1.2019.pp75-94

Abstract

The results of this study are first, the development of vision and mission adapted to the development of science and technology while continuing to prioritize Islamic values; second, curriculum development becomes a multi triple curriculum (Ministry of Religion curriculum, Ministry of National Education curriculum, and Islamic boarding school curriculum); third, the development of learning activities which include; night-time activities, tahfidz activities, tahsin activities, language development, religious moral formation, development of local and global insightful education; fourth, the development of community service in the form of village collaboration participation, care of janazah, distribution of zakat fitrah, distribution of zakat mal, and distribution of qurban animals; fifth, the development of madrasa governance internally between students, teachers, principals, and education personnel, externally between schools and foundations and school committees; sixth, developing networking with parents of students, alumni, government agencies, universities, and other agencies, seventh; MTS YAPIKA is an integrated madrasa, the madrasa students besides getting formal education, they also get pesantren education or are said to be MTS YAPIKA students and al-Istiqomah Islamic boarding school students. Keywords: Madrasa, Islamic Boarding Schools, and Globalization.
INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SDIT IMAM SYAFI’I PETANAHAN KEBUMEN Yahya, M Slamet
INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan Vol 24 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.191 KB) | DOI: 10.24090/insania.v24i2.3065

Abstract

SDIT Imam Syafi’i merupakan sekolah yang berhasil menanamkan karakter peduli lingkungan pada peserta didik. Sekolah ini memiliki lingkungan yang cukup nyaman untuk kegiatan pembelajaran. Ruang kelas yang tidak dilengkapi dengan AC tapi cukup sejuk karena dipenuhi dengan ventilasi udara. Toilet juga cukup memadai, ada 20 toilet peserta didik, dan 6 toilet guru. Di setiap depan ruang kelas terdapat dua bak sampah (organik dan anorganik) sehingga peserta didik dapat membuang sampah sesuai dengan kebutuhannya Teori pendidikan karakter peduli lingkungan dapat dilaksanakan dalam empat pilar, yakni kegiatan belajar mengajar di kelas, kegiatan budaya sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan harian di rumah dan di masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, guru, dan peserta didik. Pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah trianggulasi data. Hasil penelitian Pendidikan karakter peduli lingkungan di SDIT Imam Syafi’i Kebumen dilakukan dalam berbagai kegiatan yaitu; jadwal piket kelas, mengelola sampah dengan baik dan benar, hemat energi, hemat transportasi, outdor study, Jumat ngasih, membuat slogan-slogan yang berkaitan dengan cinta lingkungan dan ditempel di pagar, dinding, tertancap ditaman. Perencanaan dilaksanakan melalui rapat kerja pada liburan akhir tahun ajaran. Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran yang dilakukan sudah terencana melalui pengembangan silabus dan pemilihan metode yang tepat untuk pembelajarannnya. Integrasi pendidikan karakter peduli lingkungan pada pembelajaran IPA pada Kopetensi Dasar 3.1 Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan, dilakukan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan metode kontekstual, yaitu peserta didik mengamati dan mengalami langsung akibat dari kegiatan manusia, baik kegiatan yang merusak dan kegiatan yang baik. Kemudian adanya refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan di rumah guru melakukan pendampingan terhadap peserta didik agar karakter peduli lingkungan tetap bersemi didalam dada peserta didik dengan memberi kegiatan rumah berupa penugasan untuk menanam pohon di sekitar rumah masing-masing peserta didik.
Social Group Dynamics as a Mechanism for Character Development Through Traditional Games: A Qualitative Study in Indonesian Elementary School Yulianto, Irfan; Ningsih, Tutuk; Yahya, M Slamet
Journal of Innovation and Research in Primary Education Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : Papanda Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/jirpe.v4i4.2438

Abstract

In the digital era, traditional games are increasingly marginalized despite containing essential social values for character formation. Limited empirical investigation exists regarding social group dynamics mechanisms through which character values are internalized. This research investigates social group dynamics in character development through traditional games, examining facilitation processes, group interaction patterns, and character value internalization mechanisms. This qualitative descriptive study was conducted at SD Negeri 5 Wangon, Indonesia, involving sixth-grade students and educational stakeholders. Data were collected through in-depth interviews, participant observation, and documentary analysis. Source triangulation and interactive analysis model ensured data trustworthiness. Four distinct facilitator functions emerged: communication, facilitation, motivation, and dynamization. Social group dynamics progressed through four phases—forming, storming, norming, and performing—each contributing uniquely to character internalization. Three traditional games (egrang, gobak sodor, engklek) developed specific character values: honesty, empathy, cooperation, sportsmanship, responsibility, and rule adherence. Sustained engagement catalyzed behavioral institutionalization, transforming discrete actions into habitual practices and ultimately stable character patterns. The Cheerful Traditional Games Movement exemplified successful institutionalization, demonstrating traditional games' viability as systematic character education interventions. Social group dynamics constitute powerful mechanisms for character development through traditional games. Strategic facilitation and sustained implementation enable authentic character formation transcending superficial behavioral compliance, offering culturally-grounded alternatives to conventional character education approaches.