Novita rani
Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyuluhan Pencegahan Penularan Covid-19 Di Ruang Praktek Dokter Gigi Di Kota Pekanbaru: Penyuluhan Pencegahan Penularan Covid-19 Di Ruang Praktek Dokter Gigi Di Kota Pekanbaru Oktavia Dewi; Novita rani; Erli fanora
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss2.1284

Abstract

Dentist activity is related to aerosol production. The SARS-CoV-2 virus is most commonly found in the naso-oropharynx and saliva. The production of aerosols and droplets is the cause of the spread of COVID-19 in dental practice. With the increased understanding of dentists, it is hoped that no more dentists will be infected with the covid virus. The method used in this service is the provision of material on efforts to prevent the transmission of covid-19 in the dentist's practice room in the form of video playback sent via the whats app application to each dentist in Pekanbaru. Pre-test and post-test were conducted to evaluate the dentist's level of understanding of the material provided online through the google form. The average increase in the understanding of the dentist is 12.6%. Sterilization must be carried out in the room and equipment of each patient after completion of treatment. The usual methods of sterilization are washing with soap, immersing the tool in a disinfectant solution or inserting it into a sterilizer (autoclave). During the Covid-19 pandemic, Personal Protective Equipment worn by doctors and nurses is recommended to replace every patient exchange in order to avoid transmission of viruses and bacteria from one patient to another. The practice room is also sprayed with disinfectant liquid or provides UV light after the patient's procedure is completed, to clean the air in the clinic room. It is also recommended to provide sufficient time between patients, especially if there are invasive procedures on previous patients. Abstrak Aktivitas dokter gigi berhubungan dengan produksi aerosol. Virus SARS-CoV-2 sangat banyak ditemukan di naso-orofaring dan saliva. Produksi aerosol dan droplet merupakan penyebab penyebaran COVID-19 pada praktik dokter gigi.. Target capaian pengabdian masyarakat ini memberikan pemahaman dan motivasi kepedulian dokter gigi untuk dapat mencegah penularan covid sehingga tercapai proses layanan kesehatan gigi yang aman dan optimal. Dengan peningkatan pemahaman dokter gigi maka diharapkan tidak ada lagi dokter gigi yang tertular virus covid. Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah pemberian materi upaya pencegahan penularan covid-19 di ruang praktek dokter gigi dalam bentuk pemutaran video yang dikirimkan melalui aplikasi whats app pada masing masing dokter gigi di Pekanbaru. Pre Test dan Post test dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pemahaman dokter gigi terhadap materi yang diberikan secara daring melalui google form. Rerata  peningkatan pemahaman dokter gigi yang terbesar sebesar 12,6% Sterilisasi harus dilakukan pada ruangan dan alat setiap pasien setelah selesai perawatan. Cara sterilisasi yang biasa dilakukan adalah cuci pakai sabun, merendam alat dalam larutan desinfektan atau memasukan dalam alat sterilisasi (autoclave).  Selama pandemic Covid-19, Alat Perlindungan Diri yang dikenakan oleh dokter dan para perawat dianjurkan mengganti setiap pertukaran pasien agar menghindari transmisi virus dan bakteri dari 1 pasien ke pasien lainnya. Ruangan praktek juga dilakukan penyemprotan cairan desinfektan atau memberikan Sinar UV setelah selesai tindakan pasien, untuk membersihkan udara di ruangan klinik. Serta dianjurkan memberikan jarak waktu yang cukup antar pasien terutama jika ada tindakan invasif pada pasien yang sebelumnya.
SOSIALISASI MELALUI MEDIA VIDEO TENTANG PENERAPAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) PILAR CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DALAM PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 PADA MURID SD AL AZHAR SYIFA BUDI PEKANBARU TAHUN 2021: Sosialisasi Melalui Media Video Penerapan STBM CTPS Dalam Pencegahan Penularan Covid-19 Pada Murid Sd Al Azhar Syifa Budi Pekanbaru Novita Rani; Oktavia Dewi; Mitra Mitra
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss2.1288

Abstract

Community-Based Total Sanitation (STBM) is an approach to changing sanitation hygiene behavior through triggering activities and is also an adoption of the success of total sanitation development by applying the CLTS (Community-Led Total Sanitation) model. Basically, the implementation of STBM aims to realize hygienic and sanitary community behavior independently in order to improve the health status of the community. The habit of washing hands with soap is part of a healthy lifestyle which is one of the three pillars of development in the health sector. Simple healthy behavior such as washing hands with soap is one way to increase public awareness about personal health maintenance and the importance of clean and healthy living behavior. In this case, while still in the Covid-19 condition, students have started to actively study in schools with various strict health program provisions and regulations (PROKES) that have been set by the government. Therefore, socialization through video media and prevention questions and answers regarding health procedures, especially CTPS, is very necessary to prevent the transmission of COVID-19 to Al-Azhar Syifa Budi Elementary School students, Pekanbaru. Abstrak Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan Pendekatan perubahan perilaku hygiene sanitasi melalui kegiatan pemicuan dan juga merupakan adopsi dari keberhasilan pembangunan sanitasi total dengan menerapkan model CLTS (Community-Led Total Sanitation). Pada dasarnya penyelenggaraan STBM bertujuan untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, adalah bagian dari perilaku hidup sehat yang merupakan salah satu dari tiga pilar pembangunan bidang Kesehatan. Perilaku hidup sehat yang sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemeliharaan kesehatan pribadi dan pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat. Dalam hal ini, dengan masih dalam kondisi covid-19 murid-murid sudah mulai aktif belajar di sekolah dengan berbagai ketentuan dan peraturan ketat program kesehatan (PROKES) yang telah di tetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, sosialiasi melalui media video dan tanya jawab pencegahan mengenai prokes khususnya CTPS sangat diperlukan untuk mencegah penularan covid-19 pada murid SD Al-Azhar Syifa Budi Pekanbaru.