Claim Missing Document
Check
Articles

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI VAKSIN DT PADA BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH Yuliani Putri Pratiwi; Mitra Mitra; Erna Marni
Jurnal Ners Indonesia Vol 9, No 1 (2018): SEPTEMBER 2018
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1041.371 KB) | DOI: 10.31258/jni.9.1.72-79

Abstract

Difteri dapat menyebabkan kematian karena menyerang saluran pernapasan dengan menimbulkan sesak  napas. Difteri dapat dicegah melalui pemberian imunisasi vaksin DT. Cakupan imunisasi DT di Kota Pekanbaru masih rendah yaitu 73,89%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan pemberian imunisasi vaksin difteri tetanus (DT) di Wilayah Kerja Puskesmas Lima Puluh Kota Pekanbaru. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross sectional menggunakan teknik sampling systematic random sampling dengan menyebarkan kueioner sebanyak 193 kueisioner kepada ibu yang memiliki anak kelas 1 SD, analisis data menggunakan uji ­chi-square. Proporsi imunisasi vaksin DT yaitu 79,8%, sebagian besar ibu memiliki pengetahuan baik sebanyak 63,2% dan sikap positif sebanyak 75,1%. Hasil bivariat didapatkan adanya hubungan pengetahuan dengan pemberian imunisasi vaksin DT (p value: 0,008) dan tidak terdapat hubungan sikap dengan pemberian imunisasi vaksin DT (Pvalue: 0,455). Untuk itu, kepada tenaga kesehatan disarankan memberikan penyuluhan kesehatan tentang manfaat imunisasi vaksin DT, kandungan, waktu, dan durasi pemberian vaksin DT kepada ibu yang memiliki anak usia sekolah untuk meningkatkan status kelengkapan imunisasi.
ANALYSIS OF CLINICAL RISK SURGICAL SERVICES TO SUPPORT SERVICES QUALITY AT ARIFIN ACHMAD RIAU HOSPITAL Tubagus Odih R Wahid; Dedi Affandi; Zainal Abidin; Mitra Mitra; Abdur Rahman Hamid
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) Vol 11, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta in Clollaboration with ADMMIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmmr.v11i1.11038

Abstract

Introduction: The quality of hospital services is one of the indicators. Its function as a health care provider by creating satisfaction through health services with the best quality, in its implementation will synergize with clinical risk management one of the surgical services. Purpose and Method: The purpose of research is to analyze the implementation of clinical risk management surgery in supporting the quality of hospital services, This research was conducted at Arifin Achmad Riau, with a qualitative approach to rapid assessment procedure research design through observation, in-depth interview and triangulation analysis. The number of informants as many as 8 people following the rules purposively. Results: Informed consent has been understood and filled in according to regulations, although there are sometimes unreadable and incomplete writings, but generally good with the marked lack of prosecution. Surgical Safety Checklist is good. Preoperative and postoperative diagnosis discrepancy recording and reporting sourced from the operating report sheet has been done well and understands what is meant in accordance with regulations. For the formation of the operations team is still dominated in the superior services and the implementation of consultation during operations has been well underway, although there are still constraints namely the limited availability of operating rooms and evaluation of operations team activities that have not been regularly carried out. Conclusion: Implementation of good clinical risk management implementation of surgery is proven to support the quality of service in Arifin Achmad Hospital, implementation of operations team and consultation during surgery in order to be maximized.
STANDAR KUANTITAS ANTENATAL CARE DAN SOSIAL BUDAYA DENGAN RISIKO ANEMIA PADA KEHAMILAN Mitra Mitra; Novita Yanti; Nurlisis Nurlisis; Oktavia Dewi; Hastuti Marllina
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 12 No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 12 NOMOR 1 TAHUN 2021
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/kespro.v12i1.4386

Abstract

Abstract Background: There was an increase of anemia in pregnant women and maternal death due to obstetric hemorrhage with hemoglobin (Hb) levels during pregnancy <10 gr/dl in Indragiri Hilir District, Riau Province. Objective: This study aimed to analyze the association between standard of antenatal care (ANC) and socio-cultural factors and the risk of anemia during pregnancy. Methods: A cross-sectional design was used in this study. This study included 172 pregnant women in the 2nd and 3rd trimesters from the Sungai Piring Public Health Center's working area. Data of Hb level of pregnant women was obtained from the maternal register and the MCH book. Data on the quantity of ANC, socio-cultural, adherence to iron-folic acid tablet consumption, and characteristics of pregnant women were collected through questionnaire interviews. Bivariate and multivariate analyses were conducted by using chi-square test and multiple logistic regressions respectively. Results: As many as 71.5% of pregnant women experienced anemia. Anemia in pregnant women was significantly associated with standard of ANC quantity, sociocultural status, and economic status (p<0.05). Inadequate ANC, poor socio-cultural, and low economic status increased the risk of anemia in pregnant women by 6.6 times, 11.4 times, and 3 times respectively. Conclusion: Standard of ANC quantity, socio-cultural, and economic status were dominant factors for anemia in pregnancy. Home visits or counseling through messaging applications can be carried out by health workers for pregnant mothers who do not attend ANC visits. Keywords: Anemia, antenatal care, pregnancy, socio-culture Abstrak Latar belakang: Terjadi peningkatan kasus anemia ibu hamil dan adanya kasus kematian ibu akibat perdarahan dengan kadar haemoglobin (Hb) darah saat hamil di bawah 10gr/dl di Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Tujuan: Menganalisis hubungan antara standar antenatal care (ANC) dan sosial budaya dengan risiko anemia pada kehamilan. Metode: Studi ini menggunakan desain cross sectional. Sampel studi yaitu 172 ibu hamil trimester dua dan tiga di wilayah kerja Puskesmas Sungai Piring. Data kadar hemoglobin (Hb) darah ibu hamil diperoleh dari register ibu dan Buku KIA. Data kuantitas ANC, sosial budaya, kepatuhan konsumsi tablet tambah darah, dan karakteristik ibu hamil dikumpulkan melalui wawancara kuesioner. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi square dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil: Sebanyak 71,5% ibu hamil mengalamani anemia. Kuantitas ANC, sosial budaya, dan status ekonomi berhubungan signifikan dengan anemia pada ibu hamil (p<0,05). Ibu hamil dengan kuantitas ANC tidak sesuai standar, sosial budaya tidak baik, dan status ekonomi rendah berpeluang berturut-turut sebesar 6,6 kali, 11,4 kali, dan 3 kali untuk mengalami anemia. Kesimpulan: Standar kuantitas ANC, sosial budaya, dan status ekonomi merupakan variabel yang dominan terhadap anemia pada kehamilan. Kunjungan rumah atau konseling melalui aplikasi perpesanan dapat dilakukan oleh petugas kesehatan bagi ibu yang tidak melakukan ANC. Kata kunci: Anemia, antenatal care, kehamilan, sosial budaya
Analysis of Factors that Correlated with Anemia Incidence in Pregnant Women at Working Area of the Sidomulyo Health Center Outpatient UPTD Pekanbaru City Dince Safrina; Oktavia Dewi; Nurlisis; Mitra; Ika Putri Damayanti
Britain International of Humanities and Social Sciences (BIoHS) Journal Vol 3 No 1 (2021): Britain International of Humanities and Social Sciences, February
Publisher : Britain International for Academic Research (BIAR) Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/biohs.v3i1.378

Abstract

Anemia in pregnant women is a condition of mothers with hemoglobin (Hb) less than 11gr / dl which can effect to risk of hemorrhage, stunted fetal growth (CHD), prematurity, low birth weight (LBW), and stunting and even death in pregnant women. The research aimed to analyze the factors that correlated with anemia incidence in pregnant women at working area of the Sidomulyo Health Center UPTD Outpatient Pekanbaru City. The type of research method was quantitative with cross sectional design. The population of pregnant women in the 2nd and 3rd trimesters based on secondary data from medical records for January 2019 - March 2020 were 2036 people with sample of 325 people. The sampling technique was systematic random sampling used secondary data from medical records. Data analysis ware univariate, bivariate and multivariate with regresi logistik ganda application. The results showed that 192 pregnant women with anemia (59.1%), the variables related with significantly to anemia in pregnant women at working area of the Sidomulyo Health Center UPTD Outpatient Pekanbaru City with nutrition status (POR = 40.647, parity (POR = 3.473), mother’s age (POR = 1,993). That can be concluded the dominant variable related to anemia in pregnant women at working area of the Sidomulyo Health Center UPTD Outpatient Pekanbaru City was nutrition status (POR = 40,647). It is recommended to Sidomulyo Health Center UPTD Outpatient to increase the implementation of service standard program the ANC 10 T, when the Covid pandemic nowadays increasing online promotion and prevention by using available technology.
Penyuluhan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebagai Support Program Kesehatan Lingkungan pada Masa Pandemi COVID-19 Herniwanti Herniwanti; Oktavia Dewi; Novita Rani; Jasrida Yunita; Endang Purnawati Rahayu; Mitra Mitra; Kiswanto Kiswanto; Budi Hartono
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 2 (2021): April, Pages 161-458
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i2.295

Abstract

STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yang terdiri dari 5 pilar kegiatan: Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan), Mencuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir, Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAM-RT), Pengelolaan Sampah Rumah Tangga serta Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga. Kota Pekanbaru adalah ibu kota Provinsi Riau yang sebagian wilayahnya berada di tepian sungai Siak yaitu Kecamatan Rumbai Pesisir yang memerlukan perhatian untuk program kesehatan lingkungan dengan STBM. Tujuan dari kegiatan ini untuk dapat mengevaluasi dan mendukung program STBM berkelanjutan kepada Kader STMB di Lingkungan Puskesmas Rumbai Pesisir. Metode kegiatan yaitu sosialiasasi dan pemicuan kepada 34 kader STBM dari 4 kelurahan bekerja sama dengan  Puskesmas serta Dinas Kecamatan pada bulan Februari 2021. Hasil sosialiasi dan diskusi dengan kader disimpulkan umumnya permasalahannya adalah pengelolaan sampah dan pengelolaan air limbah rumah tangga yaitu pilar nomor 4 dan 5 pada STBM. Buang sampah sembarangan oleh masyarakat serta pengambilan sampah di TPS oleh pihak ketiga sering tidak tepat waktu dan menumpuk berhari-hari sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan serta limbah rumah tangga yang belum dikelola secara baik. Kader STBM, Kecamatan dan Puskesmas memerlukan dukungan akademis agar program ini di evaluasi secara berkala melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan ini diharapkan berkelanjutan untuk mencegah penularan penyakit serta menjaga kebersihan lingkungan di masa Covid-19.
Pemberian Makanan Tambahan pada Ibu Hamil KEK di Puskesmas Karya Wanita Pekanbaru Mita Puspitasari; Mitra Mitra; Tin Gustina; Novita Ranyin; Zulfayeni Zulfayeni
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 7 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/jkm.v7i2.325

Abstract

Chronic Energy Deficiency in pregnant women is a condition of pregnant women due to an imbalance in the intake of energy and protein nutrients, so that the substances the body needs are not fulfilled. Incident chronic energy deficiency in pregnant women have a risk of abortion, bleeding, prolonged labor, infection, low birth weight baby, birth defects, and causes of death indirectly. An attemt to resolve the incidence of malnutrition in pregnant women in chronic energy deficiency with supplementary food. Type of qualitative research. Research informants were pregnant women chronic energy deficiency, nutrition staff, midwives, health promotion officers, and cadres. Research results are the knowledge of pregnant women in chronic energy deficiency about supplementary feeding is stil lacking, the attitudes of pregnant women in chronic energy deficiency and their husband’s support about supplementary feeding are already good, compliance of pregnant women in chronic energy deficiency is still lacking, acceptance of pregnant women in chronic energy deficiency about supplementary feeding is stil lacking, delivery of information when counseling needs to be improved by using the contemporary method, distribution of supplementary feeding for Puskesmas officers in collaboration with cadres. Advice doing technical guidance to health workers about supplementary feeding, health workers increase again in providing information related to supplementary feeding, provide information using digital media such as video, made a special trick of setting an alarm as a reminder to consume supplementary feeding, make derivate technical guidelines from the ministry of helath according to conditions in the field.
Surveilens Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mitra Mitra; Tin Gustina; Said Mardani; Matwimiyadi Matwimiyadi; Agus Alamsyah; Muhammadiyah Muhammadiyah
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 1 No 2 (2011): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.183 KB) | DOI: 10.25311/keskom.Vol1.Iss2.15

Abstract

Indonesia sedang mengalami transisi epidemiologi dibuktikan dengan terjadinya peningkatan angka kematian akibat penyakit non infeksi. Salah satu penyakit non infeksi yang saat ini cenderung menunjukkan peningkatan angka kesakitan yang cukup tinggi adalah Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (PJPD). Langkah awal untuk pengendalian dan pencegahan adalah melaksanakan Program Surveilens PJPD melalui deteksi dini. Surveilens aktif di lakukan di Kabupaten Kampar. Hasil Surveilans PPJPD dari faktor risiko adalah obesitas umum 11,2%, obesitas sentral 41,4%, hiperkolesterol 65,4%, Diabetes Melitus 5,6%, dan kelainan jantung 46,2%. Prevalensi faktor risiko dan gaya hidup adalah kebiasaan merokok 24,3%, kebiasaan mengkonsumsi alkohol 11,9%, kebiasaan mengkonsumsi asin 41,2%, kebiasaan mengkonsumsi lemak tinggi 72,5%, kurang mengkonsumsi sayur dan buah 53,3%, kurang aktivitas 59,3%, dan stress tinggi 35%. Untuk itu perlu dilakukan survei deteksi dini secara berkala dan berkesinambungan, mengintensifkan penyuluhan kesehatan dan melibatkan peran serta aktif masyarakat.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lansia Nurvi Susanti; Mitra Mitra
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 1 No 3 (2011): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.383 KB) | DOI: 10.25311/keskom.Vol1.Iss3.20

Abstract

Laporan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2011 menunjukkan bahwa dari 19 Puskesmas yang ada di Pekanbaru, jumlah lansia terbanyak berada di wilayah kerja Puskesmas Garuda Pekanbaru (7360 orang), sedangkan jumlah kunjungan lansia (cakupan) hanya 14% dari total lansia yang ada. Cakupan ini masih jauh dari target yang diharapkan yaitu 70%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanaan posyandu lansia. Desain penelitian adalah cross sectional study dengan sampel sebanyak 199 orang lansia. Cara pengambilan sampel adalah Systematic Random Sampling. Analisis bivariat menggunakan uji chi square, dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel yang berhubungan signifikan dengan pemanfaatan pelayanaan posyandu lansia adalah sikap (POR: 6,08 95%CI:1,57-23,51), jarak (POR:0,26 95%CI:0,12-0,56), kader (POR:5,06 95%CI: 2,36-10,86), dan pendidikan (POR:2,52 95%CI:1,24-5,14). Variabel dukungan keluarga merupakan variabel konfounding (POR:2,00 95%CI:0,87-4,59). Disarankan pada instansi terkait perlunya dilakukan upaya untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan posyandu lansia melalui promosi dan penyuluhan tentang pemanfaatan posyandu lansia serta meningkatkan pelayanan di posyandu sehingga lansia termotivasi untuk mengunjungi posyandu lansia.
Pengaruh Perilaku Masyarakat dan Kondisi Lingkungan Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue Jasrida Yunita; Mitra Mitra; Herlina Susmaneli
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 1 No 4 (2012): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.278 KB) | DOI: 10.25311/keskom.Vol1.Iss4.28

Abstract

Data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menunjukkan bahwa jumlah kasus DBD meningkat dua kali lipat dibandingkan Tahun 2010. Tiga kasus DBD tertinggi di Kota Pekanbaru, salah satunya berada pada kecamatan Tampan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh perilaku masyarakat dan kondisi lingkungan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue. Metode penelitian dengan desain Kasus Kontrol yang dilaksanakan pada bulan September-Desember 2011 di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru. Jumlah sampel 224 terdiri dari 56 kasus dan 168 kontrol. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data untuk bivariat dengan uji Chi-Square dan multivariat dengan uji Regresi Logistik Ganda. Hasil penelitian menunjukkan untuk faktor Perilaku Masyarakat yang dominan berhubungan dengan kejadian DBD adalah variabel Kebiasaan menggantung pakaian, OR= 6,29 (95% CI: 3,09-12,81) dan faktor Kondisi lingkungan yang dominan berhubungan dengan kejadian DBD adalah variabel Keberadaan jentik pada tempat penampungan air, OR=6,35 (CI95%=2,66-15,12). Diharapkan pihak Puskesmas lebih mengintensifkan kegiatan pemeriksaan jentik berkala, masyarakat untuk lebih memperhatikan kegiatan 3M plus dan pelaksanaan PSN–DBD secara mandiri dan teratur serta memperhatikan perilaku menggantung pakaian.
Permasalahan Anak Pendek (Stunting) dan Intervensi untuk Mencegah Terjadinya Stunting (Suatu Kajian Kepustakaan) Mitra Mitra
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 2 No 6 (2015): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.809 KB) | DOI: 10.25311/keskom.Vol2.Iss6.85

Abstract

Stunting is the nutritional problems in the world, especially occurred indeveloping and poor countries. Stuntingcan increase the risk of morbidity and mortality, and suboptimal brain development so that delayed motor development and mental retardation. Stuntingis a form ofgrowth failuredue tothe accumulation of nutrientin sufficiency from the beginning of pregnancy until 24 months old. This situation is exacerbated by inadequate catchup growth. In Indonesia, based of Basic Health Research,there was an increase o f36.8% stunted children in 2010 to37.2% in 2013. Over the past 20 years,handling the problem of stunting is very slow. Globally, the percentage of children who were stunteddec lined by only 0.6 percent per year since 1990. WHO proposed a global target reduction in the incidence of stunting in children under five years old by 40% in 2025, but it was predictedonly1536 countries that meetthose targets. The purpose of this article was examined the incidence of stunting reduction and interventions of the policy. Focus on movement to improve nutrition to target the first 1,000 days of life, in the global order it was called Scaling Up Nutrition (SUN) and in Indonesia called the National Movement for Nutrition Improvementin 1000 First Day of Life. The intervention consisted of specific interventions (short-term) and sensitive intervention (long-term).
Co-Authors Abdur Rahman Hamid Afni Handayani Agus Alamsyah Ahmad Hanafi Ahmad Satria Efendi Aldiga R. Abidin Aldiga Rienarti Abidin Aldiga Rienarti Abidin Arman Arman Arnawilis Arnawilis Ary Setyaningsih Buchari Lapau Budi Hartono Budi Hartono chaliza bebby ewys Christine Vita Gloria Purba Christine Vita Gloria Purba Danil Sahputra Dedi Afandi Dedi Affandi Devis, Yesica Dhea Adellina Riyadi Dhea Adellina Riyadi Dince Safrina Erna Marni Ernawati Ernawati Ervira Dwiaprini As Syifa Fitri Ariani Hafiko Andresni Hastuti Marllina Hendri heriyadi heriyadi Herlina Susmaneli Herniwanti Herniwanti Hery Widijanto Heryudarini Harahap Hetty Ismainar Igha Viorela Br Karo Sekali Ika Putri Damayanti Ikhtiyaruddin Ilhamdsyah Harahap Indah Setia Ningsih Indah Indah Zuriati Ramadhani Intan Sari Irwan Muryanto Jasrida Yunita Juli Selvi juli selvi yanti Kamali Zaman Kamali Zaman Karjoso, Tri Krianto Kiswanto Kiswanto Kiswanto Kiswanto Komala Sari Leonita, Emy Lita Liza Srikusuma Devi Maimun, Nur MARINI ARIESTA Marlina, Hastuti Matwimiyadi Matwimiyadi Maya Zulya Melda Syafitri Meriwati Mahyudin Merry Syafitri Mishbahuddin Mishbahuddin Mita Puspitasari Muhammad Ade Setiawan Muhammadiyah Muhammadiyah Novita Rani Novita rani Novita Yanti Novita Yanti Nurhapipa Nurlisis Nurlisis Nurlisis, Nurlisis Nurvi Susanti Nurwahidah Nurwahidah Nyimas Elsa Octa Aditia Oktavia Dewi Oktavia Dewi Priwahyuni, Yuyun Priwahyuni Rahayu, Endang Purnawati Rahma Putry Rahmalisa, Uci Rani Khairunisa Rany, Novita Reka Familia Renaldi, Reno Reno Renaldi Riri Maharani Rotua Novita Sinaga Rustam, Musfardi Said Mardani Salmiyenti yenti Siti Handam Dewi Siti Rukijah* Sri Desfita, Sri Suci Fanesa Febrilia Surya Mulya Fadli Syamsul Bahri Rivai TB Odih Rhomdani Wahid Tien Mastina Tin Gustina Tin Gustina Tin Gustina Tri Krianto Karjoso Tri Putri Putri Tursini Tursini Yessi Harnani Yuanita Ayu Anugrahini Yuliani Putri Pratiwi Yunita, Jasrida Yuyun Priwahyuni Zahtamal Zahtamal Zainal Abidin Zainal Abidin Zulfan Saam Zulfan Sa’am Zulfayeni Zulfayeni