This Author published in this journals
All Journal Sosio Dialektika
Asyipha Damayanti Listia
Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Wahid Hasyim

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kebijakan Amerika Serikat Dalam Menghadapi Pelanggaran Sanksi Internasional Korea Utara Tahun 2021 Asyipha Damayanti Listia; Anna Yulia Hartati; Andi Purwono; Ismiyatun Ismiyatun
SOSIO DIALEKTIKA Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : LP2M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/sd.v7i1.6703

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan faktor pendorong Amerika Serikat melakukan kerjasama Trilateral dengan Jepang dan Korea Selatan terhadap pelanggaran Sanksi Internasional Korea Utara tahun 2021. Pengembangan sejata nuklir dan rudal balistik yang dilakukan Korea Utara sepanjang tahun 2020 membuat Amerika Serikat mendorong Kerjasama diplomasi Trilateral bersama dua negara sekutunya  di Asia Timur yaitu Jepang dan Korea Selatan. Hubungan Amerika Serikat dengan Jepang dan Korea Selatan terjalin karena ketiga negara tersebut mempunyai latar belakang sejarah yang saling berkaitan. Jepang merupakan negara yang kalah dalam Perang Dunia II melawan Amerika Serikat dan sekutunya, serta Amerika Serikat merupakan negara yang sangat berpengaruh terhadap terbaginya semenanjung korea menjadi dua negara serta bepengaruh dalam pembentukan negara Korea Selatan. Tindakan self defense yang diklaim korea utara meningkatkan kembali ketegangan di Kawasan asia timur dan mengancam Amerika Serikat sebagai negara hegemoni. Teori yang digunakan penulis adalah teori rational choice yang menyatakan bahwa aktor negara melakukan suatu Tindakan didasarkan atas cost and benefit. Metode penelitian yang dipakai adalah kualitatif dengan studi literatur.  Temuan dalam penelitian ini adalah Amerika Serikat menghentikan pengembangan program nuklir Korea Utara, Pilihan Kebijakan : Sanksi Ekonomi dan Langkah Militer, , Pemasangan sistem pertahanan rudal atau Terminal High-Altitude Defense System (THAAD) dan melakukan Diplomasi Trilateral Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan