Rahmat Ardi Nur Rifa Da'i
Universitas Darussalam Gontor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONSEP IHSAN KEPADA LINGKUNGAN (SUATU KAJIAN AWAL DALAM UPAYA MEWUJUDKAN GREEN ENVIRONMENT) Alvin Qodri Lazuady; Rahmat Ardi Nur Rifa Da'i; Arsy Sekar Kemuning
Jurnal Keislaman Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Keislaman
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Taruna Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54298/jk.v5i2.3452

Abstract

The main purpose of human creation is to worship Allah. However, in the implementation of life on this earth, humans have a mandate from God, namely to become the khalifah fi al-ardh who looks after everything on earth, including the environment. In this paper, the author uses the concept of ihsan as the basis for loving the surrounding environment. This study uses qualitative research with data collection from the library (library research), the writing technique is descriptive and analytical methods. The results of this research are as follows, ihsan to the environment is very much needed now, because of the amount of damage on earth. Steps that show kindness to the earth include not doing damage, not polluting river-sea water, maintaining cleanliness, always paying attention to ethics in the environment, maintaining personal hygiene, and doing reforestation by planting crops to create a green environment. Of all the steps described are contained in the Qur'an and al-Hadith. Tujuan utama manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah. Namun dalam pelaksanaan kehidupan di bumi ini, manusia mempunyai amanat dari Allah yaitu menjadi khalifah fi al-ardh menjaga seluruh yang ada di bumi termasuk di dalamnya lingkungan hidup. Dalam makalah ini, penulis menggunakan konsep ihsan sebagai dasar mencintai lingkungan sekitar. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan datanya dari kepustakaan (library research), teknik penulisannya dengan metode deskriptif dan análisis. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut, ihsan kepada lingkungan hal yang sangat dibutuhkan sekarang, karena banyaknya kerusakan di bumi. Langkah-langkah yang menunjukkan keihsanan kepada bumi diantaranya adalah tidak berbuat kerusakan, tidak mencemari air sungai-laut, menjaga kebersihan, memperhatikan selalu etika-estetika dalam lingkungan, menjaga kebersihan diri, dan melakukan reboisasi dengan bercocok tanam untuk mewujudkan green environment. Dari semua langkah yang dijabarkan termaktub dalam al-Qur’an dan al-Hadits.
Konsep Bahagia Perspektif Martin Seligman dan Al-Attas (Kajian Dimensi Psikologi dalam Pandangan Barat dan Islam) Jarman Arroisi; Agus Mulyana; Rahmat Ardi Nur Rifa Da'i
Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v9i2.434

Abstract

Kebahagiaan menjadi harapan setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan masih menjadi tema yang menarik dalam banyak diskusi dimanapun bahkan diantara para ilmuwan sekalipun hingga kini. Diantara ilmuwan yang memiliki perhatian tinggi terhadap kebahagiaan adalah Martin Seligman dan al-Attas. Seligman sebagai penggagas psikologi positif dengan fokus pada term positif dalam setiap aktifitas kehidupan untuk mencapai kebahagiaan, sementara al-Attas memfokuskan pada makna bahagia sebagai salah satu inti dari teorinya. Martin Seligman mewakili cara pandang Barat dan al-Attas sebagai cara pandang Islam. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap sisi persamaan dan perbedaan pandangan keduanya tentang makna kebahagiaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi komparatif. Sebagai hasilnya, peneliti menyimpulkan bahwa kebahagiaan dalam pandangan Seligman terbatas dalam ruang lingkup kehidupan duniawi, sedangkan dalam pandangan al-Attas yang sesuai dengan pandangan para ulama terdahulu, bahwa puncak kebahagiaan adalah bertemu dengan Tuhan, Alloh swt. (ma’rifatu Alloh). Katakunci: kebahagiaan, psikologi positif, Martin Seligman, Syed Naquib al-Attas.