Agus Mulyana
Universitas Darussalam Gontor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI KOMPARASI ANTARA KONSEP KEBAHAGIAAN AFEKTIF DALAM PANDANGAN PSIKOLOGI BARAT MODERN DAN KONSEP MUḤĀSABAH IMAM AL-MUHĀSIBĪ Cep Gilang Fikri Ash-Shufi; Agus Mulyana
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v7i1.8076

Abstract

Para Psikolog Barat Modern mengonsepsikan kebahagiaan sebagai evaluasi afektif, yaitu evaluasi individu terhadap kejadian-kejadian dalam hidup yang meliputi emosi yang menyenangkan dan emosi yang tidak menyenangkan. Sementara Imam Al-Muḥāsibī menyebut bahwa kebahagiaan seseorang terletak pada keimanannya. Untuk menjaga kebahagiaan beliau menganjurkan untuk senantiasa menghisab diri. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan konsep kebahagiaan afektif dalam pandangan psikolog modern, lalu ditinjau dari segi konsep muḥāsabah Imam al-Muḥāsibi yang memiliki relevansinya dengan kebahagiaan. Hasilnya bahwa kebahagiaan yang menggunakan standar empiris dan bersifat materialistik semata merupakan kebahagiaan semu dan berujung dengan problem kemanusiaan seperti stress dan bunuh diri. Sementara kebahagiaan yang diusahakan dengan menjaga keimanan melahirkan pribadi yang tenang, tentram dan menyambungkan kebahagiaan di dunia dengan akhirat.
Konsep Bahagia Perspektif Martin Seligman dan Al-Attas (Kajian Dimensi Psikologi dalam Pandangan Barat dan Islam) Jarman Arroisi; Agus Mulyana; Rahmat Ardi Nur Rifa Da'i
Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v9i2.434

Abstract

Kebahagiaan menjadi harapan setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan masih menjadi tema yang menarik dalam banyak diskusi dimanapun bahkan diantara para ilmuwan sekalipun hingga kini. Diantara ilmuwan yang memiliki perhatian tinggi terhadap kebahagiaan adalah Martin Seligman dan al-Attas. Seligman sebagai penggagas psikologi positif dengan fokus pada term positif dalam setiap aktifitas kehidupan untuk mencapai kebahagiaan, sementara al-Attas memfokuskan pada makna bahagia sebagai salah satu inti dari teorinya. Martin Seligman mewakili cara pandang Barat dan al-Attas sebagai cara pandang Islam. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap sisi persamaan dan perbedaan pandangan keduanya tentang makna kebahagiaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi komparatif. Sebagai hasilnya, peneliti menyimpulkan bahwa kebahagiaan dalam pandangan Seligman terbatas dalam ruang lingkup kehidupan duniawi, sedangkan dalam pandangan al-Attas yang sesuai dengan pandangan para ulama terdahulu, bahwa puncak kebahagiaan adalah bertemu dengan Tuhan, Alloh swt. (ma’rifatu Alloh). Katakunci: kebahagiaan, psikologi positif, Martin Seligman, Syed Naquib al-Attas.