Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Farmasi

HEPATOTOKSISITAS PADA PENGOBATAN TUBERKULOSIS DI RSUD TANGERANG – INDONESIA Vitarani Dwi Ananda Ningrum; Arnia Megasari,; Suci Hanifah
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 7 No. 1 (2010)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reaksi obat yang tidak dikehendaki atau yang dikenal dengan ADR (Adverse Drug Reaction) merupakan respon pasien terhadap obat yang berbahaya dan tidak diharapkan yang terjadi pada penggunaan obat dengan dosis normal untuk tujuan profilaksis, diagnosis, terapi suatu penyakit, maupun modifikasi fungsi fisiologis. Obat yang telah diketahui dapat menimbulkan hepatotoksisitas atau kerusakan fungsi hepar adalah golongan antimikobakteri yang digunakan dalam pengobatan tuberkulosis (TB) paru. Pasien tuberkulosis harus menggunakan obat secara teratur sampai periode pengobatan selesai. Penggunaan OAT (Obat Antituberkulosis) secara terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama dapat menimbulkan ADR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian hepatotoksisitas pada pasien tuberkulosis paru serta faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hepatotoksisitas. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan studi cross sectional. Pasien yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah pasien yang mendapatkan regimen terapi antituberkulosis di RSUD Tangerang pada periode 2006 - Februari 2009. Penilaian kejadian hepatotoksisitas berdasarkan adanya peningkatan kadar AST/ALT serum. Hasil penelitian dari 55 pasien menunjukkan bahwa kejadian hepatotoksik sebesar 38,2%. Hasil uji statistik menggunakan analisis Regresi Binary Logistik dengan taraf kepercayaan 95% menunjukkan jenis kelamin laki-laki dan penggunaan obat hepatotoksis lain memiliki pengaruh terhadap kejadian hepatotoksik. Selain itu terdapat faktor yang dapat mengurangi kejadian hepatotoksik diantaranya penghentian obat, penggantian obat, dan pemberian curcumin. 
KESESUAIAN PEMILIHAN OBAT PADA PASIEN SIROSIS HEPATIK Vitarani Dwi Ananda Ningrum; Laili Fitriyani
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 8 No. 2 (2011)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sirosis hati adalah penyakit menahun yang mengenai seluruh organ hati, ditandai dengan pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Penyakit ini bersifat irreversible sehingga terapi yang digunakan adalah terapi simptomatis dan pengatasan komplikasi yang terjadi. Pemilihan obat yang tepat menjadi salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam penatalaksanaan terapi pada pasien sirosis hepatik. Pemilihan obat yang tidak tepat dapat mengakibatkan kerusakan hati yang lebih parah. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil terapi serta kesesuaian pemilihan obat yang digunakan. Pengambilan data dilakukan secara cross sectional terhadap data sekunder berupa data rekam medik pasien yang menjalani rawat inap dengan diagnosa primer maupun sekunder sirosis hepatik. Penilaian kesesuaian pemilihan obat berdasarkan referensi yang sesuai. Tujuh puluh delapan dari 155 pasien memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan terapi obat yang digunakan terdiri dari terapi obat untuk penyakit komplikasi dan terapi obat untuk penyakit penyerta. Penyakit komplikasi yang terbanyak adalah varises esophagus dengan terapi obat terbanyak yaitu vitamin K (83,33 %). Penyakit penyerta terbanyak adalah stress ulkus dengan terapi obat terbanyak yaitu sukralfat (43,59 %). Sebanyak 21 pasien (26,92 %) mendapatkan jenis obat yang tidak sesuai. Kategori jenis obat yang tidak sesuai meliputi 25,64 % obat yang bersifat hepatotoksik, 1,28 % obat bersifat sedatif dan mempresipitasi ensefalopati hepatik. Kata kunci: kesesuaian pemilihan obat, rawat inap, sirosis hepatik