Ade Yahya Nasution, Ade Yahya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Ekstrak Propolis terhadap Kadar SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar dengan Diet Tinggi Lemak Nasution, Ade Yahya; Adi, Prasetyo; Santosa, Putu Adi
Majalah Kesehatan FKUB Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.38 KB)

Abstract

Propolis merupakan substansi bersifat resin yang dikumpulkan oleh lebah Apis mellifera dari pucuk daun pada berbagai jenis tanaman yang berbeda. Salah satu manfaat propolis yang belum banyak digali adalah sebagai antihiperlipidemia. Propolis mengandung beberapa bahan aktif seperti flavonoid dan quercetin yang diduga dapat mencegah perlemakan hati, sehingga kadar SGOT dan SGPT dalam darah menurun. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak propolis dengan dosis bertingkat terhadap kadar SGOT dan SGPT serum pada tikus hiperlipidemia. Penelitian ini menggunakan studi true experimental yang dilakukan pada 25 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Kelompok 1 adalah tikus diberi diet normal selama 59 hari. Kelompok 2 adalah tikus diberi diet tinggi lemak saja selama 59 hari. Kelompok 3 sampai 5 diberi diet tinggi lemak dan diberi ekstrak propolis dengan dosis berbeda (15 mg/kgBB, 30 mg/kgBB, 45 mg/kgBB) secara per oral setiap hari sekali selama 59 hari. Parameter yang diukur adalah kadar SGOT dan SGPT. Analisis data menggunakan metode one way ANOVA menunjukkan bahwa pemberian ekstrak propolis dengan berbagai dosis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan kadar SGOT, namun berbeda dengan kadar SGPT yang menurun secara signifikan. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak propolis berpengaruh dalam penurunan kadar SGOT dan SGPT pada dosis 45 mg/kgBB pada tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar dengan diet tinggi lemak. Kata kunci: Diet tinggi lemak, Ekstrak propolis, Kadar SGOT dan SGPT.
A literature review of current surgical treatment for congenital pseudoarthrosis of the tibia Sananta, Panji -; Nasution, Ade Yahya; Fuzianingsih, Eka Noviya
Qanun Medika - Jurnal Kedokteran FK UMSurabaya Vol 8 No 02 (2024): Qanun Medika Vol 08 No 02 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jqm.v8i02.19066

Abstract

Congenital pseudarthrosis of the tibia (CPT) is an infrequently observed condition. However, it is considered to be one of the most complex ailments in the field of pediatric orthopedics. In cases where a tibial fracture is absent, the conventional treatment approach involves using bracing as a preventive measure against fractures. Various surgical modalities have been proposed for the management of CPT, including intramedullary (IM) rod fixation, external fixators, on-lay grafts, cancellous grafts, periosteal grafts, Paley cross-union, amputation, vascularized fibula grafts, and induced membrane techniques. These modalities can be used in different combinations and permutations. The need for repetitive surgical interventions due to unsuccessful therapeutic outcomes or modifications in secondary treatments can significantly disrupt the childhood experience, resulting in prolonged and recurrent functional limitations. In certain instances, amputation may be required as a primary or secondary treatment modality. This literature review will clarify the current surgical interventions for CPT disease based on a summary of research data. The surgery the patient receives significantly impacts their general health and capacity to heal.