Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PKM OLAHAN DAUN KELOR DALAM UPAYA PENINGKATAN AIR SUSU IBU DI DESA SALO Afiah Afiah; Syafriani Syafriani; Nia Aprila
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.9399

Abstract

Tumbuhan kelor (Moringa Oleifera Lam) sudah dikenal selama berabad-abad sebagai tanaman multiguna, padat nutrisi dan berkhasiat sebagai obat. Namun pengembangannya menjadi makanan fungsional belum banyak dilakukan. Masyarakat kampar hanya memanfaatkan tumbuhan ini sebagai makanan ternak seperti kambing sehingga perlu ada riset berupa inovasi teknologi yang membuat tumbuhan ini layak untuk dipromosikan manfaat dan khasiatnya. Salah satu cara terbaik yang paling mudah dan praktis untuk mengambil manfaat dan khasiat kelor bagi kesehatan adalah membuat produk makanan daun kelor. Penelitian ini bertujuan mengembangkan daun kelor sebagai sumber bahan baku yang diformulasikan menjadi minuman herbal yang mempunyai aktivitas antioksidan. Penelitian ini perlu dikembangkan mengingat ketersediaan bahan (simplisia) dari tumbuhan ini sangat mudah didapatkan di daerah Kampar dan teknologi untuk menghasilkan produk sangat mudah diterapkan. Mie daun kelor akan dibuat sebagai produk olahan yang dapat disajikan secara cepat dan instan. Pengujian terhadap produk mie herbal daun kelor yang akan dilakukan meliputi pengujian fitokimia, aktivitas antioksidan, pengujian hedonik untuk tingkat kesukaan produk. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas, menanamkan jiwa berwirausaha, melatih mental dan mengajarkan untuk bekerja keras dan bertanggung jawab. Selain itu, tujuan lainnya yaitu untuk mengurangi limbah yang dihasilkan dengan mengolahnya menjadi mie kelor dan brounis kelor. Ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu (1) Keterbatasan modal. (2) Rendahnya motivasi untuk wirausaha dengan bahan pokok kelor. (3) Tidak adanya keanekaragaman produk olahan kelor. (4) Tidak adanya kemasan dan pemasaran kelor.
PKM PENINGKATAN PRODUKSI OLAHAN KANGKUNG SEBAGAI JAJANAN SEHAT DI KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR Syafriani Syafriani; Afiah Afiah; Nia Aprila
COVIT (Community Service of Health) Vol. 2 No. 2 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/covit.v2i2.9522

Abstract

Kangkung land (Ipomea reptans Poir) is one of the horticultural plants that are very popular with the people of Indonesia because of its savory taste. This plant belongs to the group of seasonal crops and is short-lived and does not require large areas to cultivate it so that it is possible to cultivate it in cities where land is generally limited. In addition to the savory taste, the nutrients contained in kale vegetables are quite high. Kale production in Indonesia can reach 10?646.00 tons in 2021 (BPS 2021). The marketing opportunities for land kale are getting wider to supermarkets with the entry of kale vegetables to supermarkets will increase the selling price of this vegetable (Taufik, 2012). This water spinach plant (Ipomoea reptans) is only sold in the market and processed into vegetables, even though there are many processed products that can be used as healthy snacks from this kale raw material. Kangkung is one of the most popular vegetables in Indonesia. This plant comes from the tropics, especially Africa and Asia. Kangkung contains nutrients such as protein, fat, carbohydrates, calcium, phosphorus, iron, sodium, potassium, vitamin A, vitamin B, and vitamin C. (Priyowidodo, 2012). The purpose of this activity is to explore innovative ideas, increase creativity, instill an entrepreneurial spirit, train mentally and teach to work hard and be responsible. In addition, another goal is to reduce the waste generated by processing it into kale chips, kale sticks, and kale nuggets. There are several obstacles faced, namely (1) Limited capital. (2) Low motivation for entrepreneurs with kale as the main ingredient. (3) There is no diversity of processed kale products. (4) The absence of packaging and marketing of kale. Keywords:steak, nuggets, kangkong chips