Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

REPRESENTASI KEKUASAAN DALAM TINDAKTUTUR DIREKTIF DI GELAR WICARA MATA NAJWA “COBA-COBA TATAP MUKA”: REPRESENTATION OF POWER IN DIRECTIVE ACTIONS IN THE HEAD OF MATA NAJWA OF TALK "COBA-COBA TATAP MUKA" Sari Muliani Helda; Mohammad Fatah Yasin; Faradina Faradina
JURNAL LOCANA Vol. 5 No. 2 (2022): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jl.v5i2.104

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi kekuasaan dalam tindak tutur direktif pada gelar wicara Mata Najwa “Coba-Coba Tatap Muka” . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan sumber data berdasarkan tuturan pembicara. Data penelitian berupa kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf yang memuat informasi representasi kekuasaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah simak catat. Teknik analisis data yang digunakan ialah analisis percakapan yang mengkaji tata urutan pembicaraan, sikap, dan keinginan yang dimiliki. Data tersebut dikelompokkan menjadi tindak tutur direktif. Kemudian, data dianalisis aspek kekuasaannya yaitu reward power, coersive power, legitimate power, expert power, dan referent power. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pembawa acara memiliki kekuasaan yang berhubungan dengan reward power; 2) tidak ditemukan aspek kekuasaan berupa coersive power; 3) pembawa acara sering melakukan legitimate power; 4) beberapa narasumber memiliki expert power; 5) salah satu narasumber yaitu Gubernur Jawa Tengah diyakini memiliki referent power. This study aims to describe the representation of power in the directive speech act in the speech title of Mata Najwa "Coba-Coba Tatap Muka". The approach used in this study is a descriptive qualitative approach with data sources based on the speaker's speech. Research data in the form of words, phrases, clauses, sentences, and paragraphs that contain information on representation of power. The data collection technique used is note-taking. The data analysis technique used is conversational analysis which examines the order of speech, attitudes, and desires possessed. The data are grouped into directive speech acts. Then, the data were analyzed for aspects of power, namely reward power, coercive power, legitimate power, expert power, and referent power. The results showed that: 1) the presenter had power related to reward power; 2) there is no aspect of power in the form of coercive power; 3) presenters often exercise legitimate power; 4) several resource persons have expert power; 5) one of the speakers, namely the Governor of Central Java, is believed to have referent power.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PEMBELAJARAN MENYIMAK BERITA KELAS VIII-B SMPN 10 BANJARMASIN: IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES USING AUDIO VISUAL MEDIA LEARNING TO LISTEN TO NEWS CLASS VIII-B SMPN 10 BANJARMASIN Nabilla; Muhammad Rafiek; Mohammad Fatah Yasin
LOCANA Vol. 7 No. 1 (2024): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v7i1.198

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menyimak berita dan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan media audio visual pada pembelajaran menyimak berita siswa kelas VIII-B SMP Negeri 10 Banjarmasin. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas, dengan empat tahap pelaksanaan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian dilakukan dengan teknik observasi dan tes/ujian. Data yang terkumpul berupa lembar observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, kemampuan menyimak dan hasil belajar siswa. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan rumus persentase dan hasil belajar siswa minimal mencapai nilai 75 dengan nilai persentase 75%-100% siswa yang tuntas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menyimak berita menggunakan media audio visual terlaksana dengan baik. Pada siklus I hasil belajar siswa memperoleh hasil 72,27% siswa yang mendapatkan nilai tuntas. Siklus II hasil belajar siswa memperoleh hasil 88,00% siswa yang mendapatkan nilai tuntas. Sehingga, peningkatan hasil belajar siswa menggunakan media audio visual berhasil mencapai indikator keberhasilan. Kata kunci: peningkatan, hasil belajar, dan media audio visual The study is intended to describe the practice of listening to the news and describe the increased results of students' learning using visual audio media on the VIII-B Junior High School 10 Banjarmasin. The study is conducted using class action research methods, with the four stages of execution of planning, action, observation and reflection. Research is done with observation techniques and tests. The data collected is a teacher activity observation sheet, a student activity, the ability to pay attention and the student's learning results. The data collected is analyzed using the percentage formula and students' learning achieves a minimum of 75 with a 75%-100% student completed. Studies indicate that the practice of listening to the news using visual media is well accomplished. On the I cycle the results of student study earn 72.27% of the students who get the grade. The class ii cycle results from student study results from 88.00% of students who get a complete score. Thus, the increased results of students' learning using audio visual media have succeeded in reaching success indicators. Keyword: improvement, learning outcomes, and audio visual media
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA INTERAKSI PESERTA DIDIK MAN 2 TAPIN : CODE SWITCHING AND CODE MIXING IN THE INTERACTION OF STUDENTS OF MAN 2 TAPIN Rega Praditya Muhammad Noor Asruri; Mohammad Fatah Yasin; Rusma Noortyani
LOCANA Vol. 7 No. 1 (2024): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v7i1.199

Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk menjabarkan bentuk, faktor pemicu, dan manfaat terciptanya alih kode dan campur kode pada interaksi antara peserta didik dengan peserta didik maupun peserta didik dengan tenaga pendidik di MAN 2 Tapin. Penelitian ini mengaplikasikan deskriptif-kualitatif sebagai model pendekatannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alih kode dan campur kode sering tercipta dalam interaksi antar peserta didik maupun peserta didik dengan tenaga pendidik di MAN 2 Tapin. Alih kode mempunyai bentuk berupa pergantian unsur kalimat. Adapun campur kode memiliki bentuk berupa penyisipan unsur kata dan frasa. Terciptanya alih kode dan campur kode dipicu oleh berbagai faktor, seperti peserta didik, tenaga pendidik, kebiasaan, dan topik pembicaraan. Alih kode dan campur kode yang tercipta mengandung beberapa manfaat, seperti menambah keakraban antar peserta didik maupun dengan tenaga pendidik, memudahkan peserta didik untuk memahami makna tuturan tenaga pendidik, dan meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran. Kata kunci: interaksi, alih kode, dan campur kode. This study aims to describe the forms, triggering factors, and benefits of the creation of code switching and code-mixing in interactions between students and students and students and educators at MAN 2 Tapin. This research applies descriptive-qualitative as its approach model. The results of this study show that code-switching and code-mixing are often created in interactions between students and students with teaching staff at MAN 2 Tapin. Code switching has a form in the form of changing sentence elements. The code mix has the form of insertion of word and phrase elements. The creation of code switching and code mixing is triggered by various factors, such as students, teaching staff, habits, and topics of conversation. Code switching and code mixing that are created contain several benefits, such as increasing familiarity between students and educators, making it easier for students to understand the meaning of educators' speech, and increasing students' understanding of the subject matter. Keywords: interaction, code switching, and code mixing
PEMBELAJARAN DRAMA KELAS VIII MTS SITI MARIAM BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW): LEARNING DRAMA CLASS VIII MTS SITI MARIAM BANJARMASIN USING THE THINK TALK WRITE (TTW) MODEL Nor Alya; Mohammad Fatah Yasin; Ahsani Taqwiem
LOCANA Vol. 7 No. 2 (2024): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v7i2.236

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas guru, respon peserta didik, dan menulis teks drama menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW). Penelitian ini dilakukan di MTs Siti Mariam Banjarmasin dengan jenis penelitian kualitatif pendekatan deskriptif. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Hasil penelitian ini bahwa menggunakan model Think Talk Write sebagai model pembelajaran drama peserta didik kelas VIII MTs Siti Mariam Banjarmasin mendapatkan tanggapan positif dari guru dan peserta didik. Nilai rata-rata yang aktivitas guru dalam pembelajaran melalui model pembelajaran model Think Talk Write ialah 80% sesuai kriteria penilaian sangat baik. Aktivitas respon peserta didik kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran model Think Talk Write ialah 80,2% Selanjutnya, hasil kemampuan menulis peserta didik dalam pembelajaran drama menggunakan model tersebut dengan nilai rata-rata 90,2 jika dilihat dalam indikator penilaian menulis dengan kriteria secara tuntas dan seluruh peserta didik memenuhi KKM. Dengan demikian, penggunaan model Think Talk Write sangat baik digunakan. Kata Kunci: pembelajaran, keterampilan menulis, Think Talk Write (TTW)
PERAN LITERASI TERHADAP MEMBACA PEMAHAMAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA SMP NEGERI 7 BANJARMASIN : THE ROLE OF LITERACY ON READING COMPREHENSION IN INDONESIAN LANGUAGE LEARNING OF SMP NEGERI 7 BANJARMASIN STUDENTS Fara Pramuditya; Mohammad Fatah Yasin; Dwi Wahyu Candra Dewi
LOCANA Vol. 8 No. 2 (2025): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v8i2.351

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran literasi terhadap membaca pemahaman dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan data menggunakan angket atau kuesioner dan tes. Jumlah sampel pada penelitian ini ialah 32 responden siswa SMP Negeri 7 Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan software SPSS 25. Melalui uji koefisien determinasi memperoleh nilai 0,755. Berarti membaca pemahaman siswa sebesar 75.5% ditentukan oleh literasi membaca yang dilakukan, melalui persamaan regresi Y = 0,298 + 0,521 X, sisanya memiliki peran di luar variabel penelitian sebesar 24,5%. Peran literasi terhadap membaca pemahaman siswa dikatakan kuat disebabkan faktor pendukung seperti fasilitas penunjang, motivasi, serta kesadaran diri. Dalam Uji Parsial diketahui bahwa adanya peran antara literasi terhadap membaca pemahaman dengan value signifikan 0.000 < 0.05. Hasil penelitian adalah diperlukan adanya peningkatan kualitas serta kuantitas dari berbagai stakeholder dan faktor di lapangan yang mendukung aktivitas literasi.