Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS HUKUM TENTANG PENOLAKAN GUGATAN PERCERAIAN OLEH HAKIM DENGAN ALASAN CACAT. (Studi Putusan No.1257/Pdt.G/2021/PN.SBY Rolis Triomasi Halawa; Kaleb Yosua Pandapotan Siagian; Andini Pratiwi Siregar
Jurnal Darma Agung Vol 30 No 3 (2022): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v30i3.2166

Abstract

Kodrat manusia, di dalam kehidupannya adalah sebagai mahkluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Maka dari itu, tiap-tiap insan niscaya mempunyai ambisi untuk mengejar jodohnya. Tidak asing lagi jika tiap laki-laki dan perempuan memiliki keinginan untuk menikah, dan peristiwa ini dapat dilaksanakan melalui lembaga pernikahan. Pengakhiran dari sebuah rumah tangga diakui jika adanya penetapan dari keputusan hakim tetapi didampingi dengan alasan-alasan yang telah di benarkan oleh keputusan hakim itu sendiri. Perpisahan menjadi pilihan terakhir setelah terjalankannya permusyawarahan ataupun usaha-usaha untuk mempertahankan perkawinan tersebut.. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Hukum Normatif menjadi salah satu metode yang dipakai di dalam penelitian ini, yang dimana dilakukan dengan cara mengkaji bahan pustaka atau kepustakaan. Adapula sifat penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Analitis. Perceraian adalah akhir dari suatu hubungan sebagai suami istri. Baik suami maupun istri dapat mengajukan gugatan cerai di pengadilan. Bagi pasangan muslim, gugatan dapat diajukan ke pengadilan agama sedangkan untuk pasangan non muslim gugatan dapat diajukan ke pengadilan negeri. alasan gugatan perpisahan dengan alasan cacat dapat dan sah dijadikan sebagai alasan, namun tentu harus disertai dengan pembuktian yang dibebankan kepada penggugat sebagai prinsip dalam hukum acara perdata, dimana penggugat diwajibkan untuk membuktikan dasar-dasar gugatan nya. Dan jika dikaitkan dengan Putusan No.1257/Pdt.G/2021/PN.Sby, bahwa berdasarkan alasan-alasan dan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, berdasasrkan pendapat Majelis Hakim, si Penggugat tidak dapat membuktikan alasan-alasan yang mendasari untuk membuat gugatan, dan oleh karena itu gugatan Penggugat harus ditolak seluruhnya.
Analisis Perlindungan Hukum Konsumen terhadap Tanggung Jawab Produk Cacat di Lazada Andini Pratiwi Siregar; Bezaniel Fernando pandiangan; Atik Zahraini Sitepu
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.3221

Abstract

Produk cacat adalah produk yang tidak layak konsumsi dan tidak memberikan persyaratan keselamatan pada konsumen. Untuk memenuhi permintaan pasar akan produk yang berkualitas tinggi, produk seringkali tidak diperhatikan dengan baik, akibatnya produk cacat seringkali ditemui. Konsumen seringkali tidak mendapatkan tanggung jawab penuh dari pelaku usaha terkait produk cacat yang diperdagangkan seperti yang sering terjadi di platform jual-beli online seperti dilazada. Rumusanmasalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah peraturan hukum mengenai E-Commerce di indonesia 2. Apa pertanggung jawaban pihak lazada terhadap barang yang diterima adalah produk cacat 3. Bagaimana bentuk pertanggung jawaban pihak lazada kepada para konsumen yang menerima produk cacat.Metode penelitian dalam pembahasan skripsi ini adalah kualitatif. Yaitu mengacu pada Sumber Bahan Hukum a. Bahan hukum primer, b. Bahan hukum sekunder, dan sumber hukum tersier tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi upaya hukum yang tersedia bagi konsumen atas cacat produk, serta untuk mengkaji pertanggungjawaban produsen sebagai pelaku usaha atasan kesalahan produk yang merugikan konsumen.
Pendampingan Peningkatan Softskill di Panti Asuhan Pelita Harapan Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Devi Alindra; Beby Astri Tarigan; Friska Ria Sitorus; Venia Utami Keliat; Depitaria Br. Barus; Andini Pratiwi Siregar
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelita Harapan Orphanage has endeavored to nurture and care for the children in various aspects, including education, physical health, and spiritual development. However, the educational services in the orphanage face a major problem related to the limited number and educational backgrounds of the caregivers, which hinder the nurturing process in the orphanage. The formal education received by the foster children is still considered insufficient in enhancing their character and skills to meet future demands. The informal learning in the orphanage has not undergone updates like those implemented in modern schools today, thus not providing optimal improvement in the learning abilities and character of the children in the orphanage. To address this issue, a soft skills approach is implemented to shape the character and develop the skills of the orphanage children. This approach involves a learning and character-building process through engaging and motivating activities that encourage critical thinking and exploration of new things. This process also adheres to ethical values, local wisdom, understanding of national diversity, and care for the environment. This research aims to enhance the soft skills of the children in Pelita Harapan Orphanage, with a focus on building a strong character, developing social and intellectual skills, and preparing them to face a complex future. The research methodology involves preparation, problem identification, observation in the orphanage, and interviews with relevant parties. With the soft skills approach, it is expected that the children in Pelita Harapan Orphanage can become resilient individuals capable of critical thinking, creativity, and innovation in facing various unpredictable situations and conditions. Through a combination of attitude, knowledge, and skills competencies, the foster children have the potential to maximize their self-development and make positive contributions to society.