Yoga Raunaqa
IAIN Kudus

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Komparasi Kinerja Keuangan Bank Syariah Indonesia dan Bank Syariah Malaysia Pada Masa Pandemi Covid-19 Yoga Raunaqa; Dea Al Risna Deva; Kharis Fadlullah Hana
Shafin: Sharia Finance and Accounting Journal Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/sfj.v2i2.6339

Abstract

Abstract: Financial performance is an important factor for maintaining the health of banks, but the Covid-19 has greatly impacted the economic sector, one of which is banking. The purpose of this study was to find out how the financial performance of Bank Syariah Indonesia and Bank Maybank Berhard Malaysia in 2020-2021 during the covid 19 pandemic. The method used in this study was a quantitative method using descriptive analysis and financial ratio analysis tools, namely the independent paired T-test. The data collection technique is to collect secondary data in the form of an annual report (annual hassle) of financial performance during the COVID-19 pandemic published by the Indonesian Islamic bank or the Financial Services Authority (OJK) and the official website of the Islamic bank Maybank Islamic Berhad Kuala Lumpur. The results showed that there was no significant difference in the financial performance of Indonesian Islamic banks and Malaysian banks with maybanks from the financial ratios of CAR, ROA, ROE, FDR, NPF, and BOPO during the COVID-19 pandemic from 2020-2021. The results of this study provide recommendations that the management of Indonesian Islamic banks and Malaysian banks maybank hard to be able to maintain and further improve their already good financial performance. Keywords: Comparison, Financial Performance, Covid 19 Abstrak: Kinerja keuangan merupakan faktor yang penting untuk mejaga kesehatan bank, tetapi dengan adanya covid-19 ini sangat berdampak pada sektor ekonomi salah satunya perbankan . tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan Bank Syariah Indonesia dan Bank Maybank Berhard Malaysia tahun 2020-2021 pada masa pandemi covid 19. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif dan alat analisis rasio keuangan yaitu uji independent paired T-test. Teknik perolehan data yaitu mengumpulkan data-data sekunder yang berupa laporan tahunan (annual repot) kinerja keuangan selama pandemi covid-19 yang diterbitkan oleh bank syariah Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan website resmi bank syariah Maybank Islamic Berhad Kuala lumpur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan kinerja keuangan bank syariah Indonesia dan bank maybank berhard Malaysia dari rasio keuangan CAR, ROA, ROE,FDR, NPF, dan BOPO selama masa pandemi covid 19 dari tahun 2020-2021. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi bahwa manajemen bank syariah Indonesia dan bank maybank berhard Malaysia untuk dapat mempertahankan dan lebih meningkatkan kinerja keuangannya yang sudah baik. Kata Kunci: Perbandingan, Kinerja keuangan, Covid 19
Peran Komite Pembiayaan dalam Menangani Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah Indonesia Kharis Fadlullah Hana; Yoga Raunaqa
Istithmar: Jurnal Studi Ekonomi Syariah Vol. 6 No. 1 (2022): Istithmar : Jurnal Studi Ekonomi Syariah
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/istithmar.v6i1.35

Abstract

Pembiayaan bermasalah saat ini menjadi problematika yang semakin marak di lembaga keuangan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis peran komite pembiayaan dalam mencegah pembiayaan bermasalah. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan sumber data sekunder dari laporan tahunan perusahaan dan jurnal ilmiah. Hasilnya Komite pembiayaan bertugas membantu Direksi untuk mengevaluasi ataupun memutuskan pengeluaran pembiayaan, perpanjangan dan perubahan pembiayaan dalam batas yang berlaku. Sebagai penyalur komite pembiayaan memiliki wewenang untuk memberikan persetujuan maupun menolak persetujuan yang telah dilakukan. Sebagai komite pembiayaan harus memiliki sikap tegas dan tepat untuk melakukan analisis, penilaian dan juga memberikan rekomendasi untuk permohonan pembiayaan yang diajukan dengan tujuan mengoptimalkan dan meminimalisir dan resiko dalam memberi pembiayaan agar tidak terjadi pembiayaan bermasalah.