Wisata alam Parsariran terletak di Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan tujuan wisata yang terkenal dengan kejernihan air yang dimilikinya dan belum ternodai dengan sampah atau kotoran lainnya, Namun semakin banyaknya pengunjung yang berwisata bertambah pula volume sampah akibat perilaku masyarakat yang tidak terkontrol. Manajemen pengelolaan yang kurang tegas dalam hal pengelolaan sampah di wisata alam Parsariran menyebabkan penurunan jumlah wisatawan dan secara langsung berdampak pada penurunan pendapatan ekonomi bagi masyarakat sekita wisata. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan fenomenology approach dan pendekatan studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi dan referensi dalam melakukan penanganan sampah dengan baik tanpa menyebabkan pencemaran dan dampak buruk terhadap pembangunan ekonomi. Kegiatan implementasi Green Economy dengan konsep 3R (Reduse, Reuse, Recycle) yang dilakukan di wisata alam Parsariran melalui pembentukan Bank Sampah yang diberikan nama Bank Sampah Parsariran ini selain menjadikan wisata alam menjadi lebih asri dan bersih juga berdampak pada pendapatan ekonomi warga sekita wisata alam meningkat sebesar 50%-70%. Peningkatan tersebut berasal dari pengunjung yang semakin meningkat dan pennjualan produk hasil daur ulang sampah yang dilakukan oleh masyarakat dan pengelola wisata alam parsariran. Diharapkan kegiatan Green Economy dengan konsep 3R (Reduse, Reuse, Recycle) ini bisa menjadi salah satu alternatif dalam pelestarian lingkungan khususnya pariwisata untuk meningkatkan perekonomian msyarakat.