Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Melalui Ekstrakurikuler Hizbul Wathan Kelas 1 di SD Muhammadiyah 12 Pamulang Sri Imawati; Vebri Puji Rahayu
Jurnal Sekolah Dasar Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Sekolah dasar
Publisher : LPPM Universitas Buana Perjungan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jurnalsekolahdasar.v7i2.2207

Abstract

Abstrak Penelitian skripsi ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi di SD Muhammadiyah 12 Pamulang, dimana terdapat beberapa siswa yang masih belum memiliki karakter tanggung jawab. Sedangkan karakter tanggung jawab merupakan salah satu ciri seorang manusia beriman juga bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sikap tanggung jawab pada diri seseorang bermakna ia memiliki keunggulan sikap seperti jujur, disiplin, dan bisa dipercaya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara yang guru lakukan untuk pembentukan karakter tanggung jawab kepada siswa, bagaimana hasil setelah dilakukan cara tersebut, dan apa saja hambatan yang terdapat dalam proses pembentukan karakter tanggung jawab melalui ekstrakurikuler Hizbul Wathan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sebagai informan peneliti menggunakan 8 orang narasumber sesuai kriteria yang telah ditentukan. Analisis data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mampu membentuk karakter tanggung jawab kepada siswa melalui ekstrakurikuler Hizbul Wathan. Dengan mencontohkan pembiasaan yang positif seperti ketika kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan Pembina (guru) melakukan operasi semut, kegiatan Hizbul Wathan (HW) berbagi, dan dalam kegiatan pembelajaran akademik siswa sudah dibiasakan untuk bergantian memimpin doa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat kepada pihak-pihak terkait yang memanfaatkan seperti siswa, pembina ekstrakurikuler, sekolah maupun peneliti selanjutnya. Abstract This thesis research is motivated by a phenomenon that occurs in SD Muhammadiyah 12 Pamulang, where there are some students who still do not have the character of responsibility. While the character of responsibility is one of the characteristics of a man of faith who is also devoted to God Almighty. The attitude of responsibility in a person means that he has the advantages of attitudes such as honesty, discipline, and trustworthiness. The purpose of this study was to find out how the teacher did to form the character of responsibility to students, how the results were after doing this method, and what were the obstacles in the process of forming the character of responsibility through Hizbul Wathan extracurricular. The method used in this research is qualitative with a case study approach. As an informant, the researcher used 8 resource persons according to predetermined criteria. Data analysis through observation, interviews and documentation. The results showed that the teacher was able to form the character of responsibility to students through Hizbul Wathan extracurricular. By exemplifying positive habits such as when Hizbul Wathan Pembina (teachers) extracurricular activities carry out ant operations, Hizbul Wathan (HW) activities share, and in academic learning activities students are accustomed to taking turns leading prayers. The results of this study are expected to be useful to related parties who use it such as students, extracurricular coaches, schools and further researchers.
Urgensi Pemahaman Moderasi Beragama Kepada Tenaga Pendidik dan Kependidikan Di MIS Al-Hidayah Ciputat Timur Tangerang Selatan Sri Imawati; Sholehuddin; Pratiwi Kartika Sari; Sularno; Sarli Amri TP
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 6 (2023): Desember 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jpt.v2i5.1057

Abstract

Lembaga Pendidikan merupakan sarana yang paling tepat untuk memberikan dan menyebarkan pemahaman keagamaan yang damai, saling menghormati dan menolak segala pemahaman, sikap dan tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama melalui proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Pemahaman itulah yang kemudian termaktub dalam konsepsi moderasi beragama. Moderasi beragama merupakan proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku ekstrem atau berlebih-lebihan saat mengimplementasikannya. Setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta memiliki peningkatan pemahaman tentang moderasi beragama dan cara-cara transformasinya kepada para peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan hasil pre test, dengan 13 pertanyaan, jawaban benar 35,3% sedangkan jawaban salah mencapai 64,7 %. Untuk Post Test, jawaban Benar 72,9 % sedangkan jawaban yang Salah 27,1 %.  Berdasarkan data di atas, terdapat peningkatan pemahaman dari 35,3 % menjadi 72,9 %.  Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan Moderasi Beragama tersebut dapat dikatakan berhasil. Dengan demikian, diharapkan para tenaga pendidik dan kependidikan mampu mentransformasikan pemahaman tersebut kepada para peserta didik baik di dalam maupun di luar kelas sehingga para peserta didik diharapkan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang inklusif dan moderat dalam menjalankan ajaran agamanya, mampu menghargai pemahaman keagamaan orang lain dan tidak merasa benar sendiri dengan pemahamannya.