Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

DINAMIKA NALAR FIKIH “TRADISI” NU: DARI PERIODE PENEGESAN IDENTITAS MENUJU PERIODE AKTUALISASI: Resensi Buku Pergulatan Pemikiran Fiqih “Tradisi” Pola Mazhab (Ahmad Arifi) Sholehuddin
Al'Adalah Vol. 16 No. 1 (2013)
Publisher : LP2M IAIN Jember (now UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fikih tidak lahir dari ruang hampa, melainkan terlahir di tengah dinamika pergulatan kehidupan masyarakat sebagai jawaban atas problematika aktual yang selalu berkembang dan berubah seiring dengan perkembangan dan perubahan masyarakat itu sendiri. Apalagi, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, setiap saat masalah baru akan terus berkembang dan bermunculan. Untuk menjawab berbagai permasalahan baru tersebut, para ulama --termasuk akademisi-- sudah tidak bisa lagi hanya mengandalkan fikih dan hasil ijtihad di masa lampau. Sebab, warisan fikih yang terdapat dalam bukubuku klasik, bukan saja terbatas kemampuannya dalam menjangkau masalah-masalah baru yang belum ada sebelumnya, tetapi juga terdapat berbagai pendapat yang kurang--untuk mengatakan tidak--relevan dengan berbagai masalah yang muncul saat ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyegaran kembali terhadap warisan fikih, agar mampu menemukan rumusan-rumusan baru dalam rangka memberikan jawaban terhadap masalah-masalah yang belum ada jawabannya dalam buku-buku fikih masa silam.
Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas VI Rosul Latifah, Sunarti; Sholehuddin
Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research Vol. 1 No. 4 (2024): AGUSTUS-OKTOBER 2024
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/mister.v1i4.2207

Abstract

This research is motivated by the low ability of students in learning to write explanatory texts. This research aims to determine the effect of Think Talk Write (TTW) learning model on the writing ability of explanatory texts for sixth grade students at SDN Pamulang Indah. The research method used is quantitative with a quasi-experimental design (non-equivalent control group design) with a population of 4 classes and a sample of 2 classes, namely the experimental class and the control class. Data collection techniques in this study include observation and giving tests in the form of initial tests (pretest) and final tests (posttest). Data analysis technique using normality test, homogeneity test, hypothesis test (t-test) and n-gain. The research results obtained that, the writing ability of explanatory texts for students using the Think Talk Write (TTW) learning model based on the t-test table can be seen that the significance is 0.000 < 0.05, meaning H0 is rejected and Ha is accepted, meaning there is an average difference between the experimental class or the control class, there is a significant difference in writing skills for the experimental and control classes. Based on the results of the N-Gain score test, it shows that the average N-Gain score for the experimental class who learned using the Think Talk Write (TTW) learning model increased by 72.639 or 72.63% which is included in the high category or with a minimum n-gain score of 54% and a maximum of 100%. Therefore, it can be concluded that the use of the Think Talk Write (TTW) learning model has a significant effect on the writing ability of explanatory texts for sixth grade students at SDN Pamulang Indah.
Legal Protection for Creditors Holding Warehouse Receipt Security Rights According to Indonesian Law Sholehuddin; Kholid
Regulate: Jurnal Ilmu Pendidikan, Hukum dan Bisnis Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : Penerbit Hellow Pustaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61166/regulate.v2i1.6

Abstract

The purpose of this study is to examine and analyze the creditors who hold the right to guarantee warehouse receipts in the form of legal protection for creditors who are harmed by debtors who have defaulted on their promises/breach of contract, resulting in legal uncertainty. The form of legal protection for creditors as holders of the right to guarantee warehouse receipts is regulated in Article 27 paragraph (2) of the Law on Warehouse Receipt Systems and Article 40 letter k of Government Regulation Number 36 of 2007 concerning the implementation of Law Number 9 of 2006 concerning the Warehouse Receipt System, namely requiring warehouse managers to insure the goods stored as collateral and requiring warehouse managers to pay compensation to the receipt holder if there is a loss and/or damage to the goods due to negligence.
Urgensi Pemahaman Moderasi Beragama Kepada Tenaga Pendidik dan Kependidikan Di MIS Al-Hidayah Ciputat Timur Tangerang Selatan Sri Imawati; Sholehuddin; Pratiwi Kartika Sari; Sularno; Sarli Amri TP
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 6 (2023): Desember 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jpt.v2i5.1057

Abstract

Lembaga Pendidikan merupakan sarana yang paling tepat untuk memberikan dan menyebarkan pemahaman keagamaan yang damai, saling menghormati dan menolak segala pemahaman, sikap dan tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama melalui proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Pemahaman itulah yang kemudian termaktub dalam konsepsi moderasi beragama. Moderasi beragama merupakan proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku ekstrem atau berlebih-lebihan saat mengimplementasikannya. Setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta memiliki peningkatan pemahaman tentang moderasi beragama dan cara-cara transformasinya kepada para peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan hasil pre test, dengan 13 pertanyaan, jawaban benar 35,3% sedangkan jawaban salah mencapai 64,7 %. Untuk Post Test, jawaban Benar 72,9 % sedangkan jawaban yang Salah 27,1 %.  Berdasarkan data di atas, terdapat peningkatan pemahaman dari 35,3 % menjadi 72,9 %.  Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan Moderasi Beragama tersebut dapat dikatakan berhasil. Dengan demikian, diharapkan para tenaga pendidik dan kependidikan mampu mentransformasikan pemahaman tersebut kepada para peserta didik baik di dalam maupun di luar kelas sehingga para peserta didik diharapkan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang inklusif dan moderat dalam menjalankan ajaran agamanya, mampu menghargai pemahaman keagamaan orang lain dan tidak merasa benar sendiri dengan pemahamannya.
Operational Management of Islamic Financial Institutions Sholehuddin
Al-Fadilah: Islamic Economics Journal Vol. 3 No. 1 (2025): Potential and Innovation in Islamic Economic
Publisher : Penerbit Hellow Pustaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61166/fadilah.v3i1.33

Abstract

Islamic Financial Institutions (IFIs) are financial entities that operate based on sharia principles such as; prohibition of usury, maysir and gharar. This article describes the basic concepts, objectives, operational systems of service delivery, risk management, and fund collection and distribution systems used by IFIs. This study uses a descriptive approach with qualitative analysis methods to obtain patterns and themes in the operational management practices of IFIs. The results show that Islamic financial institutions have unique characteristics that distinguish them from conventional financial institutions with implications for the application of sharia principles to maintain public trust and promote financial inclusiveness and take a different risk management approach. Recommendations for improving operational efficiency through technology adoption reflect IFIs' commitment to facing challenges and taking advantage of future growth opportunities. This study contributes to a deeper understanding of how IFIs manage their operations effectively, maintain integrity and support inclusive economic growth in Indonesia.
Pemanfaatan Olahan Mbote Menjadi Keripik Mbote di Desa Pabean Sedati Kabupaten Sidoarjo Mufaizah; Yuliastutik; Sholehuddin; Muniarti, Dwi; Islam, Rosikhul; Nurullah, Aris; Afandi, Nihro; Amrullah, Afif; Moh. Sueb
CITAKARYA Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 01 (2024): April
Publisher : CITAKARYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/citakarya.v2i01.1038

Abstract

Tumbuhan mbote (talas) termasuk dalam jenis umbi – umbian yang tumbuh subur di Jawa, talas yang punya nama ilmiah Colocasia Esculenta diyakini sebagai tanaman asli dari Asia Tenggara dan India Selatan. Tanaman ini bisa tumbuh subur di sepanjang musim, jika dahulu talas diolah dengan cara direbus saja, kini sudah banyak olahan talas menjadi kue basah, kue kering hingga keripik mbote. Rumusan masalah yaitu 1). Bagaimanakah cara memperkenalkan keripik mbote kepada masyarakat 2). Bagaimana strategi penjualan keripik mbote di masa pandemic. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merubah mindset penjual tentang potensi mbote yang bisa dikembangkan dengan inovasi kekinian agar lebih menarik bagi konsumen dan mampu berdayasaing dalam sebuah kemasan yang baik. Metode kegiatan yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) merupakan model pendekatan dalam pengembangan masyarakat yang berbasis masalah dengan tujuan membawa perubahan (transformation) nilai sosial di masyarakat. Hasil yang ditemukan bahwa terdapat rasa putus asa bagi seorang pedagang mbote disaat musim pendami, semangat kerjanya menurun imbas dari situasi ekonomi yang tidak menentu Pada situasi seperti itu harus ada inovasi dan suntikan informasi bagi pedagang mbote agar bisa lepas dari situasi yang berakibat buruk bagi kondisi ekonomi keluarga. Kesimpulan PKM sebagai berikut: Membantu meningkatkan nilai ekonomis dari produksi keripik mbote agar lebih menarik dan mudah diingat oleh konsumen. Meningkatkan rasa semangat pemilik usaha keripik mbote yang semula biasa saja menjadi lebih semangat untuk memproduksi.
PENGUATAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI PADA KURIKULUM MERDEKA BAGI CALON GURU SEKOLAH DASAR Kartika Sari, Pratiwi; Sholehuddin; Dwi Handayani, Oktarina
SEPAKAT Sesi Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): SEPAKAT JUNI 2025
Publisher : INTERNATIONAL PENELITI EKONOMI, SOSIAL, DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56371/sepakat.v5i1.492

Abstract

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan yang menyesuaikan kebutuhan, minat, dan profil belajar peserta didik, pendekatan ini menjadi penting untuk memastikan pembelajaran yang inklusif dan efektif. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan calon guru Sekolah Dasar (PGSD) dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Pengabdian masyarakat ini menggunakan model ADDIE dari Reiser dan Molenda yang terdiri dari Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation. Tahap analisa kondisi pengetahuan calon guru tentang pemahaman pembelajaran berdiferensiasi. Tahap perancangan dirancang materi pelatihan berupa materi pengetahuan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan kebutuhan siswa, dan gaya belajar siswa. Tahap Development mengembangkan materi pelatihan, berupa praktek perancangan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan kebutuhan belajar siswa serta soal pre test untuk mengukur kemampuan awal subjek penelitian. Tahap implementasi adalah tahap pelatihan penggunaan modul yang terdiri dari 50 orang peserta. Tahap evaluasi, dilakukan setelah pelaksanaan pelatihan. Berdasarkan evaluasi didapatkan bahwa peserta pelatihan mengalami peningkatan pengetahuan setelah mendapatkan pelatihan sebesar 59% dari rata-rata nilai pretest 44,4 meningkat menjadi 70.8 pada posttest. Sedangkan pada prakteknya, peserta mampu merancang rencana pelaksaan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan kebutuhan siswa. Sehingga dapat disimpulkan penggunaan model ADDIE ini sesuai digunakan untuk pemberian pengetahuan pada kegiatan masyarakat.
Mediasi Perkara Kekerasan Dalam Rumah Tangga Melalui Kepala Desa Perspektif Restorative Justice Misnanto; Sholehuddin
Al-Qadlaya : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 4 No. 01 (2024): Al-Qadlaya
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55120/qadlaya.v4i01.2387

Abstract

Penelitian pada jurnal ini berfokus pada bagaimana Mediasi Perkara Kekerasan Dalam Rumah Tangga Melalui Kepala Desa Perspektif Restorative Justice Di Desa Meninjo Kec. Ranuyoso Kab. Lumajang. Oleh karenanya penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris, melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dengan hasil penelitian bahwa Kepala Desa Meninjo berperan penting sebagai mediator berfungsi sebagai tempat pengaduan pertama, fasilitator dialog kekeluargaan, pemberi nasihat moral, serta penyusun kesepakatan tertulis. Peran ini tidak hanya berlandaskan kewenangan hukum formal, tetapi juga pada legitimasi sosial dan kedekatan emosional dengan warga. Pendekatan yang dilakukan sejalan dengan prinsip restorative justice, yaitu memulihkan hubungan sosial dan memberikan rasa aman bagi korban, sekaligus menumbuhkan kesadaran pada pelaku. Akan tetapi kepala desa Ketika turun lapangan Terdapat faktor pendukung dan penghambat kepala desa dalam penyelesaian kekerasan dalam rumah tangga yaitu (faktor pendukung: legitimasi dan wewenang formal kepala desa, kedekatan sosial dengan masyarakat, budaya musyawarah mufakat, dukungan tokoh masyarakat dan aparat desa, adanya mekanisme mediasi dan surat pernyataan). faktor penghambat antara lain yaitu (keterbatasan pengetahuan hukum kepala desa, budaya patriarki dan tekanan sosial, keterbatasan sarana dan tenaga profesional, ketidakpatuhan pelaku terhadap kesepakatan, kurangnya koordinasi dengan aparat hukum).