Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemetaan Potensi Energi Panas Bumi Pada Provinsi Sumatera Utara Berbasis Digital Melalui Quantum GIS Agung Dwi Laksono; Ahmad Afif Setiawan Habibi; Deva Tri Febiana; Nida Ayu Magfiroh Bahri; Sa’adatun Nisa'; Siti Diah Ayu Febriani
Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Proklamasi 45 University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30588/jeemm.v7i1.969

Abstract

The location of Indonesia, which is located between three major tectonic plates, has an advantage in the field of alternative energy, namely geothermal heat. This research was conducted in order to facilitate the government and the community in North Sumatra Province regarding the existing geothermal potential. Geothermal energy or can be called geothermal is heat energy contained in water fluid or in the form of steam, liquid, or a mixture of both which is at a depth of more than 1 kilometer below the earth's surface. Indonesia has a geothermal potential of 40% of the total geothermal potential in the world, Indonesia is in second place, which is 23.76 GigaWatt (GW). One example is in North Sumatra in the Sarulla (330 MW) and Sibayak (120 MW) and Dolok Marawa (38 MW) areas. This study aims to create a mapping of geothermal potential in the province of North Sumatra using Quantum GIS by conducting literature studies, data collection, data management, and map visualization on Quantum GIS. reduce the use of fossil energy that is not friendly to the environment. The results show that the largest Geothermal Working Capacity Area (WKP) in North Sumatera is in South Tepanuli Regency with a total of 1,046 MW in Sibual Buali WKP and the second highest is Mandailing Regency of 240 MW.
Analisis Kualitas Briket Arang Kulit Kacang Tanah Dengan Perekat Biji Nangka Siti Diah Ayu Febriani; Fahmi Wahyu Kusuma; Dedy Eko Rahmanto; Dafit Ari Prasetyo
Jurnal Teknik Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : P3M Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.564 KB) | DOI: 10.25047/jteta.v1i2.19

Abstract

Bahan baku biomassa yang dapat dimanfaatkan salah satunya adalah Kulit Kacang Tanah dengan Perekat Biji Nangka, kulit kacang tanah dan biji nangka yang melimpah di sekitar masyarakat dan kurang dimanfaatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi variasi perbandingan perekat terbaik briket dari kulit kacang tanah menggunakan perekat biji nangka dan membuat karakteristik briket terbaik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dan karakteristik fisik briket. Hasil penelitian menemukan bahwa briket kulit kacang tanah menggunakan perekat biji nangka mendekati SNI dan tidak mendekati standar mutu komersial dan baku mutu briket inggris. Dimana pada komposisi ini memiliki nilai kalor sebesar 4.342,19 kal/g, kadar air 4,12%, dan kadar abu sebesar 3,8%. Hal ini menunjukkan bahwa bahan baku kulit kacang tanah melalui metode karbonisasi dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan briket dan perekat biji nangka digunakan sebagai bahan perekat dengan pertimbangan pencampuran perekat atau variasi penggunaan perekat.
Digitalisasi Pemetaan Potensi Tongkol Jagung Menjadi Bioetanol Berbasis Quantum GIS Fani Fathuliah; Lolita Maulida Ana; Rika Dwi Rahayu; Riska Putri Kuslina; Siti Ainun Fiqiyah; Siti Diah Ayu Febriani
Jurnal Teknik Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : P3M Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1201.659 KB) | DOI: 10.25047/jteta.v1i2.20

Abstract

Jagung adalah salah satu produk pertanian yang banyak dihasilkan di Indonesia. Pada tahun 2021, provinsi Jawa Tengah menghasilkan 3,18 juta ton jagung. Kandungan hemiselulosa dan selulosa pada tongkol jagung berpotensi untuk diolah menjadi glukosa yang kemudian difermentasi sehingga menghasilkan bioetanol. Pemanfaatan bioetanol perlu ditingkatkan untuk mengganti bahan bakar fosil yang cadangan sumber energinya semakin menipis. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melakukan digitalisasi pemetaan potensi jagung menjadi bioetanol di Jawa Tengah dengan menggunakan aplikasi Quantum GIS (QGIS). Penelitian ini diawali dengan melakukan studi literatur, pengumpulan data sekunder, pengolahan data hingga visualisasi dan layouting peta pada aplikasi QGIS, analisis data dan hasil pemetaan serta kesimpulan. Berdasarkan analisis data dan hasil pemetaan, didapatkan bahwa terdapat 6 kabupaten dan 6 kota dengan kapasitas 0 – 4.844 kl (kilo liter) masuk dalam klasifikasi wilayah tidak berpotensi bioetanol, 11 kabupaten masuk dalam klasifikasi wilayah yang cukup berpotensi menghasilkan bioetanol dengan kapasitas 4.844 – 20.096 kl, dan 12 kabupaten dengan kapasitas 20.096 – 111.967 kl termasuk wilayah yang sangat berpotensi menghasilkan bioetanol. Dengan demikian, digitalisasi ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah ataupun masyarakat Jawa Tengah dalam mengoptimalkan potensi tongkol jagung di masing-masing wilayah.
Assessing the Performance of Off-Grid Solar Photovoltaic Power Plants in Supporting Aquaponics Systems Siti Diah Ayu Febriani; Abdurrasyid Masyhuri Alqarana; Michael Joko Wibowo; Ahmad Fahriannur
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 9 NUMBER 1 MARCH 2024
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v9i1.2170

Abstract

In an aquaponics system, the electricity produced by photovoltaic solar power (PLTS) is stored in batteries and used to power the water pumps. Using natural microorganisms to transform fish waste into plant nutrients, aquaponics is a cultivation method that blends fish and plant cultivation. The aquaponics system helps reduce the amount of trash released into the environment and is beneficial to the environment. The main goal of this study is to evaluate an off-grid PLTS system's functionality as a DC water pump power source in an aquaponics setting. This study's goal is to evaluate how well the PLTS operates when powering the DC water pump that circulates water in the aquaponics system.According to performance tests, the off-grid PLTS generates an average energy of 503.8 Wh, which is enough to power the DC pump for 20 hours a day of water circulation. The water pump uses only 382.6 Wh of electricity each day. With an average solar panel efficiency of 4.97%, an average solar charge controller (SCC) efficiency of 60.51%, and an average pump efficiency of 79.91%, the Off-grid PLTS demonstrates efficiency. With a daily solar irradiation of 7.8 kWh/m2, the average energy loss in the solar panel is 5.29 kWh/kWp, whereas the average energy loss in the system is 0.10 kWh/kWp. All things considered, these results provide insight into how well the Off-grid PLTS functions as a power source for the DC water pump in an aquaponics system.