Lajunya arus globalisasi telah mengubah gaya masyarakat ke arah yang lebih modern, dan akibatnya banyak musik lokal yang terlupakan bahkan ditinggalkan. Oleh karena itu, pekerja seni musik panting harus lebih kreatif untuk menciptakan nuansa musik tradisional dengan aransemen serta konsep karakter yang menarik sehingga generasi muda bisa menikmati sesuai dengan perkembangan zaman. Di Kota Banjarmasin, satu upaya yang dilakukan untuk terus menjaga eksistensi music tradisional adalah dengan mengintegrasikan music tradisional sebagai bagian dari pariwisata. Satu diantaranya adalah music panting yang saat ini dikolaborasikan dengan keberadaan kawasan kuliner. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penampilan music tradisional panting di kawasan kuliner. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif jenis deskriptif, agar dapat mendeskripsikan aktivitas penampilan musik panting di wisata kuliner soto bang Amat berdasarkan data primer dan sekunder yang diperoleh saat penelitian. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian data disusun dengan melalui tahapan reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, cara dan waktu. Hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas grup pandan harum tampil dengan membawakan lagu-lagu Banjar yang dikreasikan dengan musik panting. Perhari grup ini menyanyikan 10 sampai dengan 15 lagu dengan rata-rata durasi lagu yang mereka bawakan 2 sampai dengan 3 menit per-lagu. Melalui penampilan tersebut, dengan ini dapat menjadi satu sarana untuk menjaga eksistensi music tradiisonal di masyarakat.