Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penyuluhan Tentang Pencegahan Kanker Usus Besar dengan Sayuran Hidroponik Maria Widijanti Sugeng; Harman Agusaputra; Inawati Inawati; Titiek Sunaryati
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 4 (2022): August Pages 612-784
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i4.648

Abstract

Kanker usus besar (kolorektal) menempati urutan keempat kanker terbanyak di Indonesia (The Global Cancer Observatory, 2020). Kejadian kanker kolon dipicu oleh faktor genetik dan lingkungan terutama faktor makanan. Makanan yang rendah serat dan berlemak memicu kejadian kanker kolon, sebaliknya makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah-buahan bisa mengurangi kejadian kanker kolon. Salah satu cara untuk mendapatkan suplai sayuran dan buah-buahan untuk dikonsumsi dalam jumlah cukup adalah dengan menanam sayur dan buah sendiri yang bisa dengan cara hidroponik. Penyuluhan Pencegahan Kanker Usus Besar dengan Sayuran Hidroponik dilakukan di Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya dengan media poster, leaflet dan alat peraga dengan responden sebanyak 50 orang, mayoritas pasien poliklinik puskesmas. Sebelum penyuluhan peserta diberikan pretes untuk mengukur pengetahuan tentang kanker usus besar, nutrisi pencegah kanker usus besar dan cara menanam sayuran secara hidroponik.  Setelah penyuluhan pada hasil pos tes, terdapat peningkatan sebanyak 18% pengetahuan peserta tentang kanker usus besar. Ada peningkatan 32% tentang pengetahuan nutrisi pencegah kanker usus besar dan peningkatan 24% pengetahuan tentang cara menanam sayuran secara hidroponik.
Uji Aktifitas Antifungi Madu Apis Mellifera Terhadap Candida Albicans Ananta Sandi Putra; Masfufatun Masfufatun; Handy Arief; Inawati
Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Vol 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Candida albicans merupakan jamur patogen pada manusia yang mampu menyebabkan infeksi mukosa superfisial maupun sistemik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektifitas Madu Mellifera dalam menghambat pertumbuhan C. albicans. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan eksperimental murni. Uji antifungi dilakukan menggunakan metode mikrodilusi. Hambatan pertumbuhan C. albicans diamati menggunakan mikroplate reader. Nilai Konsentrasi Hambatan Minimum (KHM-50) ditentukan dengan menggunakan analisis probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi madu apis mellifera semakin rendah pertumbuhan C. albicans. Berdasarkan analisis probit dihasilkan nilai KHM50 Madu sebesar 28%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Madu Apis Mallifera efektif menghambat pertumbuhan sel planktonik C. albicans sehingga bisa dimanfaatkan sebagai agen alternatif antifungi.
Literature Review: Pengaruh Pemberian Probiotik pada Diare Akut akibat Infeksi Farizah El Husna; In Inawati; Masfufatun
Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Vol 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diare akut (AD) masih menjadi penyakit penyumbang kedua morbiditas dan mortalitas pada anak- anak secara universal, terlebih pada anak anak di kelompok negara kurang maju. Probiotik telah diusulkan sebagai ekstra terapi untuk meningkatkan kesembuhan penyakit diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik pada diare akut akibat infeksi khususnya pada jenis probiotik, durasi diare, durasi gejala penyerta, durasi rawat inap, dan efek sampingnya. Metode penelitian ini menggunakan studi literatur melalui pencarian Google Scholar, PubMed NCBI, Cochrane Library, dan Science Direct mulai tahun 2011 hingga 2022, tanpa batasan bahasa, dan jurnal penelitian full text. Data didapatkan dari dua puluh jurnal penelitian (2.871 partisipan, 1 bulan – 14 tahun) yang memenuhi kriteria inklusi. Data gabungan dari 20 penelitian menunjukkan probiotik terbanyak yang digunakan adalah jenis bakteri dan fungi dengan strain Lactobacillus rhamnosus, Lactobacillus acidophilus, dan Saccharomyces boulardii. Hasil analisis menunjukkan bahwa probiotik berpengaruh dalam penurunan durasi diare akut akibat infeksi; tidak ada pengaruh signifikan dan bermakna probiotik terhadap durasi gejala demam dan muntah; dan ada pengaruh signifikan probiotik terhadap durasi rawat inap diare akut akibat infeksi. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh probiotik pada diare akut akibat infeksi yang cukup signifikan dalam perbandingan pengurangan durasi diare dan durasi rawat inap terlepas dari pengaruh jenis, dosis, dan konsentrasi probiotik yang diberikan. Namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut lagi mengenai jenis probiotik yang spesifik serta pengaruh probiotik terhadap durasi gejala dan efek samping yang ditimbulkan.
GAMBARAN INDEKS MASA TUBUH (IMT), KEBIASAAN MAKAN DAN KADAR GULA DARAH ACAK PASIEN PUSKESMAS DUKUH KUPANG SURABAYA Maria Widijanti Sugeng; Titiek Sunaryati; Inawati; Harman Agusaputra
Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Vol 2 (2024): Edisi 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indeks Masa Tubuh (IMT) adalah antropometri yand digunakan pada orang dewasa dan banyak digunakan sebagai acuan penentuan obesitas.. IMT normal adalah antara 18,5 – 25, Sedangkan IMT > 25 termasuk dalam kategori obesitas ((Pergizi Pangan Indonesia, 2014). Obesitas sering dikaitkan dengan kebiasaan makan yang kurang sehat dan merupakan salah satu faktor risiko diabetes. Penelitian ini untuk mengumpulkan data awal gambaran IMT, kebiasaan makan dan kadar gula darah acak di Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya. Pengukuran IMT dilakukan dengan menggunakan timbangan digital dan stature meter pada 40 pasien dengan usia 23 – 75 tahun dengan hasil antara 16,7 – 36,1, dan rata-rata 24,67,masih dalam kategori normal. Hasil kuesioner tentang kebiasaan makan menunjukkan 19 orang (47,5%) makan sayur setiap hari, 15 orang (37,5%) makan sayur tiga kali seminggu dan hanya 4 orang (10%) makan sayur sekitar sekali per minggu. Cara memasak sayuran tersering 20 orang (50%) dengan menumis, 17 orang (42,5%) merebus dengan air (sop) dan 3 orang (7,5%) merebus dengan santan. Tiga puluh tiga orang (82,5%) mempunyai kebiasaan sering minum air putih dan 7 orang (17,5%) mempunyai kebiasaan sering minum teh manis. Dari tiga puluh dua orang yang bersedia diperiksa kadar gula darah acaknya, 28 orang (87,5%) kadar gula darah acaknya antara 100 – 200 mg/dL dan 4 orang (12,5%) kadar gula darah acaknya di atas 200 mg/dL.