Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Jalur Sinyal dan Metabolisme Endocannabinoid: Tinjauan Pustaka Raharjo, Loo Hariyanto; Agusaputra, Harman
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma Vol 8, No 1 (2019): EDISI MARET 2019 (available online since April 2019)
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.615 KB) | DOI: 10.30742/jikw.v8i1.574

Abstract

Efek biologis dari tumbuhan Cannabis Sativa dimediasi oleh dua buah reseptor dari kelompok G-protein coupled receptor; reseptor cannabinoid 1 (CB1R) dan 2 (CB2R). CB1R lebih banyak didapatkan pada Susunan Saraf Pusat dan berhubungan dengan pemberian terapi pada gangguan neuropsikologis dan penyakit neurodegeneratif. Selain itu endocannabinoid juga memodulasi jalur tranduksi sinyal dan menimbulkan efek pada jaringan perifer. Meskipun cannabionoid memiliki efek terapeutik, tetapi efek psikoaktifnya menyebabkan terbatasnya penggunaan endocannabionoid dalam praktek klinis. Namun kemajuan terkini dalam distribusi fisiologis dan pengaturan fungsional dari endocannabinoid memungkinkan adanya penelitian eksploitasi penggunaan endocannabionoid sebagai bahan terapeutik serta pengembangan obat baru dengan keunggulan farmakologis. Pada tinjauan pustaka ini, kami meninjau secara singkat tentang jalur metabolik dan jalur transduksi sinyal dari dua endocannabionoid utama; Anandamide (AEA) dan 2- arachidonoyglycerol (2-AG) yang mempunyai potensi terapeutik. 
Pengaruh Luka Iris Pada Tikus Dengan Paparan Hidrogen Peroxida 3% terhadap Epitelisasi dan Pembentukan Eksudat pada Permukaan Epitel Kulit HARMAN AGUSAPUTRA; MARIA SUGENG; AYLI SOEKAMTO; ATIK WULANDARI
HANG TUAH MEDICAL JOURNAL Vol 17 No 2 (2020): Hang Tuah Medical Journal
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Background: Hydrogen peroxide (H2O2) as antiseptic has been used frequently to clean woundsin in hospitals and clinics. Hydrogen peroxide has the effectof strong oxidative that can kill pathogens. It can clean up debris and necrotic tissuesin wounds. Hydrogen peroxidealso has hemostatic effect that can help to stop bleeding. Besides antiseptic effects, hydrogen peroxide i s suspected of having negative effect in wound healing. Hydrogen peroxide presumably could cause delayed wound healing by exudate formation and delayed epithelial growth. Method: This study was conducted in the laboratory using 48 white mice that were divided into 2 groups. All the mice were purposely wounded. Afterwards in one group the wounds were clean up using hydrogen peroxide, while in the other group without hydrogen peroxide as control. The wounds of both groups were observed on day 1, day 3 and day 7. On day 1 and day 3, both groups did not show significant difference. Result : on day 7 showed that the wound healing in hydrogen peroxide group were delayed. Fifty percent of them had the formation of exudate and 62.5% of them showed delayed epithelial growth. Conclusion : This study could show hydrogen peroxide as wound antiseptic has delayed wound healing effect.
Penyuluhan Tentang Pencegahan Kanker Usus Besar dengan Sayuran Hidroponik Maria Widijanti Sugeng; Harman Agusaputra; Inawati Inawati; Titiek Sunaryati
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 4 (2022): August Pages 612-784
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i4.648

Abstract

Kanker usus besar (kolorektal) menempati urutan keempat kanker terbanyak di Indonesia (The Global Cancer Observatory, 2020). Kejadian kanker kolon dipicu oleh faktor genetik dan lingkungan terutama faktor makanan. Makanan yang rendah serat dan berlemak memicu kejadian kanker kolon, sebaliknya makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah-buahan bisa mengurangi kejadian kanker kolon. Salah satu cara untuk mendapatkan suplai sayuran dan buah-buahan untuk dikonsumsi dalam jumlah cukup adalah dengan menanam sayur dan buah sendiri yang bisa dengan cara hidroponik. Penyuluhan Pencegahan Kanker Usus Besar dengan Sayuran Hidroponik dilakukan di Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya dengan media poster, leaflet dan alat peraga dengan responden sebanyak 50 orang, mayoritas pasien poliklinik puskesmas. Sebelum penyuluhan peserta diberikan pretes untuk mengukur pengetahuan tentang kanker usus besar, nutrisi pencegah kanker usus besar dan cara menanam sayuran secara hidroponik.  Setelah penyuluhan pada hasil pos tes, terdapat peningkatan sebanyak 18% pengetahuan peserta tentang kanker usus besar. Ada peningkatan 32% tentang pengetahuan nutrisi pencegah kanker usus besar dan peningkatan 24% pengetahuan tentang cara menanam sayuran secara hidroponik.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN ONLINE DAN OFFLINE PADA MAHASISWA UNIVERSITAS DI JALAN DUKUH KUPANG SURABAYA Emillia Devi Dwi Rianti; Harman Agusaputra; Fuad Ama; Meivy Isnoviana
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 6 No 12 (2022): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi Desember
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52160/e-jmp.v6i12.971

Abstract

Masa pandemik Covid-19 membuat mahasiswa dalam sistem perkuliahan menjadi dilema antara tatap muka atau dilakukan secara online. Pembelajaran online mahasiswa kurang dapat menerima materi, akan tetapi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa ada batasan ruang dan waktu, Sistem yang belajar yang paling efektif secara tatap muka atau offline adanya interaksi langsung tanpa ada batasan jarak.Tujuan penelitian mengetahui efektif pembelajaran online dan offline pada mahasiswa universitas di jalan Dukuh Kupang, Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, dengan populasi adalah mahasiswa Universitas di Dukuh Kupang, Surabaya yang mengikuti praktikum Patologi Anatomi kelas A dan B pada ajaran tahun 2021/2022 dengan jumlah 52 mahasiswa, sehingga sampel dalam penelitian sebanyak 52 mahasiswa atau menggunakan total sampling. Hasil penelitian, efektivitas dalam perkuliahan menunjukkan bahwa kualifikasi keefektifan responden lebih semangat dalam perkuliahan menggunakan sistem offline sebesar 67,3 % yang berarti cukup baik, 69,2 % dengan responden didalam pembelajaran offline lebih memahami materi yang diberikan oleh Dosen. Kesimpulan, pembelajaran masih efektif dengan sistem belajar secara offline lebih efektif dimasa new normal.
BEBERAPA VARIASI DALAM DAGING BAKAR UNTUK MENURUNKAN KADAR PAH-BENZO(A)PYERENE SEBAGAI PENCEGAHAN KANKER USUS BESAR Harman Agusaputra; Fuad Ama; Emilia Devi; Maria Widijanti Sugeng
Prosiding Simposium Nasional Multidisiplin (SinaMu) Vol 4 (2022): Simposium Nasional Multidisiplin (SinaMu)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.647 KB) | DOI: 10.31000/sinamu.v4i1.7868

Abstract

AbstrakKanker usus besar merupakan kanker tertinggi nomor tiga di dunia setelah kanker payudara dan kanker paru-paru, juga merupakan penyebab utama kematian nomor dua setelah kanker paru-paru (Sung et.al,2021). Kejadian kanker usus besar di rumah sakit Dharmais, Jakarta, Indonesia merupakan yang terbanyak keempat (Kemenkes,2019). Makanan yang berlemak, rendah serat dan dibakar, terutama daging, merupakan salah satu faktor risiko kanker usus besar (Sung et.al,2021). Orang Indonesia mempunyai kegemaran makan daging bakar, dan proses membakarnya akan menghasilkan Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH). Badan dunia WHO menetapkan PAH merupakan zat berbahaya dan berisko karsinogenik termasuk dinataranya kanker usus besar. Diantara jenis PAH , paling banyak diteliti kandungan benzo(a)pyrene. Penelitian ini bersifa sistemetik literature review yang diambil dari delapan jurnal, bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang variasi dalam memasak daging ditinjau dari penurunan kadar PAH-Benzo(a)pyerene. Hasi penelitian menunjukkan untuk menurunkan kadar PAH, sebaiknya menggunakan bahan bakar gas dibanding arang bakar. Selain itu, saat memanggang daging tidak boleh bersentuhan langsung dengan api dan setidaknya berjarak diatas 4 sentimeter. Variasi yang dimungkinkan membungkus daging dengan kertas aluminium. Suhu dalam proses membakar tidak lebih dari 300 oC. Jenis daging yang dibakar sebaiknya bukan jenis berlemak, proses pembakaran bila mengunakan bara api sebaiknya tidak melebihi 7 menit.Kata kunci : Kanker usus besar, cara pembakaran daging, PAH (Polycyclic Aromatic Hydrocarbon)AbstractColon cancer is the third highest cancer in the world after breast cancer and lung cancer, it is also the second leading cause of death after lung cancer (Sung et.al,2021). The incidence of colon cancer in Dharmais hospital, Jakarta, Indonesia is the fourth highest (Ministry of Health, 2019). Fatty, low-fiber and burnt foods, especially meat, are one of the risk factors for colon cancer (Sung et.al,2021). Indonesians have a penchant for eating grilled meat, and the process of burning it will produce Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs). The world body WHO determines that PAH is a dangerous substance and has carcinogenic characteristics, including colon cancer. Among the types of PAH, the most studied content of benzo(a)pyrene. This study is based on a systematic literature review taken from eight journals, aiming to obtain information about variations in cooking meat in terms of reducing PAH-Benzo(a)pyerene levels. Research shows that to reduce PAH levels, you should use gas fuel instead of charcoal. In addition, when grilling meat should not be in direct contact with the fire and at least above 4 centimeters apart. A possible variety of wrapping meat with aluminum foil. The temperature in the process of burning is not more than 300 oC. The type of meat that is burned should not be a fatty type, the burning process when using embers should not exceed 7 minutes.Keywords : Colon cancer, meat grilling methods, PAH (Polycyclic Aromatic Hydrocarbon)
Penyuluhan Pengaruh Indeks Masa Tubuh (IMT), Kadar Gula Darah dan Prilaku Diet Tinggi Serat untuk Mencegah Kanker Kolorektal Sugeng, Maria Widijanti; Agusaputra, Harman; Inawati, Inawati; Sunaryati, Titiek
Jurnal Abdidas Vol. 4 No. 6 (2023): December, Pages 457 - 580
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v4i6.848

Abstract

Kanker kolorektal atau kanker usus besar merupakan kanker yang tersering di dunia menempati urutan ketiga terbanyak, begitu juga di Indonesia juga menempati urutan ketiga dan diperkirakan akan semakin meningkat. Faktor pencetus kejadian kanker kolorektal biasanya adalah  makanan baik dari alkohol, makanan berlemak, makanan rendah serat dan tidak kalah pentingnya dikaitkan dengan obesitas dan diabetes. Angka kejadian obesitas tampaknya secara patomekanisme sering juga dihubungkan dengan kejadian diabetes dan ternyata juga merupakan pencetus kanker kolorektal. Bersamaan dengan meningkatkan insiden obesitas dan diabetes di Indonesia  yang merupakan faktor resiko kanker kolorektal. Penyuluhn Pengaruh Indeks Masa Tubuh (IMT), Kadar Gula Darah dan Prilaku Diet Tinggi Serat Untuk Mencegah Kanker Kolorektal dilakukan di Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya. Penyuluhan tersebut menggunakan media poster, leaflet dan alat peraga dengan peserta sebanyak 40 orang,. Sebelum penyuluhan peserta diberikan kuesioner tentang kebiasaan makan sayuran serta pengetahuan tentang diabetes, obesitas dan kanker kolorektal. Kebiasaan makan sayur peserta cukup baik, 19 orang  (47,5%) makan sayur setiap hari, 15 orang (37,5%)makan sayur tiga kali seminggu dan hanya 4 orang (10%) makan sayur sekitar sekali per minggu.
Kursus Singkat Monitoring Perkembangan Balita Dalam Penanganan Stunting Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Kader Surabaya Hebat Inawati, Inawati; Sunaryati, Titiek; Agusaputra, Harman; Tania, Putu Oky Ari
Journal of Community Development Vol. 5 No. 2 (2024): December
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v5i2.275

Abstract

Undernutrition is responsible for nearly 50% child deaths, especially in poor countries. Approximately 25% of toddlers worldwide experience stunted which is associated with mortality, cognitive impairment and reduced productivity. The mission of the Kementrian Kesehatan is to improve the level of public health through community empowerment (Posyandu). especially in Surabaya with the empowerment of Kader Surabaya Hebat (KSH). Wonokromo District, with an area of ​​8.42 Km2 and occupying 2.55% of the area of ​​Surabaya city, has 3 access to primary health facilities, covering 6 sub-districts (Kelurahan). The ratio of community health centers per Wonokromo sub-district is 1.9, this shows that the coverage of primary health access in Wonokromo is quite good. KSH knowledge needs to be improved through education, short courses and monitoring. The aim of this Pengabdian  activity is to increase knowledge regarding monitoring the toddlers development, especially in handling stunting toddlers. This activity was able to increase the knowledge of KSH as shown by an increase in the highest score of 100, from 10% to 54.2%. Increasing KSH knowledge is a first step so that it can be applied to the community, namely toddlers in the Wonokromo health center area, so that monitoring of stunting toddlers can run and can prevent or even reduce the stunting rate in Wonokromo.
Gambaran Pemeriksaan BRCA sebagai Upaya Pencegahan Kanker Payudara Ni Luh Narita Vijayanti; Inawati Inawati; Harman Agusaputra; Masfufatun Masfufatun
Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Vol 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker payudara merupakan kanker dengan angka kejadian nomor 1 pada wanita di seluruh dunia. Skrining kanker payudara merupakan salah satu pencegahan untuk kanker payudara. Pemeriksaan BRCA (Breast Receptor Cancer Antigen) adalah metode skrining yang sudah umum dilakukan di negara maju, namun masih belum terlalu dikenal di Indonesia oleh kalangan umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemeriksaan BRCA dengan pencegahan kanker payudara. Metode penelitian ini menggunakan studi literature melalui pencarian PubMed, dan Science Direct, BMC Medicine, dan Springer Link mulai tahun 2011-2022, tanpa batasan bahasa dan jurnal penelitian full text. Hasil review jurnal mendapatkan 6 jurnal mendukung pemeriksaan BRCA dan 1 jurnal tidak mendukung pemeriksaan BRCA. Orang positif BRCA beresiko 85% menjadi kanker payudara, sedangakn persentase mutasi BRCA pada kanker payudara rendah. Pada orang beresiko tinggi mutasi BRCA maka disarankan tes BRCA.Hasil negatif, itu bukan berarti pasein bebas dari kanker. Kriteria resiko tinggi mutasi BRCA adalah: 1) riwayat keturunan Jweish, 2) Ada keluarga yang mempunyai kanker payudara, terutama terdiagnosis di usia muda (kurang dari 40-45 tahun), Ca Payudara triple negative, high-grade kanker payudara, kanker payudara ductal carcinoma, prognosis buruk, 3) Ada keluarga dengan kanker ovarium epitel, dan high-grade kanker ovarium, 4) Ada keluarga yang positif mutasi BRCA. Peneliti menyimpulkan bahwa BRCA tidak direkomendasikan pada populasi umum di Indonesia. Sementara ini peneliti belum menemukan data populasi BRCA di Indonesia. Selain itu peneliti juga belum menemukan bukti terkait apakah bisa muncul mutasi BRCA seiring dengan perkembangan carcinogenesis kanker payudara atau tidak. Peneliti tidak ada conflict of interest terhadap produk tertentu.
POTENSI PENURUNAN HAAs (CARSINOGENIK) DALAM PROSES MEMASAK DAGING SEBAGAI PREVENTIF TERHADAP KANKER KOLON Niluh Narita Vijayanti; Harman Agusaputra
Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Vol 2 (2024): Edisi 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker Kolorectal merupakan kanker yang terbanyak ke-4 dan penyebab kematian no 3 didunia diperkirakan tiap tahun terjadi peningkatan kasus baru. Diantara faktor yang mempengaruhi adanya pola konsumsi , termasuk proses memasak yang sering kurang mendapat perhatian dalam pengelolaan . Dalam proses memasak dapat terbentuk senyawa kimia yakni PAH (Polisiklik aromatic hidrokarbon) dan HAAs (Heterocyclic aromatic amines) sebagain bahan yang bertanggung jawab terjadinya kanker diantranya kanker kolorectal. Dilakukan studi literatur 2011-2022, terkait perkembangan dalam menurukan HAAs Hasil dari pencarian didapatkan 6 penelitian berupa tambahan zat aditif dalam proses memasak termasuk bumbu oregano, basil, simac, resveratrol, tepung kunyit, black cumin, chitosan yang dapat menurunkan hingga 40-70% kadar dari turunan HAAs. 5 penelitian lainnnya terkait Teknik mengunakan panggangan yang berbeda termasuk grilling, boiling, deep frying, microwave dan hotplate. Didapatkan metode penggunaan arang kelapa lebih baik, metode pemanasan infrared dan kombinasi steam dan pemanas juga dapat menurunkan HAAs.
KEKUATAN GENGGAMAN TANGAN TERHADAP KESEIMBANGAN PADA IBU-IBU PEMBINA KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) DI DESA NELAYAN SUKOREJO, KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK Fuad Ama; Indah Widyaningsih; Harman Agusaputra
Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Vol 2 (2024): Edisi 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelemahan otot bagian anggota gerak tubuh salah satu penyebab dari kematian jaringan otak akibat strok. Kualitas hidup dan aktivitas berpengaruh terjadi kelemahan kekuatan genggaman tangan. Metode menggunakan penelitian observasi analitik pendekatan cross sectional. Subjek 57 ibu-ibu nelayan, dan variable bebas penelitian adalah kekuatan genggaman tangan, variable terikat ibu-ibu PKK. Pengambilan kekuatan genggaman tangan dengan menggunakan alat Electronic Hand Dynamometer Hasil: Hasil rata-rata responden berusia 56,74 ± 10,11 tahun, dengan usia minimum 35 tahun dan usia maksimum 80 tahun. Rata-rata responden mempunyai kekuatan genggam sebesar 20,49 ± 7,69, dengan kekuatan genggam minimum 7,2 dan maksimum 55,2. Hasil uji korelasi pearson menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia dengan kekuatan genggam, terbukti dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai korelasi sebesar 0,498 masuk kategori sedang (0,400-0,599). Kesimpulan: ada korelasi atau hubungan yang cukup kuat antara usia dengan kekuatan genggam. Koefisien korelasi bernilai negatif menunjukkan bahwa semakin tua seseorang maka semakin menurun kekuatan genggamnya, dan kekuatan fisik sesorang akan menurun berdasarkan usia yang bertambah.