Muhammad Amri
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMAHAMAN KEAGAMAAN SALAFI DAN KEGADUHAN DI TENGAH MASYARAKAT SERTA SOLUSI PENYELESAIANNYA Zikriadi Zikriadi; Muhammad Amri; Indo Santalia
MUSHAF JOURNAL: Jurnal Ilmu Al Quran dan Hadis Vol. 2 No. 3 (2022): Desember
Publisher : CV. Adiba Aisha Amira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/mushaf.v2i3.75

Abstract

This study discusses the understanding of salafi religion in the community which always creates noise in the community. This research is included in the literature review with the stages of analysis in the form of data reduction, data exposure, and conclusions/verification. The results show that the Salafi understanding tends to be textual in understanding the Qur'an and Hadith, from this habit it has an impact on an understanding that traditions that live in a good society, which have never existed in the Qur'an and Hadith are always considered as a wrong understanding (bid'ah and shirk), even contrary to the teachings of Islam. One solution that must be done so that salafi understanding does not develop by paying special attention to the ustadz concerned to stop understanding that does not lead to noise, for example by giving priority to religious instructors from the Ministry of Religion to conduct a data collection program for clerics who tend to make noise and provide understanding. considered good for the sake of maintaining peace and religious tolerance.
Ketuhanan dalam Diskursus Teologi Mazhab Klasik Arifuddin Arifuddin; Muhammad Amri; Muhaemin Latif; Hermanto Hermanto
Tasamuh: Jurnal Studi Islam Vol 14 No 2 (2022): Tasamuh: Jurnal Studi Islam
Publisher : LPPM IAIN Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47945/tasamuh.v14i2.630

Abstract

Misi utama Nabi Muhammad swt. diutus oleh Allah ke muka bumi ini, adalah mengokohkan ke-Esaan Tuhan dan menegakkan kalimat Tauhid (la>ilah}a illah) dan pemurnian akidah bangsa Arab yang terkontaminasi budaya jahiliyah, serta bertaklid kepada nenek moyang. Namun pasca wafatnya Nabi Muhammad diskursus seputar kalam atau teologi dalam Islam menjadi hangat diperbincangkan. Pada masa Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah, konteks politik dalam Islam mulai berkembang, terkait perbincangan teologi. Kemudian diskursus tersebut berkembang menjadi aliran teologi Islam. Beberapa perdebatan seputar ketuhanan, menurut aliran Mu’tazilah, Asy`ariah, dan Maturudiyah yakni seputar sifat Tuhan, iman dan kufur, perbuatan Tuhan dan pebuatan manusia, kehendak mutlak dan keadilah Tuhan, wahyu dan akal, dan pelaku dosa besar. Konsepsi tentang Tuhan adalah inti dari setiap kepercayaan manusia. Tuhan selalu berada di puncak bangunan piramida kebutuhan manusia yang berkaitan dengan masalah keimanan. Di sini kita dapat memahami bersama bahwa menyembah Tuhan adalah cara manusia menuju ketakterhinggaan. Rana Tuhan yang tak terbatas kemudian dibahas di wilayah yang "terbatas". Artinya Tuhan ada dalam konsepsi manusia, sehingga konsepsi yang dibangun kemudian menjadikan Tuhan termasuk golongan tertentu. Hal inilah yang kemudian menjadi perbincangan madzhab dalam Islam.