Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MUTU FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIK KUE PUKIS DENGAN PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG PISANG KEPOK ENGGANO (Musa acuminata x balbisiana) Marsigit, Wuri; Susanti, Laili; Avin Nazkia, Varizka
Jurnal Agroindustri Vol. 14 No. 1 (2024): May 2024
Publisher : BPFP Faperta UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jagroindustri.14.1.113-126

Abstract

This study aims to determine the effect of a composition of wheat flour and Enggano banana flour on the physical, chemical and organoleptic properties of pukis cake. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with a single factor, namely the composition of wheat flour and Enggano banana flour (100%:0%, 90%:10%, 80%:20%, 70%:30%, 60%:40%) carried out with 3 replications. The results showed that the composition of wheat flour and Enggano banana flour had a significant effect on water content, texture, swelling power, and ash and fiber content. The texture and swellability decreased with increasing Enggano banana flour used. On the other hand, ash content and fiber content were higher.  The color of the pukis cake became darker with increasing Enggano banana flour used.  The used of 30% kepok Enggano banana flour was the best treatment with the panelist's preference for color shows a value of 3.04 (like), aroma 3.80(like-very like), taste 3,48 (like-very like),  texture 3.32 (like-very like), and over all 3.64 (like-very like).
INOVASI TEH HERBAL CELUP DARI DAUN KOPI SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH Silsia, Devi; Susanti, Laili; Wulandari, Sri
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v6i1.4462

Abstract

Desa Babakan Bogor merupakan salah satu daerah penghasil kopi yang selama ini hanya memanfaatkan biji kopi untuk diolah menjadi kopi bubuk. Namun, daun kopi yang berlimpah sering kali dianggap sebagai limbah dan tidak dimanfaatkan. Padahal, daun kopi mengandung senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti flavonoid, alkaloid, dan antioksidan. Berdasarkan permasalahan tersebut, program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai potensi pemanfaatan daun kopi sebagai teh herbal celup yang memiliki nilai tambah ekonomi dan kesehatan. Mitra kegiatan ini adalah petani kopi di Desa Babakan Bogor. Metode yang digunakan dalam program ini meliputi sosialisasi, demonstrasi, dan evaluasi keterlibatan peserta. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa masyarakat memperoleh peningkatan pemahaman mengenai manfaat daun kopi dan teknik pengolahannya. Berdasarkan evaluasi, terjadi peningkatan pemahaman peserta mengenai manfaat dan cara pembuatan teh herbal celup dari daun kopi sebesar 85%. Selain itu, masyarakat juga menunjukkan ketertarikan tinggi untuk mengembangkan produk ini sebagai peluang usaha baru. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan pemanfaatan daun kopi tidak hanya mengurangi limbah pertanian, tetapi juga memberikan alternatif sumber penghasilan bagi masyarakat lokal. Program ini membuktikan bahwa inovasi berbasis sumber daya lokal dapat menjadi solusi bagi permasalahan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.