Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Homeschooling services for mildly mentally retarded children at the Aulia Rahmah Hasanah Orphanage Foundation, Balikpapan Mochamad Sulaiman; Fandi Afrizal; Firatih Tandiboro; Nugroho Ari Sadewo; Saqila Aulia; Tasya Dwiyanti; Prambudiana Prambudiana; Yongi Stiyo Pangestu; Adji Muhammad Taqwa
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 7 No 1 (2023): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v7i1.696

Abstract

This article is based on the Program Abdi Mengajar (PAM) which seeks to find solutions to the problems faced by the Aulia Rahma Hasanah orphanage foundation which is located in the Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara. The main problem faced by partners is the lack of funds and human resources to provide proper education to foster children, especially in formal education services. There is exists learning barriers that affect mentally disturbed children or commonly called intellectual disabilities. therefore in this community service activity, the concept of homeschooling services is designed to be able to provide knowledge, especially in the social field. The purpose of this community service activity is specifically help to improve the communication and socialization skills of mentally retarded children and provide supplementary informal educational services. From the activities that have been carried out, there have been positive developments related to attitudes and mental knowledge by foster children, although not significant enough. Continuous and intensive activities are still needed so that they can provide better benefits for the mental development and knowledge of mentally retarded children until they are completely healed.
Evaluasi Layanan Akademik di Universitas X Dengan Pendekatan Metode Kano Muhamad Imron Zamzani; Vridayani Anggi Leksono; Fandi Afrizal; Ahmad Jamil
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol 20, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sitekin.v20i1.19967

Abstract

Pendidikan merupakan sektor yang bergerak dibidang jasa. Penggunaan teknologi pada sektor jasa memegang perananan penting dalam memberikan kemudahan dan kecepatan menyelesaian pekerjaan. Pelayanan dengan menggunakan teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna (user) akan berkorelasi positif terhadap kepuasan pemakainya. Sehingga pihak jasa khususnya universitas perlu mengetahui pengaruh tingkat kepuasan sistem layanan akademik yang mereka gunakan. Secara umum sarana dan prasarana sistem informasi akademik yang ada di lingkungan universitas meliputi learning management system, pembelajaran jarak jauh, kualitas informasi, kualitas layanan, bidang administrasi umum, bidang sarana dan prasarana. Apabila ada kualitas layanan sistem informasi akademik sesuai harapan, maka akan menciptakan kepuasan bagi para konsumen. Apabila terjadi sebaliknya maka mahasiswa akan kecewa. Menyadari pentingnya hal ini maka dilakukan pengukuran  kualitas layanan akademik, apakah sesuai dengan keinginan mahasiswa atau belum. Berbagai institusi pendidikan di Indonesia pada umumnya, telah melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas sistem informasi akademik. Mulai dari pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang sesuai kebutuhan, dan  peningkatan  kualitas layanan dengan menerapkan teknologi yang dapat diandalkan. Kualitas layanan yang dimaksudkan adalah sistem pelayanan pembelajaran jarak jauh, learning management system dan kualitas informasi. Menyadari pentingnya hal ini maka perlu dilakukan pengukuran tingkat kepuasan. Metode kano digunakan untuk mengintegrasikan pengukuran tingkat kepuasan dalam setiap atribut. Selain itu metode Kano digunakan untuk mengidentifikasi kategori kelemahan dan prioritas perbaikan kinerja atribut. Hasil pengukuran tingkat kepuasan menunjukkan kualitas informasi di semua atribut menunjukan kategori One dimentional, pembelajaran jarak jauh menunjukan 8 kategori attractive dan 2 one dimetional. Sedangkan pada learning management system 8 menunjukan kategori one dimentional dan 2 berkategori must be.