Kegiatan mendaki gunung telah dilakukan oleh banyak orang sejak zaman dahulu hingga beberapa waktu yang lalu, namun tidak semua pendaki mengetahui dasar-dasar ketika melewati jalur pendakian. Ketidaktahuan tersebut kemudian menyebabkan terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan saat pendakian, seperti pendaki tersesat. Faktor-faktor permasalahan yang dihadapi para pendaki dapat disebabkan oleh kondisi alam, seperti badai, kabut, gempa bumi, dan tanah longsor. Berbagai variabel yang membantu keberhasilan pendakian antara lain persiapan yang matang, kemampuan menggunakan peralatan, serta ketersediaan perlengkapan yang memadai. Terdapat dua jenis peralatan pendakian, yaitu peralatan individu dan peralatan tim. Seorang pendaki harus memiliki perencanaan dan faktor pendukung lainnya agar pendakian dapat berhasil. Dalam pendakian, diperlukan kondisi fisik dan mental yang kuat. Pendaki yang tidak memiliki kondisi fisik yang prima akan mudah kelelahan dan berisiko mengalami kematian. Seorang pendaki juga harus memiliki ketangguhan mental karena pendakian gunung akan menghadirkan banyak tantangan yang tidak terduga. Penelitian ini membahas perancangan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) menggunakan metode Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) yang membentuk kriteria, alternatif, dan nilai pembobotan. Prioritas secara objektif menentukan penilaian terhadap pos jalur yang akan ditempuh saat mendaki gunung berdasarkan kriteria yang diberikan, yaitu biaya, jarak, kondisi jalur, waktu, dan tempat makan. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD), perancangan diagram dengan Unified Modeling Language (UML), metode SPK menggunakan SMART, serta pengujian sistem menggunakan white-box testing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan mampu memberikan rekomendasi rute terbaik menuju pos pendakian dengan tingkat akurasi yang tinggi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Pengujian white-box menunjukkan bahwa semua jalur logika berjalan sesuai dengan rancangan tanpa kesalahan, sehingga sistem ini dapat digunakan oleh pendaki sebagai panduan dalam memilih rute secara cepat dan akurat berdasarkan kondisi yang ada.