Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Determinan Pencegahan Osteoporosis Pada Wanita Menopause Riska Wildawati; Yecy Anggreny; Dewi Kurnia Putri
Jurnal Ners Indonesia Vol 10, No 2 (2020): MARET 2020
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.893 KB) | DOI: 10.31258/jni.10.2.229-237

Abstract

Wanita menopause berisiko terkena osteoporosis. Osteoporosis merupakan penyakit yang ditandai dengan rendahnya massa tulang yang menyebabkan tulang mudah rapuh dan  berisiko fraktur, untuk menghindari risiko osteoporosis maka diperlukan upaya pencegahan. Tujuan penelitian untuk mengetahui determinan pencegahan osteoporosis pada wanita menopause. Jenis penelitian kuantitatif analitik dengan metode korelasi dan pendekatan cross sectional. Populasi adalah wanita menopause berusia 50-60 tahun dengan jumlah sampel 182 orang dan menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisi univariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan 42,3% diantaranya tidak melakukan pencegahan osteoporosis. Terdapat hubungan antara sikap (p value  0,000, nilai POR= 9,2), dukungan keluarga (p value 0,000, nilai POR = 9,95) dan gaya hidup (p value 0,000, nilai  POR = 8) terhadap pencegahan osteoporosis pada wanita menopause. Disimpulkan bahwa osteoporosis dapat dipengaruhi oleh sikap, dukungan keluarga dan gaya hidup. Diharapkan wanita menopause agar dapat menerapkan pencegahan osteoporosis terutama dalam menyikapi pengetahuan yang didapatkan tentang osteoporosis, merubah gaya hidup lebih sehat dan pihak keluarga dapat membantu pemenuhan kebutuhan  kalsium pada wanita menopause.
Studi Fenomenologi: Stres dan Mekanisme Koping Mahasiswa Keperawatan Dalam Menjalani Proses Pembelajaran Jarak Jauh Selama Pandemi COVID-19 Reysa Elsyafitri; Dewi Kurnia Putri; Sekani Niriyah
Jurnal Keperawatan Hang Tuah (Hang Tuah Nursing Journal) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Keperawatan Hang Tuah (Hang Tuah Nursing Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkh.Vol2.Iss2.845

Abstract

Pandemi COVID-19 mengharuskan seluruh institusi pendididikan mengalihkan pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Selama pembelajaran jarak jauh berlangsung terdapat beberapa kendala dan masalah yang menimbulkan stres bagi para mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi stres dan mekanisme koping mahasiswa keperawatan dalam menjalani proses pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Partisipan penelitian terdiri dari enam mahasiswa keperawatan STIKes Hang Tuah Pekanbaru yang menjalani proses pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19 dalam kategori stres tingkat berat. Pemilihan partisipan penelitian menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Pengumpulan data dilakukan mengunakan metode wawancara mendalam melalui aplikasi google meet. Hasil wawancara dianalisis mengunakan metode collaizi. Hasil penelitian didapatkan enam tema yaitu sumber stres mahasiswa keperawatan saat menjalani PJJ, respon saat menjalani pembelajaran jarak jauh, strategi koping mahasiswa keperawatan saat menjalani PJJ, mekanisme koping mahasiswa saat menjalani PJJ, support System, dan harapan mahasiswa keperawatan untuk pembelajaran jarak jauh selanjutnya. Melalui penelitian ini diharapkan bagi institusi pendidikan dapat mempertimbangkan dilakukannya pembelajaran tatap muka kembali dan mempertimbangkan memberikan bimbingan kepada mahasiswa keperawatan dalam memilih mekanisme koping yang tepat untuk mengatasi stres. Bagi ilmu keperawatan melalui penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi dan referensi tambahan dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang lebih mendalam mengenai upaya mahasiswa keperawatan untuk mencegah terjadinya stres.
Pendidikan Kesehatan Stigma Gangguan Jiwa dan Upaya Destigmatisasinya di Wilayah Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru Sekani Niriyah; Dewi Kurnia Putri; Eka Wisanti; Rezky Pradessetia; Mike Ayu Wulandari; Yecy Anggreny; Endang Dwi Rukmini
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 1 (2023): JAMSI - Januari 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.625

Abstract

Masalah kesehatan jiwa telah menjadi masalah kesehatan yang belum terselesaikan di tengah-tengah masyarakat, baik di tingkat global maupun nasional. Masalah kesehatan jiwa dapat membuat penderita menjadi tidak produktif dan bergantung pada orang lain, sehingga menyebabkan penderitaan berkepanjangan baik bagi penderita, keluarga, dan masyarakat. Penderita gangguan jiwa biasanya dihadapkan dengan stigma, diskriminasi dan marginalisasi di mastyarakat. Berbagai istilah yang banyak digunakan misalnya orang gila, sakit gila, sakit jiwa. Stigma yang melekat pada penderita dan keluarga menjadi salah satu alasan menyebabkan mereka tidak mencari pengobatan yang sangat mereka butuhkan, bahkan sebagian diantara mereka dipasung. Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru merupakan salah satu Puskesmas yang belum terbentuk Kader Kesehatan Jiwa dan masyarakat belum mengetahui tentang gangguan jiwa. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu tentang gangguan jiwa, dampak dari stigma dan cara menghadapi penderita gangguan jiwa. Metode pelaksanaan kegiatan ini berupa pemberian penyuluhan Kesehatan sebagai upaya dalam peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai gangguan jiwa, stigma dan upaya destigmatisasinya. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terkait gangguan jiwa, stigma dan upaya destigmatisasinya. Kegiatan ini sangat penting dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya stigma dan diskriminasi pada penderita gangguan jiwa sehingga penderita gangguan jiwa mendapat dukungan positif dalam proses penyembuhannya.
Hubungan Peran Tenaga Kesehatan dengan Self Assessment Pemantauan Gerak Janin Pada Ibu Hamil Novita Triyuliandari; Dian Roza Adila; Dewi Kurnia Putri
HealthCare Nursing Journal Vol. 5 No. 1 (2023): HealthCare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.939 KB) | DOI: 10.35568/healthcare.v5i1.2860

Abstract

Self assessment merupakan penilaian diri dalam proses memandang diri sendiri. Dalam pemantauan gerakkan janin, self assessment penting dilakukan untuk mengetahui kesejahteraan janin, sehingga dapat menurunkan kejadian IUFD. Perlu adanya peran tenaga kesehatan dalam memotivasi ibu hamil untuk mendeteksi gerakan janin agar tidak terjadi komplikasi kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran tenaga kesehatan terhadap self assessment pemantauan gerak janin pada ibu hamil. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatakan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 78 ibu hamil trimester III yang berada di Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru dengan teknik sampel yaitu accidental sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang di uji dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan 44 responden (56,4%) memiliki peran tenaga kesehatan yang baik dan 48 responden (61,5%) memiliki self assessment yang baik dalam pemantauan gerakkan janin. Terdapat hubungan antara peran terana kesehatan terhadap self assessment pemantauan gerak janin pada ibu hamil dengan nilai P value 0,011 (<0,05). Semakin baik peran tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi terkait pemantauan gerakkan janin maka semakin baik self assessment pemantauan gerakkan janin pada ibu hamil. Diharapkan kepada ibu hamil dapat mempertahankan self assessment pemantauan gerakkan janin dirumah.
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pendidikan Seks Pada Anak Autisme Usia Remaja Yersi Ahzani; Arneliwati; Dewi Kurnia Putri
Nightingale: Journal of Nursing Vol. 2 No. 2 (2023): Nightingale: Journal of Nursing
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Autisme merupakan kondisi dimana individu lebih tertarik dengan dunianya sendiri. Masa pubertas pada remaja autisme menyebabkan minat terhadap lawan jenis dan hasrat seksual meningkat. Ketidakmampuan mengontrol keadaan ini menyebabkan mereka mengekspresikan dengan perilaku yang tidak tepat sehingga meningkatkan resiko menjadi korban dan pelaku pelecehan seksual. Diperlukan upaya mengarahkan remaja autisme dalam mengekspresikan hasrat seksual mereka dengan tepat. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan seksualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang pendidikan seks pada anak autisme usia remaja. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan 30 responden dengan teknik sampling jenuh dan dianalisa secara univariat. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik responden diketahui 66,7% bekerja, pendidikan terakhir 63,3% tamatan SMA/SLTA, 70,0% berada dalam rentang usia dewasa madya (36-45) tahun. Karakteristik anak responden berdasarkan jenis kelamin didapatkan 76,7% laki-laki, dengan rata-rata berusia 15,3667 tahun. Tingkat pengetahuan mayoritas responden dalam kategori cukup sebanyak 53,3%, sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang mengajarkan nama anggota tubuh dengan nama antomi sebenarnya. Berdasarkan hasil ini diharapkan institusi pendidikan dan tempat penelitian dapat bekerjasama guna meningkatkan pengetahuan ibu tentang pendidikan seks pada anak autisme usia remaja khususnya materi tentang mengajarkan nama anggota tubuh dengan nama antomi sebenarnya.