Hendrawan Setiadi
Dosen Pengajar Prodi S1 Hidrografi, STTAL

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Lapisan Termoklin untuk Menentukan Pola Perambatan Gelombang Suara (Studi Kasus Laut Banda): Thermocline Layer Study to Determine Sound Wave Propagation Patterns (Banda Sea Case Study) Jaka Winanta; A. Rita Tisiana D. Kuswardani; Hendrawan Setiadi; Nur Riyadi
Jurnal Chart Datum Vol. 1 No. 2 (2015): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v1i2.112

Abstract

Ada beberapa wilayah laut yang sangat menarik di Indonesia, salah satunya yaitu laut banda. Laut Banda adalah sebuah laut yang terletak di Kepulauan Maluku, Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi lapisan termoklin dan mempelajari perubahan cepat rambat gelombang suara didalam air khususnya pada area penelitian di Laut Banda. Data CTD bulan Juni 2010 menunjukan kedalaman batas atas lapisan termoklin yang bervariasi berkisar antara 51 – 88 meter dibawah permukaan laut dan ketebalan lapisan termoklin berkisar antara 145 – 225 meter kemudian terjadi perubahan cepat rambat gelombang suara dimana berkisar antara 1500,9 – 1538,7 ms-1. Data CTD bulan November 2014 menunjukan kedalaman batas atas lapisan termoklin yang bervariasi berkisar antara 30 – 95 meter dibawah permukaan laut dan ketebalan lapisan termoklin berkisar antara 185 – 297 meter, kemudian terjadi perubahan cepat rambat gelombang suara dimana berkisar antara 1495,8 – 1537,5 ms-1. Analisa data model menunjukkan kedalaman lapisan termoklin pada bulan Januari – Juni 2014 berada pada kedalaman 50 – 250 meter dengan cepat rambat gelombang suara yang terjadi berkisar antara 1466 – 1506 ms-1. Bulan Juli – Oktober 2014 lapisan termoklin naik dan berada pada kedalaman 5 – 180 meter perubahan cepat rambat gelombang suara berkisar antara 1470 – 1502 ms-1. Pada bulan November – bulan Desember 2014 dimana lapisan termoklin kembali turun dan berada pada kedalaman 50 – 240 meter dan terjadi perubahan pada cepat rambat gelombang suara yang berkisar antara 1466 – 1506 ms-1.
Analisa Gelombang Menggunakan Pemodelan STwave (Steady State Wave) Studi Kasus Perairan Manokwari: Wave Analysis Using STwave Modeling (Steady State Wave) Case Study of Manokwari Waters Yoyok Triono; Hendrawan Setiadi; Wahyu Widodo Pandoe; M.Firdaus Yusuf
Jurnal Chart Datum Vol. 1 No. 1 (2015): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v1i1.12

Abstract

Dalam mendukung operasi militer sangat dibutuhkan fasilitas labuh yang dilengkapi dengan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan. Maka dibutuhkan tempat yang strategis untuk membangun atau mengembangkan yang sudah ada diseluruh Indonesia, khususnya fasharkan (fasilitas pemeliharaan dan perbaikan) Manokwari. Dalam perencanaan pembangunan dermaga diperlukan data-data Hidro-Oseanografi, antara lain data gelombang, kecepatan angin dan data batimetri. Data-data tersebut diperlukan untuk mengetahui tinggi gelombang di area dermaga.Informasi tentang tinggi gelombang diperoleh dengan melakukan simulasi model gelombang menggunakan pemodelan STWave (Steady State Wave). Penelitian ini membuat simulasi model gelombang dengan menggunakan perangkat lunak STWave. Pemodelan dilaksanakan untuk mendapatkan hasil gelombang signifikan dengan memasukan input berupa tiga nilai rentan kecepatan angin (3, 6, 9 m/s), parameter- parameter tersebut yang akan di masukan kedalam perangkat lunak STWave. Pemodelan gelombang dengan penggunaan metode STWave akan diperoleh hasil simulasi tinggi gelombang signifikan di perairan Manokwari. Dengan data kecepatan angin 9 (m/s) didapat tinggi gelombang kurang atau sama dengan 1,5 m.Data tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam perencanaan pembangunan dermaga.