Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

On Imam Ghazālī's Farḍ ‘Ain and Farḍ Kifāyah: An Epistemological Approach Sujiat Zubaidi Saleh; Muhammad Taqiyuddin; Rakhmad Agung Hidayatullah
Jurnal Ushuluddin Vol 30, No 1 (2022): January - June
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v30i1.14661

Abstract

Imam Ghazālī is the main originator of an integrative Islamic epistemology-based classification of knowledge. Where, the formulation begins with the elaboration of Islamic scientific schools, namely: Kalām, Falsafah, Bāṭinī, and Sufism. This article critically describes the epistemological elements in al-Ghazālī's view. This research is library research. This study concludes that Imam Ghazālī through the classification of his knowledge wants to clarify, that even though all these paths are valid and can be harmonized. This is what prompted Imam Ghazāl to prioritize Sūfī epistemology, where sharia, aqdah and morals in Islam are practiced at the level of ihsān as the main way. Thus, the essential elements related to the classification of knowledge are closely related to the four schools plus the flow of fiqh that he has studied since the beginning of his time of studying. More interestingly, this classification of knowledge can prevent Muslims from being disrupted by epistemology in this contemporary era by remaining based on recognized sources of Islamic epistemology
PENDIDIKAN JIWA SEBAGAI LANDASAN PEMBENTUKAN ISLAMIC HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT (IHRD) DI PERGURUAN TINGGI Rakhmad Agung Hidayatullah; Jarman Arroisi; Amir Reza Kusuma; Muhammad Dhiaul Fikri
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol 7, No 2 (2023): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v7i2.8881

Abstract

Pendidikan jiwa menjadi hal yang penting untuk membentuk manusia. intensitas penelitian terhadap wacana pengembangan SDM di institusi akademik semakin banyak dan menunjukkan presentasi yang kian meninggi. Kajian terhadap eksistensi SDM di perguruan tinggi, institusi pendidikan dan banyak lembaga pemberdayaan manusia dilakukan secara masif demi keberlangsungan sistem pendidikan di masa yang akan datang. Kompetensi manusia seperti pengetahuan, skill, kepribadian dan kapasitas intelektual SDM menjadi solusi atas problem-problem modernitas yang terjadi. Jika menilik sistem pendidikan tinggi modern, realisasi model pendidikan yang dibentuk saat ini tidak tidaklah berfokus kepada pembentukan manusia ideal, namun hanya berfokus kepada pembentukan manusia-manusia berorientasi materi, berjiwa hampa dan merefeleksikan kehidupan personal yang berkecamuk. Globally speaking Maka dengan jiwa yang bersih manusia bisa menjadi makhluk yang bermanfaat bagi orang lain.