Komang Wirawan, Komang
Program Studi Magister Kajian Pariwisata Universitas Udayana

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTASI KONSEP EKOWISATA DI WILAYAH PESISIR PANTAI YEH GANGGA, TABANAN-BALI Santosa, Bagus Nugraha Kurnia; Putra, I Gusti Putu Anindya; Wirawan, Komang
Jurnal ENMAP Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pariwisata saat ini menjadi salah satu sektor andalan bagi pemerintah untuk menunjang pembangunan di suatu daerah, salah satunya di Bali.  Saat ini, perkembangan dan pembangunan pariwisata di Bali nampaknya tidak hanya memberikan dampak positif, namun dapat menimbulkan dampak negatif jika tidak direncanakan dengan baik. Melihat hal tersebut, dirasa perlu adanya penataan ruang dan pengembangan konsep ekowisata dalam pembangunan pariwisata di Bali untuk menjaga Bali dan pariwisata di Bali agar mampu terhindar dari dampak negatif tersebut. Konsep ekowisata meupakan konsep kegiatan wisata yang menaruh perhatian besar terhadap kelestarian lingkungan dan keberlangsungan aktivitas sosial budaya pada lokasi wisata. Wilayah Pesisir Pantai Yeh Gangga dipilih sebagai lokasi penelitian ini mengingat adanya aktivitas pariwisata, kegiatan konservasi penyu (tukik), serta adanya aktivitas keagamaan yang masif di wilayah pesisir Pantai Yeh Gangga. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi potensi ekowisata, serta mengidentifikasi pemanfaatan ruang di wilayah pesisir Pantai Yeh Gangga dengan adanya potensi ekowisata. Peneltian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Proses penelitian ini diawali dengan penyusunan asumsi dan aturan berfikir dari teori-teori yang ada terkait ekowisata dan pengumpulan data-data yang terkait dengan penelitian, yang selanjutnya diperdalam melalui pengumpulan data dengan wawancara terhadap narasumber, dan selamjutnya melakuan observasi langsung ke lokasi penelitian. Teknik pengambilan sampel untuk mencari narasumber pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Metode dan teknik analisis data pada peneitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis evaluatif. Berdasaran hasil penelitian ditemukan bahwa (1) wilayah pesisir Pantai Yeh Gangga sudah memiliki bebrapa potensi ekowisata yaitu potensi ekologi, sosial budaya, dan ekonomi; (2) adanya potensi-potensi eowisata di wilayah pesisir Pantai Yeh Gangga mempengaruhi pemanfaatan ruang di kawasan pesisir Pantai Yeh Gangga.Kata kunci:  Potensi Ekowisata, Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir, Pantai Yeh Gangga
POLA PERGERAKAN WISATAWAN MENUJU DAYA TARIK WISATA DI KECAMATAN SUKAWATI Suryautami, Ni Kadek Olivia; Wirawan, Komang
Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 6 No. 1 (2025): Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/bxwpzp77

Abstract

Kegiatan pariwisata menjadi salah satu sektor yang ada dan berkembang dengan cukup pesat di Kecamatan Sukawati. Kegiatan tersebut membentuk ragam pola pergerakan wisatawan yang dipengaruhi oleh minat dan tujuan wisatawan dalam berwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena pola pergerakan wisatawan dan penyusunan rute pola pergerakan wisatawan yang potensial untuk dikembangkan berdasarkan faktor geografi dan ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan kuantitatif asosiatif. Dengan menggunakan data yang didapatkan melalui studi kepustakaan, observasi lapangan, wawancara, dan penyebaran kuesioner online pada 100 responden. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat enam jenis pola pergerakan wisatawan menuju daya tarik wisata di Kecamatan Sukawati yang meliputi single point, base site, stopover, chaining loop, destination region loop, complex neighbourhood. Dalam upaya pengembangan pariwisata yang ada, maka disusun rute pola pergerakan wisatawan potensial dengan mempertimbangkan faktor geografi dan ekonomi yang mencangkup lima daya tarik wisata yang ada di Kecamatan Sukawati.
Kesiapan Infrastruktur Evakuasi dalam Upaya Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Agung di Desa Sebudi, Kabupaten Karangasem Prakasha, Jaya; Wirawan, Komang
Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 5 No. 1 (2024): Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/space.v5i1.6024

Abstract

Bencana adalah peristiwa yang mengancam kehidupan masyarakat, disebabkan oleh alam, non-alam, atau manusia, yang menyebabkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Kabupaten Karangasem memiliki tingkat bencana alam yang sangat tinggi, termasuk erupsi gunung api, tanah longsor, kebakaran hutan, banjir bandang, gempa bumi, dan kekeringan. Desa Sebudi, yang berada di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, terletak di kaki Gunung Agung, dalam kawasan rawan bencana III, berjarak 6 km dari kawah. Penelitian ini mengevaluasi kesiapan infrastruktur evakuasi di Desa Sebudi untuk menghadapi potensi erupsi Gunung Agung dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui observasi lapangan, wawancara, kuesioner, survei instansi, dan pengambilan sampel. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas evakuasi di Desa Sebudi, baik dari segi jenis, jumlah, maupun kondisi, pada masing-masing jalur sudah cukup terpenuhi. Empat jalur evakuasi yang tersedia dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti titik kumpul, tata informasi, dan sistem peringatan dini. Hasil akumulasi skoring kesiapan fasilitas evakuasi di Desa Sebudi mencapai skor 4, yang berarti berada pada kategori "siap". Kategori ini dicapai karena meskipun beberapa komponen fasilitas tidak ada di semua jalur dan ada beberapa fasilitas yang kondisinya kurang baik, secara keseluruhan fasilitas evakuasi sudah memadai.
IDENTIFIKASI POLA PERSEBARAN PUSAT – PUSAT KEGIATAN DI KAWASAN PERKOTAAN BANGLI Pratama, I Gede Toby; Juliarthana , I Nyoman Harry; Wirawan, Komang
Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 5 No. 2 (2024): Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/space.v5i2.6973

Abstract

Urbanisasi, secara makro, merujuk pada proses kompleks yang melibatkan perubahan dalam berbagai aspek, termasuk demografi, ekonomi, teknologi, sosial, politik, budaya, dan lingkungan. Secara spesifik, urbanisasi dapat diartikan sebagai peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas di kawasan perkotaan, yang menyebabkan konsentrasi dan intensitas aktivitas ekonomi. Kota memiliki kemampuan tidak hanya untuk mendorong pertumbuhan internal, tetapi juga memberikan dampak ke luar wilayahnya, baik ke daerah sekitarnya maupun kota lainnya. Proses ini menciptakan distribusi manfaat ekonomi melalui dua cara: pertumbuhan internal (intensive margin) dan perkembangan eksternal (extensive margin). Dalam konteks Kawasan Perkotaan Bangli, penelitian kualitatif-kuantitatif dilakukan untuk mengidentifikasi persebaran pusat kegiatan dan kaitannya dengan sentralitas lokasi. Analisis kuantitatif digunakan untuk menghitung jarak dan pola distribusi pusat kegiatan, sementara analisis kualitatif menggambarkan peran dan identitasnya. Berdasarkan analisis, Bangli memiliki 2 fasilitas kesehatan berupa rumah sakit, 17 fasilitas pendidikan (12 SD, 3 SMP, 2 SMA), 2 fasilitas peribadatan (1 masjid dan 1 musholla), 3 pusat perdagangan berupa pasar, 9 fasilitas budaya dan rekreasi seperti balai warga, serta 1 ruang terbuka hijau berupa lapangan olahraga. Hasil analisis menggunakan perangkat lunak ArcGIS menunjukkan bahwa pola persebaran fasilitas kesehatan, pendidikan, perdagangan, serta kebudayaan dan rekreasi bersifat tersebar (dispersed). Sebaliknya, fasilitas peribadatan dan ruang terbuka hijau tidak menunjukkan pola karena hanya terdapat satu unit fasilitas di masing-masing kategori.