Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN WISATA SENDANG PENGILON DI DESA HARGOMULYO, KOKAP, KULON PROGO Arie Kusuma Paksi; Idham Badruzaman; Muhammad Ilham; Rani Dian Iswari
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.7610

Abstract

Desa Hargomulyo memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu desa wisata terbaik di Yogyakarta. Keterbatasan sarana dan pra-sarana, terutama jalan, menjadi sebab dari keterbatasan wisatawan yang brkunjung ke tempat wisata alam di desa ini. Permasalahan ini berakibat pada persebaran wisatawan yang tidak merata di desa ini hingga perkembangan perekonomian di desa ini bergerak lambat. Metode yang digunakan adalah pendampingan untuk menyiapkan kegiatan fundrasing, pengembangan materi dan media promosi bagi lokasi wisata Sendang Pengilon, dan Forum Group Discussion (FGD) penyusunan strategi pengembangan kedepan bersama pengelola. Kegiatan program pengabdian masyarakat ini mendapat tanggapan baik dari masyarakat desa Hargomulyo. Kelompok sasaran utama dari program ini merasa sangat terbantu dari kegiatan ini. Melalui kegiatan pendampingan dan diskusi bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), program ini berhasil membuat proposal pengajuan dana untuk selanjutnya disebar kepada pihak strategis. FGD bersama masyarakat dusun Tonobakal telah melahirkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan Standard Operating Procedure (SOP) wisata sebagai langkah menuju desa wisata.
Peningkatan Kemandirian Ekonomi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kokap, Kulon Progo untuk Kesejahteraan Pengajar pada Institusi Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Idham Badruzaman; Arie Kusuma Paksi; Aprilia Erinda Sinta Khofifah
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa (BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.54.941

Abstract

Meningkatkan kemandirian ekonomi pada organisasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kokap – Kulon Progo merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan guru-guru atau pengajar pada institusi pendidikan di bawah PCM Kokap. PCM Kokap perlu mengembangkan kewirausahaan di berbagai sektor, termasuk budi daya ikan konsumsi. Kewirausahaan yang dalam Muhammadiyah disebut Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dapat menunjang AUM lainnya, seperti sekolah Muhammadiyah, Panti Asuhan Muhammadiyah serta berbagai kegiatan PCM yang ada. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Lembaga Pengabdian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LPM UMY), sebagian besar guru yang ada pada institusi pendidikan dasar dan menengah Muhammadiyah seluruh Indonesia memiliki tingkat kesejahteraan yang rendah. Honorarium guru atau pengajar di sekolah Muhammadiyah di Kokap Kulon Progo berada di bawah Upah Minimum Regional (UMR) wilayah DI Yogyakarta. Oleh karena itu, pengabdian ini menjawab permasalahan yang ada, khususnya di lingkungan PCM Kokap. Pengabdian dengan mengangkat tema “Usaha Ternak Ikan Nila dan Gurami” berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan staf pengajar sekolah PCM Kokap dan panti asuhan melalui penyuluhan, diskusi, demonstrasi, konsultasi, dan pemantauan.
ASEAN Way in Korean Peninsula Peacebuilding Idham Badruzaman; Rafyoga Jehan Pratama Irsadanar
Indonesian Journal of Peace and Security Studies (IJPSS) Vol. 2 No. 1 (2020): Indonesian Journal of Peace and Security Studies
Publisher : Department of International Relations, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ijpss.v2i1.34

Abstract

As stated by Johan Galtung, one fundamental principle in establishing peace is to involve the conflicting parties into a constructive dialogue. By this principle, ASEAN avoids isolative approach by welcoming Pyongyang in ASEAN Regional Forum (ARF) in 2000 and cultivating a trustworthy relationship afterwards. Driven by ASEAN Fundamental Principle in The Treaty of Amity and Cooperation (TAC) 1976, ARF appeared to be effective to maintain North Korea in negotiating table, as it also remains to be the only multilateral framework North Korea is in. This ASEAN soft diplomacy in peacebuilding also gains the positive support by Seoul as the engagement with ASEAN through its new southern policy intensifies. With ASEAN contribution as neighboring regional organization, many progresses of peacebuilding, such as Panmunjom Agreement, could be achieved. This paper analyses the role of ASEAN through its way of peacebuilding and soft diplomacy in mediating two Koreas and to help in maintaining peace in the region. This paper argues that ASEAN’s impartiality and traditional friendship among ASEAN members and two Koreas are the keys of ASEAN role in this regard.