Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan potensi ikan cempedik (Osteochilus spilurus) di Belitung Timur: kajian konsumsi, penanganan dan nutrisi Kurniawan, Ardiansyah; Kurniawan, Andri; Fakhrurrozi, Yulian
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 6: No. 1 (April, 2019)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v6i1.1262

Abstract

AbstrakIkan cempedik (Osteochilus spilurus) menjadi ikan liar sungai bernilai ekonomis tinggi di Belitung Timur sebagai ikan konsumsi. Pengetahuan nilai nutrisi Ikan cempedik diperlukan untuk memberikan informasi manfaat untuk kesehatan manusia dan dasar proses domestikasi. Penelitian terlaksana pada bulan Agustus - November 2016 dengan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif untuk mengidentifikasi konsumsi dan kesukaan masyarakat, proses penanganan ikan, komposisi proksimat dan kandungan asam amino pada Ikan cempedik. Lebih dari 80% responden di Kecamatan Gantung dan Manggar, Belitung Timur yang mengenal ikan cempedik menyatakan mengkonsumsi dan menyukainya. Penanganan ikan ini diutamakan pada penarikan isi perut untuk mengurangi rasa pahit. Pengolahan didominasi oleh proses penggorengan. Kandungan protein Ikan Cempedik menunjukkan nilai 13,99% pada kondisi segar dan 62,63% pada produk goreng. Asam amino essensial yang teridentifikasi adalah histidin, iso leusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, dan valin.Kata kunci: ikan cempedik; Belitung Timur; pahit; proksimat; asam aminoAbstractCempedik fish (Osteochilus spilurus) become high-value river wild fish in East Belitung as consumption fish. Knowledge of the nutritional value of Cempedik Fish is needed to provide information on benefits for human health and the basis of the domestication process. The research was carried out in August - November 2016 with a qualitative and quantitative descriptive method to identify the consumption and preferences of the people, the process of handling fish, the proximate composition and amino acid content of Cempedik Fish. More than 80% of respondents in Gantung and Manggar Subdistricts, East Belitung who know Cempedik Fish say they consume and like it. The handling of this fish takes precedence over the withdrawal of the stomach contents to reduce the bitter taste. Processing is dominated by the frying process. The protein content of Cempedik Fish shows a value of 13.99% in fresh conditions and 62.63% in fried products. The essential amino acids identified are histidine, ISO leucine, leucine, lysine, methionine, phenylalanine, threonine, and valine.Keywords: cempedik fish; East Belitung; bitter; proximate; amino acid
Keanekaragaman Tumbuhan yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat Bangka dalam Berkebun Lada (Studi Kasus di Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung) Henri, H; Fakhrurrozi, Yulian; Akbarini, Dian
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.088 KB)

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati yang amat tinggi. Bangka Belitung dikenal juga sebagai daerah penghasil komoditas perkebunan lada yang dikenal dengan sebutan “Muntok White Pepper”. Lada termasuk famili Piperaceae, sangat membutuhkan tumbuhan sebagai penompang hidupnya yang digunakan sebagai tiang panjat, pelindung maupun tali ikat sulurnya. Adanya pola pemanfaatan sumberdaya tumbuhan oleh masyarakat Bangka, maka perlu dilakukan studi mengenai pemanfaatan tumbuhan, khususnya dalam berkebun lada. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan iventarisasi dan pengetahuan pemanfaatan tumbuhan serta upaya pelestarian dan konservasinya. Penelitian dilaksanakan di tiga desa, yaitu Desa Jada Bahrain, Desa Jurung dan Desa Kimak, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Metode penelitian yang digunakan dengan survei eksploratif meliputi wawancara, observasi dan identifikasi tumbuhan. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 53 jenis dalam 31 famili tumbuhan digunakan oleh masyarakat Bangka untuk berkebun lada. Sebanyak 42 jenis dimanfaatkan sebagai tiang panjat lada, 17 jenis sebagai penutup lada dan 7 jenis sebagai tali ikat sulur lada. Pemanfaatan tumbuhan ini juga bisa saling tumpang-tindih dalam segi pemanfaatannya dan didominasi famili Myrtaceae. Jenistumbuhan yang terancam sulit didapatkan dan harus dilestarikan yaitu: Polyalthia sumatrana, Shorea beIangeran, Cantleya corniculata dan Aporosa microcalyc. Perlunya pengembangan lebih lanjut tentang pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat Bangka dalam berkebun lada melalui upaya konservasi jenis-jenis tumbuhan penting berbasiskan kearifan lokal dan melalui pembinaankemandirian.