Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REVITALISASI KEARIFAN LOKAL: MILLENIAL DAN LITERATUR KLASIK MELAYU Juwandi Juwandi
Jurnal Partisipatoris Vol. 4 No. 2 (2022): September
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jp.v4i2.23105

Abstract

Generasi millenial seharusnya mampu mengarungi derasnya arus teknologi dan informasi menjadi penggagas baru (inovator) menyongsong tahun 2030. Dengan bermodalkan kebudayaan Melayu, orang Melayu mampu menjadi generasi millenial yang banyak melakukan inovasi sehingga kebudayaan Melayu mampu menopang kebudayaan Indonesia bahkan dunia pada umumnya. penelitian bertujuan menganalisis sejauh mana generasi milenial orang Melayu merevitalisasi kearifan local (pantun). Dan metode yang digunakan ialah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik penentuan subjek yaitu purposive. Dengan teknik pengumpulan data indepth-interview atau wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan FGD. Temuan hasil yang diperoleh ialah generasi milenial orang Melayu dapat merevitalisasikan pantun sebagai kearifan local atau budaya local melalui tiga aspek yaitu (1) pantun melalui (secondary orality) via sosial media. Artinya generasi millenial orang Melayu yang memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai efektivitas promosi kebudayaan dan Ini berpotensi terhadap kearifan lokal. Muncul akun-akun sosial media seperti : Youtobe, Instagram, Facebook, dan lain-lain. (2) Pantun melalui (manuskrip) via teks. Maksudnya surat-surat pribadi antar keluarga dan kekasih, serta pantun yang dituliskan untuk hiasan pidato. Contohnya Komunitas Seni Rumah Sunting, Komunitas Pena Terbang, Sanggar Latah Tuah, Komunitas Menulis Bengkalis, dan lain sebagainya. (3) Pantun melalui (primer orality) via verbal. Artinya dijadikan tolak ukur pertama dalam menyampaikan pesan-pesan. Peranannya sebagai media fasilitator menyampaikan tunjuk ajar yang sarat pesan moral kepada masyarakat dengan nilai-nilai agama, budaya, dan norma sosial.
Analisis Hukum Keluarga Islam Terhadap Problematika Perkawinan Usia Dini: Studi Kasus Di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Nur Faiza; Juwandi Juwandi
Al Fuadiy : Journal of Islmaic Family Law Vol. 6 No. 1 (2024): Al Fuadiy : Jurnal Hukum Keluarga Islam
Publisher : Nurul Qarnain College of Sharia Studies, Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/af.v6i1.954

Abstract

The problem in this study is about how the analysis of Islamic Family Law on the problems and factors that cause early marriage. The purpose of this study is to determine the analysis of Islamic Family Law on the problems and factors that cause early marriage in the District of Bengkalis. This type of research is Field research. The data sources used are primary and secondary data sources. And in the technique of collecting data using the method of observation, interviews, and documentation. DSTA technical analysis used is data reduction, data presentation, and conclusion. The results of the study can be stated that the analysis of Islamic Family Law on the problems of early marriage often involves ethical considerations, child welfare, and physical and mental readiness of couples who want to get married. For example, early marriage that is too young can result in physical and mental health risks for both parties, and can interfere with education, potential poverty and personal development. Factors causing early marriage are matchmaking factors, self-will factors, and promiscuity factors.