Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sosialisasi Kesehatan Mental Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Remaja Desa Bumimas Kecamatan Batanghari Dea Tara Ningtyas; Sarah Ayu Ramadhani; Frastika Anggraini
SINAR SANG SURYA Vol 6, No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v6i2.2200

Abstract

ABSTRAK Sejak akhir tahun 2019, dunia digemparkan dengan munculnya Covid-19. Virus yang mengancam nyawa tersebut merubah pola kehidupan masyarakat. Beragam aktivitas yang biasanya dilakukan secara tatap muka, kini berganti menjadi daring demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat menuntut masyarakat untuk cepat beradaptasi pula. Namun, kesiapan dalam menghadapi pandemi masing-masing orang berbeda, terlebih pada remaja. Maka, pengabdian ini bertujuan untuk mengimbau para remaja untuk menjaga kesehatan mental. Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental di masa pandemi adalah 1) Menumbuhkan mindset dan motivasi, 2) Membatasi penggunaan media sosial, 3) Menyibukkan diri dengan aktivitas yang bermanfaat, 4) Menjaga interaksi sosial, 5) Menjaga kesehatan fisik.Kata Kunci: Kesehatan Mental, Remaja, Belajar Daring dan Covid-19  ABSTRACT Since the end of 2019, the world has been shaken by the emergence of Covid-19. This life-threatening virus has changed the pattern of people's lives. Various activities that are usually carried out face-to-face have now turned online to break the chain of the spread of Covid-19. Changes that occur rapidly require people to adapt quickly as well. However, each person's readiness to face a pandemic is different, especially for teenagers. Thus, this study aims to encourage adolescents to maintain mental health. There are several ways that can be done to maintain mental health during a pandemic, namely 1) Growing mindset and motivation, 2) Limiting the use of social media, 3) Keeping yourself busy with useful activities, 4) Maintain social interaction, 5) Maintaining physical health.Keywords: Mental Health, Youth, Online Learning and Covid-19
ACCREDITATION-BASED QUALITY BUILDING RECONSTRUCTION TOWARDS EXCELLENT PTKI Buyung Syukron; Muhammad Mujib Baidhowi; Fitri Sari; Sarah Ayu Ramadhani
Akademika : Jurnal Pemikiran Islam Vol 27 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/akademika.v27i1.4883

Abstract

The main problem and spectrum that is always faced by Indonesian Islamic Higher Education (PTKI) is the low and not optimal quality of the three missions of higher education, namely education, research, and service. Various problems related to this are increasingly visible from the fact that the system's alignment, and policies to the institutional leadership structure seem to leave quality as an agenda, and programs are not prioritized. Therefore, the aspects and functions of quality management at PTKI are important. Improvement in Quality Management in PTKI should be oriented to build a quality culture in all components and elements of the academic community The most urgent quality culture for PTKI that must be done in meeting quality standards is to strengthen the system and meet the accreditation standards that have been required to achieve maximum results. In the context of accreditation, building quality must also strengthen the position in the sector of coordination, synchronization, and supervision between the entire academic community. The most urgent quality culture for PTKI that must be done in meeting quality standards is to strengthen the system and meet the accreditation standards that have been required to achieve maximum results. The transformation of seven criteria into 9 criteria in the accreditation system has consequences and consistency in the assessment aspect that leads to the outcomes (achievements of the process and usefulness) that have been passed by PTKI with various implementations based on its quality standards/guidelines. This research uses qualitative methods that are descriptive-analytical and seeks to analyze how the supporting factors of quality culture exist PTKI. This study uses a qualitative method that is descriptive-analytical and seeks to analyze how the factors supporting the quality culture in PTKI.
ISO 21001:2018: Upaya Mewujudkan Budaya Mutu pada IAIN Metro Buyung Syukron; Fitri Sari; Sarah Ayu Ramadhani; Hasrun Afandi UmpuSinga; Muhammad Mujib Bhaidowi; Muhammad As’adur Rofik
Elementary : Jurnal Iilmiah Pendidikan Dasar Vol 8 No 2 (2022): Elementary: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.777 KB) | DOI: 10.32332/elementary.v8i2.5165

Abstract

Abstrak IAIN Metro menjadi salah satu lembaga pendidikan tinggi yang memiliki urgensitas dan peran penting dalam ikut mencerdaskan pembangunan bangsa sekaligus menjadi salah satu instrumen penentu dalam mewujudkan insan pendidikan yang berakhlakul karimah. Konsistensi dan komitmen manajemen budaya mutu menjadi kata kunci bagi IAIN Metro dalam mencapai kualitas output yang dihasilkan. Artikel ini bertujuan untuk menggali informasi dan fakta melalui data-data yang ada di IAIN Metro dalam menjamin komitmen terselenggaranya budaya mutu melalui penerapan ISO 21001:2018. Metode yang digunakan dalam menggali berbagai informasi dan fakta tentang penerapan ISO 21001:2018 dalam kerangka penguatan manajemen mutu pada IAIN Metro dilakukan melalui pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari pimpinan IAIN Metro, Ketua-Ketua lembaga, dan pimpinan fakultas. Untuk mendapatkan data dan informasi yang valid dan akurat, maka pengumpulan data dilakukan melalui interview, observasi dan dokumentasi, Teknik analisis data yang digunakan adalah display, data reduction, dan drawing conclussions. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan ISO 21001:2018 dalam memperkuat manajemen budaya mutu di IAIN Metro dilakukan melalui Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan (SMOP) dengan menerapkan model tata kelola organisasi yang berkualitas melalui sinergisitas seluruh komponen dan elemen yang ada dengan merujuk pada klausul yang diatur dalam ISO 21001:2018. Memang dalam penguatan manajemen budaya mutu pada IAIN Metro ISO 21001:2018 bukanlah satu-satunya instrumen, tapi kehadiran instrumen tersebut dirasakan mampu menjadi instrumen yang mendukung eksistensi proses, sistem, komitmen dan kebijakan yang diterapkan berdasarkan klausul yang ada pada ISO 21001:2018 tersebut. Kata Kunci: ISO 21001:2018, Manajemen Mutu, Budaya Mutu, SMOP